Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya tegas menolak rencana Menpora Imam Nahrawi menggelar kompetisi usai Lebaran atau akhir Juli 2015 mendatang. Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh pengurus Persebaya sebagai dasar penolakan mereka.
Sekretaris tim Bajul Ijo, Rahmad Sumanjaya menyatakan, timnya tidak akan ambil bagian di kompetisi tersebut jika tidak merangkul PSSI selaku induk organisasi sepak bola Indonesia yang diakui oleh FIFA.
"Keputusan FIFA yang tertuang dalam surat pembekuan PSSI jelas-jelas meminta Menpora untuk memberikan wewenang menggulirkan kompetisi kepada PSSI. Kami tidak mau melanggar itu," ujar Rahmad.
"Sebagai warga negara yang baik, Persebaya patuh terhadap putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang memenangkan gugatan PSSI pada Menpora," sebut Rahmad.
Karena itu pula, Persebaya menuntut Menpora menggandeng PSSI dalam menjalankan kompetisi. Sebab yang memiliki perangkat dan kelengkapan pertandingan hanya PSSI, bukan Menpora. "Kami bisa dicoret dari keanggotaan PSSI jika kami memilih menyeberang ke kompetisi yang dianggap ilegal oleh FIFA," jelasnya.
Manajemen Persebaya di bawah PT Mitra Muda Inti Berlian ini cukup belajar dari pengalaman Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang nasibnya berakhir setelah dianggap melanggar statuta PSSI. Kedua tim itu pun dicoret dari anggota PSSI karena mengikuti kompetisi ilegal.
"Ini akan menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di negara kita. Ada putusan sela, dan ada statuta FIFA yang seharusnya bisa dijadikan acuan. Kami tidak berani menabraknya," sebut Rahmad.
Kendati hingga saat ini belum ada instruksi dari Gede Widiade terkait sikap resmi Persebaya terhadap rencana Menpora tersebut, Rahmad yakin, Persebaya tidak akan ikut jika Menpora tak melibatkan PSSI.
Baca Juga:
Andik Galau Pilih Persib atau Persebaya