Mau Masuk Stadion Nasional Singapura? Kenali Dulu Aturannya

oleh Aning Jati diperbarui 01 Jun 2015, 11:58 WIB
ATURAN, Berbagai aturan dan imbauan yang berlaku bagi penonton ditempel di pintu masuk Stadion Nasional, Singapura. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Singapura - Singapura adalah negara aturan. Singapura adalah negara denda. Setiap pelanggaran atas aturan berakibat denda atau hukuman penjara. Dalam kacamata orang asing, otoritas terkesan memaksa, namun dengan hal itu pula Singapura menjelma menjadi sebuah negara yang tertib, berdisiplin, dan rapi.

Sedari dini dan dari generasi ke generasi, gaya hidup penuh kedisiplinan ditanamkan. Nyaris seluruh aspek kehidupan di Singapura diwarnai aturan, tak terkecuali di sektor olah raga yang sifatnya relatif santai.

Advertisement

Salah satu contoh merasuknya aturan dalam sendi kehidupan Singapura bisa terlihat di Stadion Nasional. Pada SEA Games 2015 di seluruh pintu masuk stadion kebanggaan Singapura yang baru direnovasi ini terpampang berbagai imbauan, bila tak mau dikatakan sebagai aturan, bagi calon penonton yang akan memasuki area stadion.

Mulai tak boleh merokok, soal barang bawaan yang sebaiknya tak terlalu berat/banyak, tak boleh mengonsumsi makanan atau minuman, tak boleh membawa perangkat tempur khas suporter seperti terompet gas, dan seabrek aturan lain.

Bahkan, larangan membawa tongkat narsis untuk ber-selfie pun tertampang jelas. Maklum, anak muda Singapura juga dilanda demam narsis dan hobi mengunggah foto-foto di media sosial.

Seluruh aturan itu ditulis dalam spanduk-spanduk menarik untuk mengajak sekaligus mengingatkan dan dipasang dengan rapi di setiap pintu masuk.

Eksekusi aturan itu tak main-main karena pemeriksaan aparat yang berada di setiap pintu masuk cukup ketat. Pastinya warga Singapura dan terutama tamu asing yang bermaksud memasuki arena Stadion Nasional harus mematuhi aturan itu daripada berurusan dengan sanksi.

Bukan bermaksud membandingkan, namun bila melihat kebiasaan suporter di Tanah Air, banyaknya aturan itu bisa dikategorikan mengurangi keasyikan mendukung timnas atau klub kesayangan. Tetapi, lain Singapura, lain pula di Indonesia...

Baca Juga :

Harapan para Perantau di Laga Perpisahan Timnas

Juni yang Berbeda buat Warga Singapura

Tanpa Pahabol, Timnas U-23 Tetap Andalkan Satu Ujung Tombak