Sukses


Outfield Superstar: Axel Witsel, Bangkit dari Teror Pembunuhan

Bola.com — September 2009, Axel Witsel merogoh saku kantung celana ketika telepon selulernya berbunyi. Dengan cermat, ia membaca isi pesan singkat. Namun, pesan itu bukan dari kerabat atau keluarga, melainkan sosok misterius yang mencoba melakukan ancaman pembunuhan.

Teror tersebut muncul setelah Witsel melakukan tekel "horor" kepada bek Anderlecht, Marcin Wasilewski, 30 Agustus 2009. Tekel itu membuat tulang kaki kanan pemain Polandia itu patah. Witsel mencoba meminta maaf, namun suporter Anderlecht tetap marah. 

"Saya bersimpati atas cedera yang dialami Wasilewski. Saya tidak berniat jahat ketika melakukan tekel tersebut. Semuanya terjadi begitu cepat dan saya hanya bisa menutup muka ketika melihat keadaan kakinya," ujar Witsel. 

Usai menerima tekel mengerikan itu, Wasilewski menempuh jalur hukum. Pada akhirnya, Federasi Sepak Bola Belgia menjatuhkan sanksi larangan bermain delapan laga untuk Witsel. Namun, menurut beberapa suporter Anderlecht, "Dia (Witsel) harusnya dihukum seumur hidup."

Tekel mengerikan Axel Witsel (kanan) kepada bek Anderlecht, Marcin Wasilewski pada 30 Agustus 2009. (The Guardian).

Tidak hanya fans Anderlecht, suporter Polandia juga menunjukkan kekesalannya. Bahkan, Polsat Sport News, salah satu media olahraga Polandia, juga turut mengecam tekel Witsel. Tak berselang lama, Witsel melaporkan, dirinya menerima ancaman pembunuhan. 

Kepolisian Belgia langsung merespons laporan tersebut. Kediaman sang pemain diamankan. Pada akhirnya, situasi mencekam itu membuat Witsel memutuskan melanjutkan karier di luar Belgia. Pada 2011, dia pun resmi bergabung dengan Benfica. 

Namun, kepindahan itu justru meninggalkan luka bagi Witsel. Sebab, sejumlah suporter, khususnya Anderlecht senang, sang pemain melangkahkan kaki. Bahkan, menurut media-media Belgia, Witsel saat itu telah menjadi musuh publik nomor satu di negara berpenduduk 11 juta jiwa tersebut. 

Axel Witsell saat berseragam Benfica. (Benfica).

Pahlawan
Lima tahun setelah memutuskan angkat kaki dari Standard Liege, masyarakat Belgia kembali membicarakan Witsel. Namun, bukan karena tekel horor atau aksi tak terpuji di lapangan, melainkan permainan menawan ketika Belgia menghadapi Irlandia, di ajang Piala Eropa 2016. 

Belgia menang tiga gol tanpa balas atas Irlandia, di Nouveau Stade de Bordeaux, Sabtu (18/6/2016). Romelu Lukaku mencetak sepasang gol, sementara sisanya dikreasi Witsel. Raihan tiga angka itu kian krusial karena tetap membuka asa Belgia lolos ke babak selanjutnya. 

Gelandang tim nasional Belgia, Axel Witsel, saat berpelukan dengan pelatih Marc Wilmots usai pertandingan melawan Irlandia, di Bordeaux, Sabtu (18/6/2016). (AFP/Emmanuel Dunand).

Belgia sementara menduduki peringkat kedua klasemen Grup E Piala Eropa dengan poin tiga, kalah tiga angka dari Italia di posisi pertama. Pada pertandingan terakhir grup, Witsel dan kawan-kawan akan menghadapi Swedia, di Stadion Allianz Riviera, Rabu (22/6/2016). 

Melawan Swedia, Witsel akan kembali menjadi andalan. Sebab, performa pemain berusia 27 tahun tersebut saat ini tercatat paling bagus ketimbang para pemain The Red Devils lainnya. Usai laga kontra Irlandia, UEFA pun menobatkan Witsel sebagai Man of the Match

Menurut Whoscored, sepanjang pertandingan melawan Irlandia, persentase umpan berhasil Witsel mencapai 96 persen. Total, dari dua laga Grup E, dia pun cukup rajin membantu serangan karena rata-rata tembakan ke gawang lawan tercatat sebesar 2,5 per pertandingan.

Tidak hanya itu, torehan gol Witsel ke gawang Darren Randolph mencatatkan sejarah baru pada ajang Piala Eropa. Menurut Opta, proses gol tersebut tercipta setelah para pemain Belgia melakukan 28 kali umpan. Umpan terbanyak pertama semenjak pagelaran Piala Eropa 1980. 

Kini nama Witsel pun melejit sebagai bintang Belgia. Bahkan, sejumlah klub papan atas Eropa pun dikabarkan mulai menyiapkan dana besar untuk mendapatkan tanda tangannya. Satu hal pasti, roda kehidupan itu pasti berputar karena enam tahun lalu, nasib Witsel hampir berakhir pilu. 

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer