Bola.com, Martapura - di Martapura FC akhirnya membawa korban. Negosiasi perbaruan nominal kontrak itu berlangsung alot. Tiga pemain akhirnya memilih mundur karena sisa gaji berdasarkan revisi kontrak itu menyisakan 25 persen dari nilai kontrak lama.
M. Arwin, M. Slamat, dan Janu resmi menyingkir karena rasionalisasi dianggap merugikan mereka.
Perbaikan kontrak ini dilakukan manajemen Martapura FC berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan PT Liga Indonesia menyusul
"Perundingan dengan pemain memang cukup panjang. Kami memutuskan merevisi gaji pelatih dan pemain tinggal 25 persen sesuai PT LI pada pertemuan lalu," tutur Said Amin, manajer Martapura FC.
Said mengakui kebijakan ini harus diterapkan meski sangat berat. Dari sisi manajemen, Said menyebut sebagai upaya penyelamatan tim yang telah dibentuk sejak musim lalu.
"Kami dalam posisi sulit. Satu sisi, kami ingin mempertahankan tim yang sudah solid sejak beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, kami tak memiliki dana cukup bila harus menggaji berdasar kontrak lama," ungkapnya.
Berkurangnya pendapatan klub jelas disebabkan terhentinya kompetisi. Pos pemasukkan seperti dari penjualan tiket praktis tak berisi karena tidak ada pertandingan. Sementara sponsor juga mundur karena penghentian kompetisi.
"Kami tak mau dianggap otoriter dan tak memperhatikan nasib pemain. Justru kami ingin pemain tetap dapat penghasilan, meski jumlahnya menyusut drastis. Padahal klub-klub lain sudah lama meliburkan diri atau membubarkan timnya," jelas Said.
Said Amin menjelaskan perihal mundurnya tiga pemain sebagai hak sang pemain. Manajemen Martapura FC juga tak bisa memaksakan kehendak.
"Mereka sudah dewasa dan bisa memilih. Jika kebijakan itu dianggap tak cocok, kami persilakan mereka mundur. Tapi, kami tetap akan memberi fasilitas tiket pesawat bagi pemain Martapura FC yang berasal dari luar Kalsel," ucapnya.
Baca Juga :
Agen Pemain Terkena Imbas Revisi Nilai Kontrak Pemain
Putus Kontrak, Pemain Persija Kini Berstatus Bebas Transfer
Kontrak Direvisi, Pelatih PSM Makassar Santai