Sukses


[FEATURE] Adi Pratama, Pebulutangkis Indonesia yang Latih Austria

Bola.com, Wina - Indonesia sudah identik sebagai salah satu negara yang memiliki segudang atlet bulutangkis bertalenta. Meski tengah mengalami degradasi prestasi, atlet dan pelatih bulutangkis Indonesia tetap diburu di mancanegara. Contohnya, Adi Pratama. Tunggal putra jebolan Pelatnas PBSI ini sejak Desember 2013 dipercaya Asosiasi Bulutangkis Austria (OEVB) menjadi asisten pelatih tim nasional. Atlet kelahiran Jakarta, 11 Mei 1990 ini ditugaskan OEVB untukmengangkat performa pemain-pemain timnas bulutangkis Austria di sektor tunggal putra.

’’Saya bekerja sejak Desember (2013). Sekarang sudah terbiasa dengan aktivitas di sini. Enjoy-enjoy aja sih di sini,’’ ucap Adi saat berbincang-bincang ringan bersama Bola.com di kota Wina.

Tugas utama Adi di tim kepelatihan timnas Austria adalah menularkan skill-skill yang dimilikinya kepada para pemain Austria. ’’Bagaimana cara main netting dan juga trick-trick lain. Terus saya juga menjadi lawan tanding mereka agar terbiasa dengan permainan bulutangkis pemain dari Indonesia,’’ jelasnya.

Adi mengisahkan perjalanannya hingga diminati OEVB untuk menjadi asisten pelatih tidak semudah yang dibayangkan. Proses administrasinya berbelit dan sempat memakan waktu cukup lama. ’’Ada sekitar enam bulan lebih saya menunggu sebelum bisa berangkat ke Austria,’’ tuturnya.

Alasan utama  juara tunggal putra Sirkuit Nasional 2013 ini menerima tawaran OEVB adalah kesempatan mengikuti turnamen internasional. Menurut Adi, di Eropa sangat mudah bagi dirinya untuk bermain di beragam level turnamen bulutangkis. ’’Di sini satu tahun saya ikut 10 turnamen. Kalau di Indonesia sulit,kecuali ada sponsor atau masuk pelatnas PBSI,’’ katanya.

Keinginan Adi untuk mengikuti sebanyak-banyaknya turnamen tidak lain adalah untuk meraih poin serta memperbaiki peringkatnya di federasi bulutangkis dunia (BWF). Lalu berapa ranking Adi? Sebelum pindah ke Austria, Adi sempat terdampat di posisi 375 dunia.  Ini wajar karena dia sudah jarang tampil di event internasional setelah dicoret Pelatnas Cipayung pada 2012. Namun, setelah satu tahun lebih mengikuti berbagai turnamen di Eropa, peringkat Adi langsung melejit. Kini rangkingnya sudah berada di 126 dunia.

"Saya ingin sampai 50 besar, kalau bisa lagi sih 30 besar dunia. Pengennya sih ikut Olimpiade,’’ harap lelaki yang juga aktif bermain sepak bola bersama warga Indonesia di Wina ini.

Melonjaknya peringkat Adi tidak lepas dari partisipasinya di sejumlah turnamen bulutangkis Eropa selama satu tahun terakhir ini. Sejumlah prestasi manis pun diraihnya seperti finalis Polandia International 2014, semifinalis Portugal International 2014, Yunani International 2015, dan juara tunggal putra di Rumania International 2015. Di Austria sendiri, Adi dengan mudah meraih gelar juara tunggal putra di liga domestik musim 2014.

Selain soal rangking dunia, Adi juga tidak menampik jika pendapatan yang diterimanya di Austria jauh lebih besar daripada yang ia peroleh di tanah air. ’’Kalau pendapatan jelas memang lebih baik. Bisa tiga kali lipat dari yang saya dapat di Indonesia. Tapi yang menjadi prioritas saya itu memperbaiki peringkat dunia saya,’’ ucap Adi

Selama satu tahun lebih meniti karir di Austria, Adi juga telah berhasil membantu mendongkrak prestasi pebulutangkis Austria. Dia mengaku saat dirinya bergabung di tim kepelatihan, peringkat timnas bulutangkis Austria berada di posisi 127 dunia.

’’Saat ini Austria berada di rangking 65 dunia. Para pemain kini sudah mulai terbiasa dengan gaya permainan dari Asia, ’’ ucap atlet yang mengidolakan Taufik Hidayat ini.

Saat ditemui Bola.com di tempat latihan Timnas Austria di Maxx Centre Wien, Wina, belum lama ini, John Dinesen,  mantan pelatih kepala timnas yang mendatangkan Adi ke Austria mengatakan, rekam jejak yang dimiliki Adi menjadi alasan utama pihak OEVB mengikatnya.

’’Pebulutangkis Indonesia punya cara bermain yang berbeda dengan negara-negara Asia lainnya. Adi juga punya skill netting dan trik shoot yang bagus sekali. Pengalaman dia di Pelatnas dan sejumlah kejuaraan akan sangat bermanfaat bagi kami,’’ tutur John.

Pelatih berkebangsaan Denmark ini  lega bisa mendatangkan Adi ke Austria. Kontrak kerja Adi dengan OEVB berdurasi 1 tahun dan  kinerja Adi akan dievaluasi setiap akhir tahun. Satu hal yang perlu dipertahankan Adi agar bisa berlanjut meniti karir di Austria adalah disiplin.

’’Kalau bagus dan sesuai dengan yang kami harapkan, yah berlanjut sampai akhir kontrak. Sejauh ini, saya cukup puas dengan apa yang diberikan Adi. Satu hal yang selalu saya minta kepada dia adalah jangan malas. Itu saja,’’ ujar John.

Baca juga :

Kento Momota : Saya Akan Rayakan Kemenangan dengan Teman-teman

Ratchanok Intanon Tuntaskan Misi

Kalah di Final, Zhao Yunlei : Saya Cinta Indonesia!

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer