Statistik Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Ganyang Malaysia

oleh Sirajudin Hasbi diperbarui 22 Mei 2015, 12:09 WIB
Timnas U-23 mengalahkan Malaysia. (Bola.com)

Bola.com, Jakarta - a sukses menekuk Timnas Malaysia U-23 pada laga persahabatan jelang persiapan SEA Games 2015. Berikut review dan statistik pertandingan tersebut.

Timnas U-23 Indonesia menang tipis 1-0 pada laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Soreang, Bandung, Kamis (21/5). Gol tunggal Garuda Muda diciptakan Wawan Pebrianto pada babak pertama.

Aji Santoso memainkan pola 4-3-3. Kiper muda Persib Bandung, M. Natshir kembali tampil di bawah mistar. Empat bek sejajar diisi oleh Syaiful Indra Cahya, Hansamu Yama Pranata, Manahati Lestusen, serta Abduh Lestaluhu.

Di tengah trio Evan Dimas, Zulfiandi, dan Adam Alis bahu membahu menguasai permainan demi menyuplai bola untuk Ahmad Nufiandani, Ferinando Pahabol, serta Wawan Pebrianto.

Pola ini menarik karena Garuda Muda tampil tanpa target man. Ferinando Pahabol lebih sering berada di sektor penyerang tengah, padahal dia biasa beroperasi sebagai pemain sayap. Ini sempat menyulitkan pertahanan Malaysia mengingat pemain depan Indonesia punya kecepatan dan teknik olah bola yang baik.

Indonesia sedikit dominan berbekal 52 persen penguasaan bola, sementara Malaysia dengan 48 persen. Secara keseluruhan Indonesia juga melepaskan umpan tepat sasaran lebih banyak dengan 310 umpan sukses dari 400 percobaan. Sementara Malaysia melakukan 293 umpan sukses dari 375 kali percobaan.

Namun, pada pertandingan tersebut terlihat jelas bahwa keduanya berbagi dominasi. Indonesia mendominasi babak pertama sementara Malaysia menguasai babak kedua. Di babak pertama para pemain Indonesia melepaskan 185 umpan sukses dan 46 gagal. Jumlah tersebut menurun di babak kedua menjadi hanya 125 umpan sukses dan 44 umpan tidak tepat sasaran.

Sama halnya dengan Malaysia. Jika di babak pertama melakukan 160 umpan sukses dan 37 umpan gagal. Maka di babak kedua umpan suksesnya lebih banyak dibandingkan Indonesia yakni 133 kali. Umpan gagal di paruh kedua sebanyak 45 kali. Keluarnya Hansamu Yama jadi kesempatan Malaysia menguasai bola.

Wawan pembeda Garuda Muda di babak pertama

Ferinando Pahabol serta Ahmad Nufiandani kerap memeroleh umpan matang ketika memasuki sepertiga bidang lawan. Tapi, dia juga sering kehilangan bola sebelum bisa melepaskan tembakan. Peluang akhirnya diperoleh pertama melalui Nufiandani. Ferinando Pahabol lalu bisa menemukan celah yang membuatnya bisa membuat tiga percobaan tendangan di mana dua di antaranya berhasil mengarah ke gawang.

Tapi, pembeda di babak pertama ini adalah . Wawan mampu mencetak gol indah pada menit ke-36. Bermula dari bola liar hasil sepakan pojoknya, Wawan melepaskan tendangan melengkung dengan kaki kiri yang gagal dijangkau oleh kiper Malaysia, Mohamad Farhan Abu Bakar.

Di babak pertama ini Wawan melakukan dua kali percobaan tembakan yang keduanya tepat sasaran, serta satu menghasilkan gol. Wawan juga melakukan dua kali sepak pojok, salah satunya mengawali gol, kemudian dua kali dribel sukses dan satu dribel gagal.

Advertisement

Deden jadi pahlawan

Permainan Indonesia sedikit melempem. Keluarnya Hansamu Yama Pranata menjadi alasan mengapa Indonesia kalah agresif dibanding Malaysia di babak kedua. Dua kartu kuning yang diterima oleh Hansamu bisa dikatakan tidak perlu jika dia mengambil keputusan yang tepat.

Kartu kuning pertama tidak diperoleh saat mengamankan gawang. Justru diperoleh di area pertahanan lawan akibat pemain Barito Putera tersebut menekel bek lawan. Tekel dua kaki jelas bukan sesuatu yang layak dilakukan oleh pemain nasional karena di level resmi itu bisa diganjar kartu merah langsung.

Sementara kartu kuning kedua diperoleh setelah Hansamu kalah adu lari dengan pemain Malaysia, yang membuatnya kemudian menggunakan tangan untuk menghentikan lawan. Kartu kuning ini sebenarnya tidak perlu. Tapi, ini juga bisa jadi catatan bagi dirinya untuk memerbaiki kemampuan lari dan gerakan memutar badan agar tak mudah kalah dari penyerang lawan.

Namun, kehilangan Hansamu ini menerbitkan asa pada penjaga gawang M. Natshir. Terlepas dari pelanggaran akibat membawa bola hingga keluar kotak penalti dengan tangan pada menit ke-62, Natshir mampu melakukan enam kali penyelamatan yang kesemuanya dilakukan pada babak kedua.

Sebelum Hansamu keluar, Natshir sudah melakukan penyelamatan pada menit ke-48, 57, serta 58. Ketika bermain dengan sepuluh orang, Natshir semakin menunjukkan kelasnya bahwa dia layak jadi pilihan pertama untuk penjaga gawang timnas U-23.

Pada menit ke-63, kiper yang akrab disapa Deden tersebut mampu mementahkan tembakan pemain Malaysia. Lalu, dia juga menjadi aktor yang mementahkan peluang terbaik Harimau Muda pada menit ke-67.

Amirul Hisyam yang mendapatkan peluang terbuka di dalam kotak penalti langsung melepaskan tendangan jarak dekat. Reaksi Natshir yang bagus membuat tangan kirinya masih bisa menjangkau bola. Bola yang mengenai tangannya itu naik dan akhirnya membentur mistar gawang. Satu lagi penyelamatannya dilakukan pada menit ke-74.

Dengan enam kali penyelamatan ini rasanya tidak berlebihan menyebut M. Natshir sebagai pemain terbaik di laga melawan Malaysia U-23. Dia menjadi aktor penting untuk mengamankan kemenangan 1-0.

Statistik Labbola

 

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/882477/original/047082300_1432267091-Review_Friendly_Match_-_Indonesia_U-23_vs_Malaysia_U-23.jpg

 

 

 

LabBola

 

Baca Juga:

Aji Puas Timnas U-23 Bungkam Malaysia

10 Pemain Timnas Indonesia U-23 Sukses Ganyang Malaysia

Indonesia U-23 vs Malaysia, Aji: Timnas Siap 100 Persen

Berita Terkait