Bola.com, Jakarta - Seperti halnya Indonesia, Timnas Vietnam juga sangat ingin melangkah ke final Piala AFF pada 2016 ini. Bila berhasil, final nanti akan jadi final ketiga bagi The Golden Stars sepanjang sejarah keikutsertaan di Piala AFF sejak 1996.
Dua partai final yang pernah dijalani timnas Vietnam sebelumnya adalah pada Piala AFF 1998 dan 2008. Pada 1998 mereka takluk dari Singapura dan hanya jadi runner-up. Gelar juara hadir pada Piala AFF 2008 setelah mengalahkan Thailand di laga puncak.
Untuk kembali mengulang keberhasilan itu, timnas Vietnam harus terlebih dulu mengalahkan Indonesia. Misi yang bukan mustahil karena selain bermain dengan dukungan penuh hampir 40 ribu fans yang diprediksi memadati Stadion My Dinh, Hanoi, sejatinya The Golden Stars hanya butuh kemenangan 1-0 untuk bisa tampil di final Piala AFF edisi ke-11 tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
Kendati, seperti diungkapkan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, beban lebih berat ada di pundak tim tuan rumah. Pasalnya, sekali Indonesia mampu menjebol gawang mereka di Hanoi, tim tuan rumah harus bisa mengalahkan Tim Garuda dengan minimal selisih dua gol.
Dari sudut pandang Vietnam, mereka dipastikan sudah memiliki penilaian atas Timnas Indonesia. Ada kelemahan dan kelebihan dari Tim Garuda yang dipetakan dan dipelajari untuk selanjutnya disiapkan antisipasi demi mewujudkan ambisi ke final.
Kira-kira apa saja yang jadi kelemahan Timnas Indonesia dan bisa dimanfaatkan serta dipakai timnas Vietnam untuk menghentikan langkah Tim Merah-Putih di semifinal, yang bisa meloloskan mereka ke final? Berikut beberapa kemungkinan, yang dirangkum Bola.com:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mencetak Gol Cepat
1. Memperbanyak peluang
Tidak beruntung. Begitu reaksi timnas Vietnam seusai kalah 1-2 dari Indonesia di leg pertama semifinal (3/12/2016). Ya, The Golden Stars meyakini mereka hanya kalah karena faktor ketidakberuntungan semata karena skuat asuhan Nguyen Huu Thang ini menilai mampu mengimbangi permainan tuan rumah dan sesekali mendominasi.
Penalti Nguyen Van Quyet jadi salah satu bukti bila Vietnam mampu menembus pertahanan Indonesia.
Vietnam menegaskan di laga leg pertama itu memiliki sejumlah peluang lewat Le Cong Vinh, Nguyen Trong Hoang, maupun Van Quyet, hanya gagal dikonversi jadi gol.
Di leg kedua nanti, dipastikan Vietnam akan menerapkan permainan agresif sejak awal. Selain untuk menghasilkan peluang sebanyak mungkin untuk mencetak gol, mereka juga mengincar gol cepat untuk meninggikan moral pemain.
2. Menekan pada 15 menit akhir pertandingan di tiap babak
Timnas Vietnam mengevaluasi catatan kemasukkan Indonesia pada fase penyisihan Grup A. Seperti diketahui, Indonesia kebobolan tujuh gol dari tiga pertandingan di penyisihan grup.
Hasilnya, Vietnam mencermati bila pertahanan Indonesia lemah dalam durasi 15 menit jelang berakhirnya babak pertama dan akhir pertandingan.
Detailnya, dari tujuh gol kebobolan yang diderita Indonesia, sebanyak lima gol tercipta jelang 15 menit akhir pertandingan, baik di babak pertama maupun jelang berakhirnya 45 menit kedua. Yakni, tiga gol saat melawan Thailand (menit ke-36, 80, dan 94) serta dua gol ketika ditahan 2-2 Filipina (menit ke-31 dan 82).
Advertisement
Mematikan Pilar Lini Tengah
3. Memotong pergerakan para gelandang dan penyerang sayap
Timnas Vietnam mengakui lini tengah Indonesia jadi salah satu yang terkuat dalam turnamen kali ini. Belum lagi serangan yang dibangun para penyerang sayap yang memiliki kecepatan, diakui merepotkan Vietnam.
Vietnam pun berencana memotong alur serangan yang dibangun Indonesia dengan memblokade pilar-pilar lini tengah Tim Garuda, seperti Evan Dimas, Stefano Lilipaly, dan Andik Vermansah. Dengan begitu, kekuatan serangan Tim Merah-Putih akan tereduksi dan Vietnam bisa mengambil alih kendali permainan.
4. Konsentrasi tinggi di babak kedua
Vietnam juga mencermati gol yang dilesakkan Indonesia. Hingga leg pertama semifinal, Indonesia sudah mengoleksi sebanyak delapan gol. Enam gol selama fase penyisihan grup dan dua gol dari leg pertama semifinal.
Vietnam mengevaluasi bila enam dari delapan gol itu tercipta di babak kedua. Mereka juga menyimpulkan bila Indonesia memiliki stamina serta kondisi fisik yang apik sehingga kerap bisa memanfaatkan kelengahan tim lawan akibat stamina yang sudah menurun di babak kedua untuk menjebol gawang lawan.
Alhasil, timnas Vietnam bakal membangung tembok pertahanan memasuki fase 45 menit kedua. Truong Dinh Luat dkk. diminta untuk lebih fokus dan berkonsentrasi agar tidak memberi kesempatan Tim Garuda menyobek jala gawang mereka.