Bola.com, Jakarta - Menghadapi tim kuat Denmark di pertandingan kedua Grup C Piala Sudirman 2015, kontingen Indonesia menurunkan susunan pemain berbeda dibandingkan saat melawan Inggris. Hanya nomor ganda putra dan ganda putri saja yang tetap dipertahankan.
Pada nomor tunggal putri, posisi Linda Weni Fanetri dihantikan oleh Bellaetrix Manuputty. Tunggal putra yang sebelumnya diisi Jonatan Christie digantikan Forman Abdul Khodir.
Terakhir, andalan ganda campuran Tontowi Ahmad - Liliyana Natsir diistirahatkan dan digantikanoleh Praveen Jordan-Debby Susanto.
Kendati turun dengan komposisiberbeda, Indonesia tetap tampil memukau dan berhasil menaklukkan Denmark. Bagaimana analisa statistik dari lima nomor yang dimainkan? Berikut ulasannya.
1.
Match 1 – Ganda Putra
Kim Astrup & Anders Skaarup Rasmussen vs Mohammad Ahsan & Hendra Setiawan
Pada laga pembuka, ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan menghadapi ganda Denmark, Kim Astrup-Anders Rasmussen. Bermain tiga set, Ahsan-Hendra akhirnya berhasil menaklukkan Astrup-Rasmussen, setelah di set penentu unggul 21-12.
Ini set dengan durasi terlama. Ahsan-Hendra membutuhkan waktu 54 menit untuk menaklukkan sang lawan.
Kalah di set kedua, Ahsan-Hendra menang di dua set selanjutnya denggan skor 21-16 dan 21-12. Dari total 63 poin yang dibukukan Ahsan-Hendra, 25 diantaranya dicatat lewat pukulan smash. Itu berarti 40% dari torehan poin Ahsan-Hendra diperoleh lewat smash.
Pelajaran bagi Ahsan-Hendra pada laga selanjutnya adalah mengurangi kesalahan elementer. Hal ini disebabkan 34 dari total 51 poin yang didapat pasangan Astrup-Rasmussen berasal dari unforced error Ahsan-Hendra.
2.
Match 2 – Tunggal Putri
Line Kjaersfeldt vs Bellaetrix Manuputty
Menggantikan peran Lindaweny Fanetri di nomor tunggal putri, Bellaetrix Manuputty berhasil membayar lunas kepercayaan pelatih dengan penampilan memukau. Bella menang dua set langsung dengan skor 21-15 dan 21-18. Ini menjadi kemenangan pertama Bella atas Kjaersfedlt.
Bella bermain taktis. Sempat tertinggal di awal set, Bella berhasil menutupnya dengan kemenangan. Kebanyak poin yang didapat Bella hadir melalui kesalahan Kjaersfeldt. Dari total 42 poin yang didapat, 22 diantaranya (sekitar 52%) berasal dari unforced error pebulutangkis cantik Denmark tersebut.
Dari netting, Bella berhasil mencetak empat poin (sekitar 10%). Sedangkan dari smash, Bella mencatat 11 poin (sekitar 26%). Efektivitas smash Bella yang total melepaskan 21 kali smash mencapai 52%.
3.
Match 3 – Tunggal Putra
Jan O Jorgensen vs Firman Abdul Kholik
Indonesia kembali memberikan kesempatan kepada oebukutangkis muda saat melawan Denmark. Adalah Firman Abdul Kholik, yang belum genap berusia 18 tahun.
Jorgensen masih terlalu tangguh bagi Firman. Dalam kurang dari 30 menit, Firman takluk 8-21 dan 10-21. Bahkan, Jorgensen hanya membutuhkan dua kali game point untuk mengakhiri kedua set.
Catatan statistik menunjukkan 50% poin yang didapat Jorgensen berasal dari kesalahan Firman. Lima pukulan Firma nmenyangkut di net, dan 16 lainnya keluar garis. Di sisi lain, 44% dari total poin Firman didapat dari unforced error yang dilakukan Jorgensen.
Firman sebetulnya lebih banyak melepaskan smash ketimbang Jorgensen. Sayangnya, hanya lima poin (sekitar 28%) yang diraih Firman dari total 39 smash yang ia lakukan.
4.
Match 4 – GandaPutri
Maria Helsbol & Maiken Fruergaardvs vs Nitya Krishinda & Greysia Polii
Pasangan Nitya dan Greysia menang 21-16 dan 21-13.Kemenangan Nitya-Greysia banyak terbantu kesalahan-kesalahan elementer yang dilakukan Helsbol-Fruergaard.
25 poin (sekitar 60%) dari total 42 poin yang dimenangkan Nitya-Greysia dalam 2 set diperoleh dari unforced error dengan rincian 13 pukulan gagalmelewati netdan 12 pukulan keluar garis.
Perolehan Nitya Greysia lainnya dicatat lewatpukulan drive (7 poin/ 17%), netting (2 poin/ 5%) dansmash (8 poin/ 19%). Statistik smash ganda putri berperingkat 7 hanya sekitar 16%.
5.
Match 5 – Ganda Campuran
Sara Thygesen & MadsPieler Kolding vs Debby Susanto & Praveen Jordan
Turun menggantikan Liliyana Natsir & Tontowi Ahmad, pasangan Debby Susanto & Praveen Jordan harus takluk dari ganda campuran Denmark, Sara Thygesen & MadsPieler Kolding.
Unggul meyakinkan 21-19 di set pertama, Debby-Praveen gagal mempertahankan performanya dan takluk di dua set selanjutnya dengan skor 17-21 dan 11-21.
Persentase unforced error dalam perolehanpoin Thygesen-Kolding masih menjadi yang terbesar. Total ada 19 poin atau sekitar 37% yang berawal dari kesalahan yang dilakukan oleh pasangan Debby-Praveen.
Meski demikian, secara statistik, penampilan Debby-Praveen sebetulnya cukup baik. Pasangan berperingkat 10 dunia tersebut sempatmembukukan delapan poin beruntun yang membawa mereka menang di set pertama.
Selain itu, efektifitas pukulan smash Debby-Praveen mencapai angka 36%, di mana ada 10 poin yang didapat dari 28 kali smash.