Bola.com, Jakarta Tertangkapnya sejumlah pejabat teras FIFA membuat Kongres Tahunan untuk memilih presiden periode 2015 hingga 2019 terancam. Akan tetapi, Federasi Sepak Bola Asia (AFC) meminta Kongres Tahunan FIFA tetap berjalan sesuai jadwal.
Dugaan FIFA sebagai sarang korupsi perlahan-lahan mulai terbukti. Hal tersebut tak lepas dari ditangkapnya tujuh anggota FIFA oleh aparat Kepolisian Swiss yang bekerja sama dengan Kepolisian Federal Amerika Serikat (FBI).
Ketujuh orang tersebut dibekuk ketika menginap di Hotel Baur au Lac, Zurich, Rabu (27/5) dini hari waktu setempat. Mereka diamankan Kepolisian Swiss karena diduga terlibat kasus korupsi, penyelewengan pajak, penyalahgunaan kekuasaan, pengaturan bidding tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, serta pelanggaran pemasaran dan hak siar pertandingan dari 1990 hingga saat ini.
Ketujuh orang itu adalah Wakil Presiden FIFA sekaligus Presiden CONCACAF, Jeffrey Webb, Anggota Exco FIFA dan juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Kosta Rika, Eduardo Li, Wakil Presiden FIFA, Eugenio Figueredo, serta Anggota Exco FIFA, Jose Maria Marin.
Kasus ini masih terus dikembangkan, dan jumlah tersangka bakal bertambah. Saat ini, sudah 14 orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni sembilan anggota dan mantan anggota FIFA, empat orang yang berasal dari perusahaan periklanan dan pemasaran, dan satu orang disebut-sebut sebagai makelar.
Akibat peristiwa memalukan ini, Kongres Tahunan FIFA yang akan berlangsung di Zurich, Swiss, Jumat (29/5) terancam batal. Namun, AFC berharap kongres dan agenda pemilihan presiden baru tetap berlangsung.
"Konfederasi Sepak Bola Asia merasa kecewa dan sedih terkait peristiwa yang terjadi di Zurich, Swiss. Sementara itu, AFC menentang ditundanya Pemilihan Presiden FIFA yang berlangsung pada 29 Mei," bunyi pernyataan AFC di situs resmi.
"AFC melawan segala bentuk korupsi dalam sepak bola dan mendukung sepenuhnya setiap tindakan yang diambil oleh Komite Etik FIFA dimana kesalahan mungkin telah terjadi, apakah tindakan tersebut mempengaruhi pejabat Asia atau sebaliknya."
Nantinya, ketujuh orang yang sudah ditangkap bakal diesktradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani penyidikan dan persidangan. Karena AS adalah negara yang memungkinkan untuk menggelar penyidakan dan persidangan soal pelanggaran olahraga yang dilakukan orang asing. Apalagi, penyuapan dan kasus korupsi tersebut terjadi di Amerika dan menggunakan bank di Amerika.
"AFC masih menjalani proses reformasi dan telah mengambil banyak langkah konkrit dalam dua tahun terakhir untuk memperbaiki tata kelola di Konfederasi, namun diakui masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan."
Baca Juga:
Kutukan Maradona Soal Kasus Korupsi FIFA