Lima Bintang Indonesia yang Bangkit dari Keterpurukan

oleh Juprianto Alexander Sianipar diperbarui 26 Mar 2015, 08:15 WIB
Wakil Presiden FIFA, Jim Boyce menegaskan praktik diving atau berpura-pura jatuh sebagai kanker dalam olahraga sepak bola.

Bola.com, Jakarta - Beberapa bintang sepak bola Indonesia pernah merasakan kariernya seolah berada di titik nadir. Sebabnya beragam, ada yang disebabkan cedera berkepanjangan, minimnya kesempatan bermain hingga harus puas jadi penghangat bangku cadangan gara-gara performa yang inkonsisten. 

Namun, hal itu tidak membuat beberapa bintang sepak bola Tanah Air ini menyerah. Mereka justru memiliki tekad lebih kuat untuk meraih kesuksesan dan memberikan bukti bahwa dirinya belum habis.

Advertisement

Dari deretan nama pemain itu, kiper Sriwijaya FC Dian Agus Prasetyo dan kapten dan legenda hidup Persipura Jayapura Boaz Solossa layak diacungi jempol karena tidak menyerah walau sempat didera cedera parah. Keduanya mampu bangkit walau sempat terpuruk.

Selain Boaz dan Dian Agus, ada tiga nama pesepak bola Indonesia lainnya yang mampu bangkit dari keterpurukan. Siapa saja mereka? 

Lanjut ke halaman berikutnya -->

2 dari 6 halaman

Dian Agus Prasetyo

Dian Agus Prasetyo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dian Agus Prasetyo

Kiper kelahiran Ponorogo, Jawa Timur sempat merasakan masa-masa kelam dalam karier sepak bolanya. Hal itu terjadi saat Dian Agus mengalami patah tulang kering semasa memperkuat Arema ISL saat terjadinya dualisme kompetisi musim 2011/12 lalu.

Akibat cedera tersebut, kiper berpostur 185 cm harus pasrah menepi selama lima bulan. Bayang-bayang kariernya makin redup pun mulai terbayang.

Faktanya, Dian Agus justru kembali dengan lebih kuat. Bersama klubnya Barito Putera, bergantian mengawal gawang tim asal Kalimantan bersama Aditya Harlan.

Semusim bersama 'Laskar Antasari', mantan pemain Pelita Jaya Karawang hijrah ke tim Kalimantan lainnya, Mitra Kutai Kartanegara. Sosoknya tidak tergantikan di bawah mistar 'Naga Mekes'. Ia tampil dalam 20 pertandingan dan membawa 'Naga Mekes' lolos hingga babak delapan besar ISL 2014.

Penampilan apik kiper yang kini jadi langganan timnas membuat klub calon juara ISL 2015 Sriwijaya FC meminangnya awal musim ini.

Lanjut ke halaman berikutnya -->

3 dari 6 halaman

Kim Jeffrey Kurniawan

David Laly (www.antaranews.com)

Kim Jeffrey Kurniawan
Pemain naturalisasi ini sempat kesulitan mencari klub. Kenyataan itu harus diterima oleh adik ipar Irfan Bachdim setelah masa seleksi yang dilakoni di Thailand berujung pada kegagalan.

Alhasil, Kim pun memilih kembali ke Indonesia. Pria kelahiran Muchlaker sempat mencoba peruntungan mengikuti seleksi pemain futsal Eletric Cosmo. Lagi-lagi nasibnya apes. Mantan pemain Persema Malang ini harus puas tidak masuk dalam proyeksi skuat Electric untuk menghadapi kompetisi futsal Indonesia.

Toh, beragam kegagalan itu tidak membuat Kim putus asa. Buah dari semangat pantang menyerah dan kerja keras akhirnya dipetik gelandang berusia 25 tahun ini.

Kariernya melesat bersama Pelita Bandung Raya berkat polesan Dejan Antonic. Bukan itu saja, mimpinya untuk memperkuat timnas pun kesampaian setelah dipanggil oleh pelatih sementara Benny Dollo.

Lanjut ke halaman berikutnya -->

4 dari 6 halaman

David Laly

Atep (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

David Laly
Pada 2010 lalu, mantan pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago memberikan pujian setinggi langit kepada David Laly yang baru berusia 19 tahun. Pelatih asal Brasil itu pun meyakini David akan menjadi ikon klub berjuluk tim 'Mutiara Hitam' dengan bakat besar yang dimilikinya.

Namun, pujian Jacksen tidak lantas membuat karier pemuda kelahiran Wamena berjalan mulus. Justru Laly terpaksa hengkang dari Persipura tahun 2013 lalu seiring minimnya menit bermain bersama klub pengoleksi empat gelar juara Liga Indonesia. Persidafon Dafonsoro jadi klub yang menampung pemain serbabisa berusia 23 tahun.

Aksi memikat di Persidafon membuat PBR tertarik memboyongnya ke Bandung. Dan, bersama 'The Boys Are Back', David kembali memperlihatkan kualitasnya seperti yang pernah ditunjukan bersama Persipura.

Perannya tidak tergantikan di sektor sayap kiri PBR. Sejak bergabung dengan PBR tahun 2013 lalu, ia sudah bermain dalam 27 pertandingan dan mencetak dua gol.

Lanjut ke halaman berikutnya -->

5 dari 6 halaman

Atep

Striker Persipura Jayapura, Boaz Solossa dalam salah satu selebrasi golnya.

Atep Rizal
ISL 2015 belum bergulir namun nama Atep Rizal sudah semakin harum di kalangan bobotoh. Pujian mengalir deras ke pemain yang sudah berkostum Persib Bandung sejak 2008 lalu berkat penampilan gemilang di Piala AFC.

Sejauh ini, Atep telah mencetak tiga gol di kompetisi kasta kedua Asia itu. Mengesankannya performa gelandang berusia 29 tahun turut mendongkrak prestasi Persib yang sukses memuncaki klasemen sementara Grup H Piala AFC.

Apa yang ditunjukkan Atep ini seolah menegaskan kebangkitannya. Maklum, musim lalu Atep hanya menjadi pilihan kedua bagi Djajang Nurdjaman.

Inkonsistensi performa memang menjadi persoalan Atep sejak beberapa musim terakhir. Ia memang tampil dalam 28 pertandingan saat Persib juara ISL musim lalu, namun hanya delapan kali dirinya bermain sebagai starter.

Sayangnya, performa apik Atep bersama Persib di pentas Piala AFC tidak cukup untuk membuat pelatih sementara Benny Dollo memasukan namanya dalam skuat timnas untuk menghadapi Kamerun dan Myanmar.

Lanjut ke halaman berikutnya -->

6 dari 6 halaman

Boaz Solossa

Boaz Solossa
Dua kali karier legenda hidup Persipura Jayapura ini berada di titik nadir akibat cedera patah kaki. Pertama, ia harus menepi 10 bulan akibat tekel sembrono pemain lawan saat timnas menghadapi Hongkong tahun 2007 silam.

Lima tahun berselang cedera serupa kembali didapat Bochi. Tekel keras mantan pemain Persiwa Wamena Onorionde Kughebe John memaksa menepi selama empat bulan.

Dua kali berada di titik nadir dalam karier sepak bolanya, dua kali pula adik kandung Ortizan dan Nehemia Solossa ini bangkit. Striker bernama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa ini kembali dengan cara terbaik.

Ia merupakan aktor dibalik empat gelar yang diraih Persipura. Bukan itu saja, Boaz juga menyabet tiga gelar top skor dan pemain terbaik kompetisi kasta tertinggi Tanah Air (2008/09, 2010/11, 2013).

Berita Terkait