Sprinter Indonesia Gagal Jadi Manusia Tercepat di Asia Tenggara

oleh Aning Jati diperbarui 09 Jun 2015, 20:31 WIB
DUA, Sprinter Indonesia, Iswandi (kiri) dan Yaspi Boby, harus puas di urutan kedua nomor 100 meter putra. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Singapura - Bila di nomor 5.000 meter, tim atletik menyumbang tiga medali, nomor bergengsi 100 meter putra dan putri kurang bersahabat dengan Indonesia. Berlomba di Stadion Nasional, Singapura, Selasa (9/6), tiga sprinter Indonesia gagal menyumbang emas.

Catatan waktu terbaik dibukukan Yaspi Boby, yang turun di nomor 100 meter putra. Sprinter asal Sumatera Barat itu mencatat waktu 10.45 detik. Catatan itu belum mampu mengimbangi sprinter Filipina, Eric Shauwn Cray, yang finish dengan catatan waktu 10.25 detik.

Advertisement

Cray akhirnya keluar sebagai pemenang disusul Yaspi yang mendapat perak. Ikut naik pondium, sprinter Indonesia lainnya, Iswandi.

Pemegang emas 100 meter putra di PON 2012 Riau itu sebenarnya memiliki catatan waktu sama dengan Yaspi, yakni 10.45. Namun, karena memiliki reaction time lebih lambat, yakni 0.184, Iswandi merebut perunggu sedangkan Yaspi medali perak.

Meski berselisih cukup lama dengan pemegang perak, catatan waktu Cray di SEA Games 2015 masih belum bisa memecahkan rekor yang dibuat Suryo Agung Wibowo di SEA Games 2009 Laos. Catatan waktu sprinter asal Solo itu, yaitu 10.17 detik, masih belum tergoyahkan.

Di nomor 100 meter putri, podium teratas lagi-lagi jadi milik sprinter Filipina. Kayla Anise Richardson, mengemas waktu tercepat dengan 11.76 untuk menyabet emas. Wakil Indonesia di nomor ini, Tri Utami, finish di urutan ketujuh dari delapan sprinter. Catatan waktu Tri, 12.01 detik.

Baca Juga:

Tenis Beregu Putra Gagal Dulang Medali Emas

Duet Peloncat Indah Dapat Perunggu di Hari Terakhir

Tambahan Tiga Emas Bikin Posisi Indonesia Samai Malaysia