Bola.com, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh Amerika Serikat (AS) ikut campur dalam kasus korupsi yang melibatkan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) beberapa waktu lalu. Sang presiden mengisyaratkan bahwa itu adalah bagian dari upaya negara AS untuk mengambil Piala Dunia 2018 dari negaranya.
Putin berkomentar pada salah satu stasiun televisi Rusia Kamis (28/5/2015) waktu setempat bahwa ia menilai ada keanehan terkait penyelidikan yang terjadi pada FIFA. Rasa heran ia ungkapkan karena penyelidikan itu diluncurkan atas permintaan pejabat AS terhadap kejahatan yang tidak melibatkan warga negara AS dan tidak terjadi di AS.
Tuduhan korupsi oleh AS diumumkan Rabu (27/5) terhadap 14 orang, dengan setidaknya dua dari mereka memegang kewarganegaraan Amerika. Tujuh dari 14 orang ditangkap Rabu pagi di Zurich menjelang pertemuan FIFA dan pemilihan presiden baru yang akan digelar Jumat (29/5) di mana Sepp Blatter diperkirakan akan memenangkan masa jabatan kelima.
Dalam penyelidikan terpisah, Kejaksaan Swiss mengaitkan proses pidana ini dengan pemberian Piala Dunia 2018 ke Rusia dan 2022 turnamen Qatar.
"Seseorang telah melakukan sesuatu yang salah” katanya dikutip dari USA Today. “Rusia tidak ada hubungannya dengan itu."
"Saya tidak ragu bahwa ini jelas upaya lain untuk menggagalkan pemilihan ulang Blatter sebagai presiden FIFA. Kami menyadari tekanan yang disasarkan pada Blatter ada kaitannya dengan Rusia yang akan memegang Piala Dunia 2018."
Putin kemudian mencoba untuk menggambarkan penyelidikan ini sebagai upaya pembungkaman AS. Ia menyamakan kasus ini dengan kasus penganiayaan terhadap pembocor rahasia AS, Julian Assange dan Edward Snowden, guna membungkam mereka berdua.
"Rekan-rekan Amerika kami, sayangnya, menggunakan metode yang sama untuk mencapai tujuan mereka dan secara ilegal menganiaya orang. Saya tidak mengesampingkan bahwa hal ini terjadi dalam kaitannya dengan FIFA," tukas Putin.
Baca Juga:
Terkait Kasus Korupsi, Pejabat Tinggi FIFA Ditangkap di Swiss