Sukses


    Taufiq: Cinta untuk Persib dan Cerita Tentang Kampung Halaman

    Bola.com, Jakarta - Gelandang Persib Bandung, Muhammad Taufiq menikmati kehidupannya di Bandung. Semenjak bergabung Persib pada 2013, Taufiq belum punya niatan meninggalkan klub itu. Taufiq pun menikmati perannya sebagai gelandang Maung Bandung dalam ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.

    Kesetiaan Taufiq kepada Persib bakal bertambah karena ia punya istri cantik yang juga warga Bandung, Eka Denasari. Mereka menikah pada Desember 2015 di Bandung.

    Pemain asal Tarakan, Kaltara, juga sedang menanti kehadiran anak pertama. Istrinya kini tengah hamil lima bulan. Bagi Taufiq, mendapatkan calon anak merupakan anugerah terindah. 

    "Semoga sampai pensiun nanti saya terus bersama Persib. Di Persib saya mendapat semuanya, mulai karier, teman, saudara hingga kehidupan keluarga," kata Taufiq.

    Taufiq yang sebelumnya menetap di Surabaya akan meninggalkan rumahnya di ibu kota Jatim. Taufiq membeli rumah di Surabaya saat ia bermain untuk Persebaya. Namun, setelah pindah ke Bandung, rumah itu disewakan.

    "Rencana akan dijual dan saya menetap di Bandung, jadi warga Bandung dan sudah punya KTP Bandung," kata pemain yang hobi mengoleksi topi.

    Betah di Bandung tak hanya karena faktor istri. Menurut Taufiq, suasana kota Bandung yang nyaman juga membuatnya bertahan di Persib. Selain itu, ia juga merasa cocok dengan Persib, baik pemain, pelatih, maupun manajemen dan suporter.

    "Di Persib itu suporter dan tim menyatu jadi itu yang membuat saya betah. Alhamdulillah dapat jodoh juga orang Bandung," tuturnya.

    Meski menjadi warga Bandung, Taufiq tak lupa akan kota kelahirannya, Tarakan. Di Tarakan, masih ada orang tua dan keluarga besar. Ia pun berusaha untuk mudik setiap Lebaran. Tapi untuk Idul Fitri tahun ini, Taufiq berlebaran di Bandung sekaligus menjaga istri.

    "Ya, mungkin kalau anak sudah lahir dan besar akan saya bawa liburan ke Tarakan, di sana pantainya bagus dan tinggal naik kapal beberapa jam untuk sampai ke Derawan," ucapnya.

    Tak hanya Tarakan, Surabaya juga jadi kota yang tak bisa dilupakan Taufiq. Gelandang 29 tahun itu merintis karier bersama Persebaya Surabaya pada musim 2005.

    Sebelum gabung tim senior Persebaya, Taufiq belajar di Assyabaab Surabaya pada tahun 2003. Itu sebabnya logat bicara Taufiq sudah seperti orang Jawa Timur. Taufiq juga menganggap Surabaya sebagai kampung halaman kedua setelah Tarakan. Ia pun masih memberi perhatian kepada eks klubnya, Persebaya.

    "Semoga Persebaya Surabaya bangkit lagi," kata sahabat Andik Vermansah ini.

     

    Sponsored by:

     

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer