Bola.com, Jakarta Sekolah sepak bola (SSB) pemenang turnamen Danone Nations Cup Maroko 2015 tetap bisa berangkat meski Indonesia sedang dirundung sanksi dari FIFA.
Kondisi sepak bola Tanah Air sedang dalam fase koma setelah FIFA memutuskan untuk mengucilkan Indonesia dari peta persepak bolaaan dunia. Ini merupakan imbas dari intervensi pemerintah melalui Kemenpora terhadap PSSI.
Akibat dari sanksi tersebut, timnas Indonesia dikeluarkan dari Grup F babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia dan kualifikasi Piala Asia 2019. Di dua kompetisi tersebut, skuat Merah-Putih bakal bertarung bersama Cina Taipei, Irak, Thailand, dan Vietnam.
Bukan itu saja, jadwal pertandingan Indonesia, termasuk dua pertandingan kualifikasi PD 2018 bulan Juni (Cina Taipei vs Indonesia pada 11 Juni dan Indonesia vs Irak pada 16 Juni) dibatalkan. Kendati demikian, Brand Director Danone AQUA, Febby Intan menyatakan kalau pemenang turnamen nasional antar SSB tetap bisa berangkat ke Maroko.
"Kami sangat senang melihat semangat dan usaha mereka mengejar mimpi untuk membela Indonesia di Final Dunia DNC 2015. Optimism mereka memberikan harapan akan masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik dan berprestasi."
"Meski turnamen nanti mendapat pantauan dari FIFA, anak-anak masih bisa berangkat karena yang memberangkatkan adalah AQUA yang merupakan pihak swasta, bukan PSSI," jelas Febby kepada Bola.com.
Berikut ini 16 sekolah sepak bola yang akan memperebutkan satu tiket emas ke Maroko:
Grup A: SSB Tanjung Asahan Sumatra Utara, SSB Damar Sakti Bali, SSB Citra Raya, SSB 113 Enkerang.
Grup B: SSB Campus Star, SSB Abadi Putra, SSB Mimika United, SSB Legenda Hijau.
Grup C: SSB Maehanu Maluku, SSB Batu Agung, SSB Pop Solo, SSB Mandiri School.
Grup D: SSB Bandung Legend, SSB Metro Kukusan, SSB Putra Krung, SSB Banteng Muda, SSB Tanjung Uma
Baca juga:
Garuda Cilik Kejar Mimpi Berlaga di Danone Nations Cup Maroko
Garuda Cilik Siap Berlaga di Maroko
[[Feature] : Mengapa Si Gaek Luca Toni jadi Top Scorer Serie A? ](22443690 "")