Bola.com, Jakarta - Final Liga Europa memertemukan Dnipro Dnipropetrovsk melawan Sevilla. Pertemuan wakil Ukraina dan wakil Spanyol akan berlangsung pada 27 Mei 2015, bertempat di stadion Narodowy, Warsawa, Polandia.
Keduanya melaju ke final setelah sama-sama menghempaskan wakil Italia dan memupus harapan akan terjadi final sesama klub Italia. Dnipro unggul agregat 2-1 dengan Napoli setelah bermain imbang 1-1 saat tandang dan menang 1-0 di kandang.
Sementara Sevilla mengalahkan Fiorentina dengan agregat meyakinkan 5-0 hasil kemenangan 3-0 saat jadi tuan rumah dan unggul 2-0 di Artemio Franchi, markas La Viola –julukan Fiorentina—.
Fakta tempat final
Stadion Narodowy diumumkan sebagai tempat final oleh UEFA pada 23 Mei 2013. Inilah untuk pertama kali sepanjang sejarah final kejuaraan klub Eropa dilangsungkan di Polandia.
Stadion yang jadi markas tim nasional Polandia ini dibangun pada tahun 2008 dan selesai dikerjakan pada bulan November 2011. Stadion dengan kapasitas 58.145 tempat duduk ini merupakan arena olahraga terbesar di Polandia.
Ketika Polandia bersama Ukraina menjadi tuan rumah bersama Euro 2012, stadion Narodowy menjadi arena pembukaan kejuaraan dan pertandingan perdana, lalu dua laga penyisihan grup, serta masing-masing sekali jadi venue perempat final dan semifinal.
Final pertama Dnipro Dnipropetrovsk
Ini jadi final Eropa pertama bagi Dnipro Dnipropetrovsk. Bagi Ukraina. Untuk kedua kalinya, klub asal Ukraina menembus final kejuaraan Eropa. Pada kesempatan pertama Shakhtar Donetsk berhasil mengalahkan Werder Bremen 2-1 pada final yang berlangsung di Istanbul, Turki, pada tahun 2009.
Dnipro sebenarnya punya kesempatan ke Liga Champions setelah mereka menjadi peringkat kedua Liga Primer Ukraina musim 2013/2014. Sayangnya mereka kalah dari FC Copenhagen, klub Denmark, pada kualifikasi babak ketiga. Tapi, itu tetap jadi sejarah penting bagi klub karena untuk pertama kalinya mereka melaju hingga babak ketiga kualifikasi Liga Champion sepanjang sejarah klub berdiri.
Usai mengalahkan Hajduk Split dalam kualifikasi Liga Europa, Dnipro bergabung di grup F bersama Inter Milan, Saint-Etienne, dan Qarabag. Meski hanya jadi peringkat kedua dan dianggap sebelah mata oleh lawan, Dnipro bisa tampil jadi kuda hitam dan memberi kejutan dengan melaju hingga final.
Sevilla punya pengalaman bagus di Liga Europa
Berbeda dengan Dnipro, Sevilla sarat pengalaman di Liga Europa. Laga melawan Dnipro akan jadi final keempat bagi Sevilla di kejuaraan Liga Europa/Piala UEFA. Mereka mampu memenangi tiga kesempatan sebelumnya, yaitu pada tahun 2006, 2007, dan 2014.
Pada 2006 mereka mengalahkan Middlesbrough dengan skor meyakinkan 4-0 di stadion Phillips, Eindhoven. Setahun kemudian dalam laga bertajuk All Spain Finals Sevilla mampu unggul 3-1 melalui adu penalti setelah sempat imbang 2-2 dengan Espanyol di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia. Tahun lalu mereka kembali meraih gelar melalui adu penalti. Kali ini Benfica yang harus menyerah dengan angka 4-2 dalam adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol selama 120 pertandingan.
Jika Sevilla mampu memenangi laga melawan Dnipro, itu akan jadi gelar keempat dan akan menjadi pemegang gelar kejuaraan kasta kedua Eropa terbanyak, mengungguli Juventus, Liverpool, dan Inter Milan. Catatan emas juga akan berlaku bagi pelatih mereka, Unai Emery.
Unai Emery yang telah mengoleksi satu gelar Europa League pada 2014 bersama Sevilla, punya kesempatan besar untuk mengukir sejarah memenangi kejuaraan ini dua kali dan akan menjadi pelatih kelima yang mampu mengantarkan tim yang diasuhnya meraih gelar tersebut dua kali atau lebih.
Keempat pelatih lainnya adalah Giovanni Trapattoni yang menjuarai Piala UEFA bersama Juventus pada 1977 dan 1993 serta bersama Inter Milan tahun 1991, kemudian Luis Molowny bersama Real Madrid di tahun 1985 dan 1986, Juande Ramos pelatih Sevilla yang menjuarai edisi 2006 dan 2007, serta Rafael Benitez yang juara dengan Valenvia tahun 2004 lalu Chelsea pada 2013.
Martin Atkinson jadi pengadil final
Wasit berkebangsaan Inggris, Martin Atkinson, akan jadi pengadil di final Liga Europa. Atkinson sudah punya pengalaman memimpin pertandingan baik di Inggris maupun level internasional. Dia punya pengalaman memimpin laga Liga Champion, Europa League, hingga kejuaraan antarnegara Piala Dunia dan Piala Eropa.
Atkinson juga pernah memimpin final Piala FA edisi 2008 dan 2011. Dia juga jadi pengadil di final Piala Liga 2014 yang memertemukan Manchester City dengan Stoke City.
Hanya saja pelatih yang lahir pada 31 Maret 44 tahun silam ini juga dekat dengan kontroversi. Salah satu yang masih diingat oleh publik sepak bola adalah ketika dia memberi tambahan waktu hingga enam menit dalam pertandingan Manchester United melawan Manchester City tahun 2009 lalu. Michael Owen mencetak gol pada menit 96 untuk memberi kemenangan dramatis 4-3 atas sang rival sekota.
Baik Dnipro maupun Sevilla jelas ingin Atkinson bisa memimpin dengan tegas dan adil. Dibantu dua asisten, Mike Mullarkey dan Stephen Child, keputusan sang pengadil akan ikut menentukan jalannya pertandingan akan berlangsung fair atau tidak. Semua tentu berharap pertandingan adil dan yang terbaiklah yang akan jadi juara.
Apalagi kedua klub ini belum pernah bertemu sebelumnya di kejuaraan Eropa sehingga partai final nanti sekaligus jadi pertemuan pertama untuk pembuktian siapa yang lebih hebat antara wakil Ukraina atau Spanyol.
Data Lab Bola