Bola.com, Jakarta - Sanksi yang dijatuhkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kepada Indonesia membuat Irfan Bachdim prihatin. Penyerang blasteran Indonesia-Belanda yang kini merumput di klub Jepang Consadole Sapporo itu menyebut Indonesia tak seharusnya mendapat sanksi dari FIFA.
Pembekuan PSSI yang dilakukan Kemepora berbuntut panjang. FIFA menilai campur tangan Pemerintah Indonesia terhadap PSSI telah melanggar Statuta FIFA Pasal 13 dan 17.
Alhasil, FIFA mengirimkan surat sanksi kepada PSSI yang ditandatangani langsung oleh Sekjen, Jerome Valcke. Dalam surat tersebut, PSSI kehilangan status keanggotaannya di FIFA hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Pembekuan sementara baru akan dicabut jika kedaulatan PSSI sebagai organisasi kembali diberikan Kemenpora.
Selama mendapatkan sanksi, wakil Indonesia baik itu timnas di segala level umur, klub, pelatih, hingga wasit dilarang mengikuti seluruh kegiatan yang digelar oleh FIFA maupun AFC.
Irfan Bachdim yang menjadi pelanggan skuat Garuda beberapa tahun terakhir mengaku sedih dengan kondisi yang tengah dialami Indonesia. Dia pun berharap, sanksi FIFA dapat segera dicabut dan sepak bola Indonesia bisa berprestasi.
"Saya sedih melihat apa terjadi. Tidak hanya kita sebagai pemain yang menderita tetapi juga para pendukung terbaik di dunia. Para pemain tidak layak menerima ini, tetapi seluruh negara kita pun tidak layak menerima ini," ujar Bachdim.
"Saya berharap hal akan bisa diselesaikan segera. Mari kita berdoa untuk yang terbaik dan kita dapatkan permainan kembali. Saya percaya itu! Mari kita tetap positif!" imbuh pemain 26 tahun ini di akun Instagramnya @ibachdim.
Irfan pernah merasakan pahitnya konflik sepak bola Indonesia. Saat dualisme kompetisi, Irfan yang sempat membela Persema Malang nasibnya terkatung-katung gajinya tak terbayarkan. Pilihan pemain kelahiran Amsterdam, 11 Agustus 1988 itu bermain keluar Indonesia karena tak ingin terus menerus terjebak di pusara konflik.
Baca Juga:
Sikap Tegas Kemenpora Soal Sanksi FIFA
Reaksi Sanksi FIFA, Pelatih Timnas U-19 dan U-16 : Pemain Sedih