Harapan para Perantau di Laga Perpisahan Timnas

oleh Aning Jati diperbarui 01 Jun 2015, 08:19 WIB
Foto-foto Sugeng dan beberapa temannya warga Indonesia yang menonton latihan timnas U-23. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Singapura - Walau bermain di kandang musuh, bukan berarti timnas U-23 sepi dukungan. Justru bisa jadi, saat meladeni Myanmar dan lawan lain di Grup A, tim Garuda Muda bak bermain di kandang sendiri karena didukung suporter.

Keberadaan puluhan ribu saudara satu Tanah Air yang merantau di Singapura jadi alasan terkuat. Sesuai data agregat, hampir 200 ribu WNI bekerja atau menempuh pendidikan di Singapura. Dari data itu, mayoritas WNI bekerja sebagai asisten rumah tangga serta pelaut dan sisanya mereka yang kuliah maupun kalangan profesional.

Pada Minggu (31/5), Bola.com menyaksikan secara langsung antusiasme WNI di Singapura untuk mendukung perjuangan timnas U-23 di SEA Games 2015. Sore itu, Sugeng Nuryanto dan tiga koleganya menonton latihan Evan Dimas dkk. di ITE College Centre, Singapura.

Keempat pria itu berprofesi sebagai pelaut dan kebetulan, Minggu jadi hari libur mereka. Menonton timnas U-23 berlatih jadi pengisi waktu libur yang menyenangkan. Sembari menyaksikan pelatih Aji Santoso memimpin latihan, pria-pria pelaut itu juga mengambil sejumlah foto sebagai kenang-kenangan.

"Saya selalu mengikuti perkembangan timnas dan sepak bola di Indonesia. Termasuk sanksi FIFA yang menimpa PSSI," kata Sugeng, yang berasal dari Banjarnegara, Jateng.

Sama seperti penggemar olah raga bal-balan lain di Tanah Air, Sugeng dkk. berharap timnas U-23 bisa meraih prestasi terbaik di SEA Games kali ini. Hanya, adanya sanksi FIFA diakui bakal jadi kendala terberat yang harus dihadapi Teguh Amiruddin dkk.

"Sedih rasanya, tetapi bila bicara jujur, sanksi itu mempengaruhi mental pemain dan pastinya berdampak pada performa di lapangan. Semoga saja analisis saya keliru dan timnas U-23 bisa berjaya di SEA Games Singapura," ungkap Sugeng.

Untuk membantu mewujudkan hal itu, Sugeng dan rekan-rekannya berjanji hadir di stadion untuk memberikan dukungan langsung. Bahkan, pria yang bekerja di kapal niaga dan sudah dua tahun bermukim di Singapura itu yakin timnas Indonesia U-23 bakal menggasak lawan pertama di Grup A, Myanmar.

"Saya yakin kita menang, meski tipis, skor 2-1. Nanti yang seru bila Indonesia bertemu Singapura," ujarnya.

Nah, kalau bertemu tim tuan rumah, siapa yang lebih dijagokan dan akan didukung mengingat Singapura jadi lokasi mencari nafkah saat ini? Jawaban mereka melegakan: tentu saja Indonesia.

Dukungan itu kiranya mampu menaikkan mental penggawa timnas U-23. Di sisi lain, prestasi apik di SEA Games 2015 akan jadi "pesta perpisahan" timnas dengan para pendukung, khususnya di Singapura dan negara manca pada umumnya.

Advertisement

Selepas berlaga di SEA Games 2015, seluruh level timnas tak diizinkan turun di turnamen maupun pertandingan yang digelar di bawah FIFA-AFC, sebelum memenuhi empat syarat agar sanksi FIFA itu bisa dicabut. Praktis, selama sanksi belum dicabut, fans Tim Merah-Putih di negara orang ikut berpuasa mendukung timnas layaknya fans di dalam negeri.

"Kami di sini berharap problem sepak bola nasional cepat diselesaikan," imbuh Thamrin dan Yogi, mewakili suara pencinta si kulit bundar di Tanah Air.

Baca Juga:

Juni yang Berbeda buat Warga Singapura

PSSI Disanksi FIFA, Penggawa Timnas U-23 Dapat Tabungan

Tanpa Pahabol, Timnas U-23 Tetap Andalkan Satu Ujung Tombak