Kejaksaan Swiss Investigasi Bidding Piala Dunia 2018 dan 2022

oleh Muhammad Ridwan diperbarui 27 Mei 2015, 21:06 WIB
INVESTIGASI - Kejaksaan Swiss (OAG) bakal melakukan penyelidikan tentang tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. (AFP Photo/Fabrice Coffrini).

Bola.com, Zurich - Ditangkapnya beberapa pejabat FIFA di Zurich, Swiss membuat miris seluruh pecinta sepak bola di dunia. Bagaimana tidak, mereka diciduk oleh pihak berwajib Swiss karena tuduhan korupsi di hotel bintang lima, Baur au Lac.

Kepolisian Swiss mendapatkan informasi dari Departemen Kehakiman AS jika ada kasus korupsi, penyelewengan pajak, money laundry, pemerasan, penyuapan, dan penyalahgunaan kekuasaan yang ang melibatkan FIFA dalam kurun waktu 24 tahun terakhir.

Advertisement

Bahkan menurut Kantor Kejaksaan Agung Swiss (OAG), pihaknya bakal melakukan investigasi penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Semua itu dilakukan karena OAG menduga adanya praktek sabotase atas terpilihnya Rusia serta Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.

"Terdapat orang yang dicurigai dalam urusan pidana dan pencucian uang sehubungan dengan alokasi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Dalam hal ini FIFA harus memberikan data yang diminta pihak penegak hukum," tulis pernyataan OAG dikutip dari Eurosport.

"FIFA juga harus membantu mengamankan data yang diminta pihak penegak hukum, agar semua proses penyelidikan dapat berjalan cepat sesuai dengan prosedur," tambah OAG.

OAG menyebut dalam penyelidikan pihak berwajib Swiss yang dibuka pada tanggal 10 Maret 2015, menemukan kejanggalan. Sehingga beberapa dokumen dari Bank Swiss dikumpulkan untuk dipelajari lebih dalam.

"Ada juga kecurigaan pencucian uang melalui rekening Bank Swiss. Selajutnya OAG bekerjasama dengan Polisi Kriminal Federal Swiss memintai keterangan 10 orang FIFA untuk menjelaskan terpilihnya tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022," lanjut keterangan OAG.

Seperti dilansir BBC, beberapa anggota FIFA yang ditangkap aparat keamanan Swiss adalah Wakil Presiden FIFA sekaligus Presiden CONCACAF, Jeffrey Webb, Anggota Exco FIFA dan juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Kosta Rika, Eduardo Li, Wakil Presiden FIFA, Eugenio Figueredo, serta Anggota Exco FIFA, Jose Maria Marin.

Baca Juga:

Pejabat FIFA Dicokok Polisi, Kongres Tahunan Tetap Berjalan

Terkait Kasus Korupsi, Pejabat Tinggi FIFA Ditangkap di Swiss

FIFA Tolak Tim Transisi Menpora