Tujuh Comeback Ajaib di Liga Champions

oleh Imelia Pebreyanti diperbarui 22 Apr 2015, 20:00 WIB
Gelandang Bayern Muenchen, Xabi Alonso (tengah) merayakan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Porto di leg kedua perempat final Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (22/4/2015). Bayern Muenchen menang 6-1 atas Porto. (Reuters/Kai Pfaffenbach)

Bola.com, Jakarta Peluang untuk lolos ke semifinal Liga Champions sempat diragukan setelah ditaklukan Porto 1-3 di leg pertama.

Namun siapa sangka di pertandingan leg kedua yang berlangsung Rabu (22/4/2015) dini hari tadi, tim asuhan Pep Guardiola itu berhasil membalikkan keadaan dengan melumat Porto 6-1! Ini merupakan comeback luar biasa yang diperjuangkan para pemain The Bavarians.

Advertisement

Dalam sejarah kompetisi paling prestisius di benua Eropa itu, tercatat terdapat enam comback yang dilakukan enam tim. Mereka yang awalnya diragukan karena kalah di leg pertama akhirnya mampu bangkit di leg kedua.

Berikut adalah tujuh comeback terbaik di kompetisi Liga Champions seperti dilansir UEFA:

2 dari 8 halaman

1

Barcelona vs Chelsea

Chelsea 3-1 Barcelona
Barcelona 5-1 Chelsea (Agregat 6-4)
1999/2000 perempat final

Era tahun 2000-an, bukanlah klub yang menjadi kekuatan benua Eropa. Namun secara mengejutkan The Blues yang kala itu dilatih Gianluca Vialli mampu mengalahkan klub raksasa Spanyol, Barcelona dengan skor 3-1 di Stamford Bridge.

Chelsea yang tinggal selangkah kaki lagi menginjak partai semifinal nyatanya tak mampu berbuat banyak ketika gelontoran lima gol Barca di leg kedua mengubur dalam-dalam mimpi The Blues.

Pemain Barca, Tore Andre Flo sukses menyarangkan dua gol disusul Dani Garcia, Rivaldo dan Patrick Kluivert yang masing-masing menyumbangkan satu gol. skor pun berkesudahan 5-1 bagi kemenangan Barca yang diasuh Louis Van Gaal kala itu.

"Ini adalah malam terbesar dalam hidup saya," kata pemain Barca, Gabri Garcia. Sementara rekan setimnya, Luis Figo juga turut merasakan euforia yang sama.

"Kami memainkan pertandingan yang sempurna, kami sempat tertinggal di leg pertama tapi kami akhirnya bisa membalikkan keadaan," ungkap Figo.

3 dari 8 halaman

2

Deportivo vs AC Milan

AC Milan 4-1 RC Deportivo La Coruña
RC Deportivo La Coruña 4-0 AC Milan (agregat 5-4)
2003/2004 perempat final

Deportivo hanya membawa modal sebiji gol yang dilesatkan Walter Pandiani dari San Siro. Defisit tiga gol membuat langkah ke babak semifinal hanyalah mimpi.

"Hal ini tentu menjadi tugas yang sulit, tapi di dalam sepakbola keajaiban sering terjadi, hal-hal yang yang rasional selalu diharapkan," kata pelatih Deportivo, Depor Javier Irureta.

Apa yang dikatakan Irureta ternyata benar-benar ajaib terjadi. Di Estadio Municipal de Riazor, sebelum babak pertama berakhir, tiga gol sukses dilesakkan armada Irureta.

Dan akhirnya, Fran membuat gol penentuan di pertengahan babak kedua sekaligus mengubur ambisi sang juara bertahan, AC Milan mempertahankan gelar.

4 dari 8 halaman

3

Fernando Morientes mencetak gol ke gawang Madrid

Real Madrid 4-2 AS Monaco
AS Monaco 3-1 Real Madrid (Agregat 5-5)
2003/2004 perempat final

Harapan Monaco melaju ke semifinal Liga Champions tampaknya tinggal kenangan kala peluit akhir dibunyikan di Santiago Bernabeu pada 24 Maret 2004. Defisit dua gol membuat pasukan Didier Deschamps nampaknya sulit dikejar di leg kedua nanti.

"Jika saya tahu hasilnya begini, lebih baik saya di rumah saja," kata Deschamps yang frustasi.

Deschamps mungkin saja kembali berpikir ulang dengan ucapannya, kala ia menyaksikan para pemainnya berusaha keras mengejar defisit gol. Sempat tertinggal, Monaco akhirnya berbalik unggul lewat sepasang gol yang dilesatkan Ludovic Guily dan sebuah gol dari Fernando Morientes.

Agregat akhir menjadi 5-5 namun Moncao berhak lolos ke babak berikutnya berkat keunggulan gol tandang.

5 dari 8 halaman

4

Chelsea vs Napoli

SSC Napoli 3-1 Chelsea
Chelsea 4-1 SSC Napoli (Agregat 5-4)
2011/2012 babak 16

Chelsea yang saat itu masih dilatih oleh Andre Villas Boas tak dapat berbuat banyak ketika timnya ditekuk oleh Napoli lewat gol Edinson Cavani dan Ezequiel Lavezzi. Hasil itu sekaligus membuat Villas BOas dipecat dan diganti Roberto Di Matteo.

Pergantian manajer yang dilakukan menejemen Chelsea ternyata berbuah manis. Pada leg kedua, The Blues sukses melakukan comeback lewat gelontoran gol yang dicetak Didier Drogba, John Terry, Frank Lampard. Di menit-menit terakhir perpanjangan waktu, Branislav Ivanovic akhrinya menjadi pahlawan The Blues berkat golnya yang sekaligus mengantarkann Chelsea ke babak perdelapan final.

"Saya sudah pernah menjalani pertandingan-pertandingan besar, tapi ini akan tercatat dalam sejarah klub," kata di Matteo.

Chelsea akhirnya menjadi juara Liga Champions di musim itu setelah mengalhkan Bayern Muenchen di partai final.

6 dari 8 halaman

5

Barcelona vs AC Milan

AC Milan 2-0 FC Barcelona
FC Barcelona 4-0 AC Milan (Agregat 4-2)
2012/2013 babak 16 besar

AC Milan hampir bisa dipastikan lolos ke babak delapan besar, pasalnya Milan menang meyakinkan atas tamunya Barca dengan keunggulan dua gol plus tanpa gol tandang yang dicetak Barca.

Namun ternyata Milan harus babak belur ketika bertandang ke Camp Nou di pertandingan leg kedua. Messi tampil sebagai pahlwan dengan dua golnya. Sementara David Villa dan Jordi Alba turut menyumbang masing-masing satu gol.

Barca pun melenggang ke babak delapan besar. "Ini adalah Barca yang kami dan para fans inginkan," kata Messi yang larut dalam euforia.

7 dari 8 halaman

6

Van Persie mencetak tiga gol

Olympiacos 2-0 Manchester United
Manchester United 3-0 Olympiakos
2013/2014 babak 16

Olympiakos sempat mengejutkan publik kala mampu menaklukan MU di kandang mereka pada leg pertama Liga Champions. Ini akan menjadi sejarah mereka jika mampu mencapai perempat final Liga Champions untuk pertama kali sejak 15 tahun lalu. Tapi ternyata itu hanya mimpi belaka.

Robin van Persie sukses membalikkan keadaan dengan gelontoran tiga gol di Old Trafford ketika menjamu Olympiakos di pertandingan leg kedua. Setan Merah yang kala itu dilatih David Moyes akhirnya berhasil melenggang ke babak selanjutnya.

8 dari 8 halaman

7

Chelsea vs PSG

Paris Saint-Germain 3-1 Chelsea
Chelsea 2-0 Paris Saint-Germain (Agregat 3-3)
2013/2014 perempat final

Chelsea nampaknya menjadi klub yang paling sering melakukan comeback di ajang Liga Champions. The Blues mengulangi comebacknya kembali kala menjamu Paris Saint-Germain di pertandingan leg kedua.

Pasukan Jose Mourinho harus dipaksa menelan kekalahan di leg pertama setelah kalah 1-3. Namun enam hari kemudian, The Blues sukses menggasak lewat gol Andre Schurrle dan Demba Ba.

"Kami mempertaruhkan segalanya malam ini," kata Mourinho. The Blues berhak melangkah ke babak berikutnya berkat keunggulan gol tandang. Sayang Chelsea harus terhempas di babak empat besar.

 

Baca Juga:

Salip Arsenal & Chelsea, MU Siapkan Tawaran Fantastis Bagi Cavani

Rodgers Berang Kinerja Lini Serang Liverpool

Carragher: Mustahil Liverpool Tembus Liga Champions