Persipura Mania Tuntut Menpora, BOPI, Imigrasi Tanggung Jawab

oleh Sisbrianto Guntar diperbarui 28 Mei 2015, 04:30 WIB
PROTES - Ratusan Persipura Mania kompak mengenakan busana serba merah saat aksi damai di halaman Kantor DPR Papua, Selasa (26/5/2015). Aksi ini sempat membuat kemacetan panjang. (Liputan6.com / Katharina Janur)

Bola.com, Jayapura - Persipura Mania akhirnya turun ke jalan, Selasa (26/5), sebagai bentuk kekecewaan atas batalnya laga antara Persipura dan Pahang FA di babak 16 besar Piala AFC 2015. Dalam aksi demo damainya, mereka mengecam dan menuntut Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI), dan Direktorat Jendral (Ditjen) Imigrasi bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Persipura seharusnya menjalani pertandingan Piala AFC di Jayapura, Selasa (26/5), menghadapi Pahang FA dari Malaysia. Akan tetapi, laga itu batal digelar lantaran tim Pahang FA terlanjur kecewa dengan proses kepengurusan visa pemain asing yang ditangani oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Akhirnya mereka kembali ke Malaysia setelah tiga legiun asing mereka tertahan di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Advertisement

Batalnya pertandingan tersebut direspons pendukung fanatik tim Bumi Cendrawasih, Persipura Mania. Mereka menggelar demo damai dan orasi yang menuntut pertanggungjawaban dari tiga lembaga atas batalnya pertandingan ini.

Persipura Mania menilai Menpora dan BOPI bertanggungjawab terkait batalnya laga Piala AFC antara Persipura vs Pahang FA akibat tak keluarnya visa, Papua, Selasa (26/5/2015). (Liputan6.com / Katharina Janur)

Unjuk rasa ini sebelumnya direncanakan akan menduduki kantor Imigrasi yang berada di Jalan Percetakan, Jayapura. Namun, karena belum mendapatkan izin, para pendemo menuju kantor DPRD yang hanya berjarak 100 meter dari tempat lokasi dilangsungkannya unjuk rasa.

"Kami minta Menpora, BOPI, dan Ditjen Imigrasi bertanggung jawab soal visa yang tidak diberikan, sehingga laga AFC gagal digelar hari ini” kata Wilson, salah seorang orator, dikutip dari situs resmi Persipura Mania.

“Jujur saat ini hati kami menangis dan berharap kepada bapak Menpora, Bopi, kalau berani jagan hanya pandai berbicara di Pusat (Jakarta) saja. Mari datang ke Papua biar bapak bisa merasakan bagaimana sakitnya hati orang Papua saat ini” ucap Wilson yang memimpin demo di Jayapura, tepatnya di halaman Kantor DPRD Provinsi Papua.

Persipura Mania menggelar aksi damai di halaman Kantor DPR Papua, Selasa (26/5/2015). Mereka menuntut pemerintah terkait batalnya laga Piala AFC antara Persipura vs Pahang FA akibat tak keluarnya visa. (Liputan6.com / Katharina Janur)

Menurut Wilson tiga institusi tersebut adalah yang paling bertanggung jawab untuk memberikan izin visa kepada tiga pemain asing tim Pahang FA. Padahal jika merujuk kepada tim lawan Persipura sebelumnya, yakni klub Maziya asal Maladewa, Bengaluru (India), dan Warrios FC (Singapura) di babak penyisihan, tidak ada masalah visa.

masyarakat dan suporter Persipura Mania yang berunjuk rasa membentangkan sejumlah spanduk dan pamflet. Mereka dengan tegas memprotes Mempora dan BOPI yang terlalu jauh mencampuri urusan sepak bola dalam negeri.

PROTES - Persipura Mania mengecam PSSI dan BOPI lewat spanduk dan pamflet mereka. (Twitter)

 Tulisan pada spanduk dan pamflet itu, antara lain "Kisruh PSSI Jangan Jadikan Persipura Jadi Tumbal", "Menpora dan BOPI Apakah Kamu Sehat?", dan "Persipura Adalah Bagian dari NKRI dan Kenapa Ada Diskriminasi". Tak hanya itu, diakabarkan mereka juga menyanyi dan berorasi mengecam tindakan Menpora Imam Nahrawi.

Ditengah-tengah aksi pendemo tampak hadir pelatih Persipura Osvaldo Lessa dan Pelatih fisik Lidyo Nijo Sousa. Selain itu juga hadir Fachruddin Passolo yang menjabat sebagai ketua Panpel Persipura, serta George Awi selaku Ketua Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay.

Baca Juga:

Manajer Pahang FA Klaim PSSI Tidak Becus

Ini Kronologi Masalah Visa Versi Pahang FA

BOPI Salahkan PSSI Terkait Visa Pemain Pahang FA