[Wawancara] Aide Iskandar: Waspadai Tiga Pemain Timnas Indonesia

oleh Aning Jati diperbarui 10 Jun 2015, 14:20 WIB
YAKIN- Aide Iskandar menyebut dirinya punya keyakinan untuk menang ketika diwawancarai Bola.com. (Liputan6.com/Adyaksa Vidi)

Bola.com, Jakarta Bila dibandingkan dengan Fandi Ahmad, nama Aide Iskandar mungkin tak terlalu populer buat pencinta sepak bola di Indonesia. Namun, Aide pernah berstatus kapten timnas Singapura pada awal 2000-an.

Sepanjang kariernya di timnas, Aide yang berposisi sebagai bek itu pernah merebut gelar Piala Tiger pada 1998, Piala AFF 2004, dan 2007. Kini, Aide menjabat sebagai pelatih timnas Singapura U-23, jabatan yang diembannya sejak Januari 2013.

Advertisement

Tekanan saat ini diarahkan kepada Aide jelang pertandingan terakhir SEA Games grup A kontra timnas Indonesia, Kamis (11/6). Kalah atau seri, artinya tim tuan rumah bakal tersingkir dan gagal ke semifinal.

Bagaimana Aide menghadapi semua itu? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan Aide dalam beberapa kesempatan.

T: Seberapa besar tekanan yang diarahkan kepada Anda sebagai pelatih yang diberi target medali emas dan bermain di rumah sendiri?

Untuk pertandingan lawan Indonesia, tekanan memang besar karena masyarakat Singapura ingin kami menang. Tetapi, saya berusaha tidak menganggap semua itu sebagai beban. Kami semua mencoba dan selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk keluarga, fans, dan juga media dalam setiap pertandingan yang kami jalani.

T: Bagaimana pertandingan besok melawan Indonesia?

Pertandingan itu tentu jadi laga berat bagi kedua tim. Singapura dan Indonesia sama-sama menjalani partai hidup dan mati. Tapi, kami yakin bisa lolos ke semifinal. Ingat, kami punya keuntungan sebagai tuan rumah. Dukungan suporter sangat berarti untuk laga seperti ini.

T: Anda rajin menyaksikan laga Indonesia di penyisihan grup ini.

Tentu, sebagai pelatih menyaksikan pertandingan tim lain akan banyak bermanfaat. Soal Indonesia, seperti selalu saya sampaikan, merupakan tim besar. Mereka tidak layak untuk dianggap enteng. Indonesia biasa tampil pelan di awal, tapi mereka makin berkembang di pertandingan selanjutnya. Seperti di SEA Games Myanmar. Jadi, sekali lagi, Indonesia akan kami anggap sebagai lawan sulit. Kami menanti pertemuan dengan Indonesia. Pasti sangat seru dan menarik.

T: Ada pemain Indonesia yang mendapat perhatian lebih?
Semua pemain Indonesia bagus, tetapi setidaknya ada tiga orang yang menonjol. Evan Dimas, nomor 10 (Wawan Pebriyanto), dan nomor 9 (Muchlis Hadi Ning Syaifulloh).

T: Anda berstatus mantan pemain timnas. Masih mengingat beberapa pemain Indonesia yang pernah berduel dengan Anda semasa aktif bermain?

Saya mengenal Aji Santoso. Kami pernah bertemu saat SEA Games 1997 di Jakarta. Saya juga masih ingat Sudirman, Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas. Boaz juga... Dia masih di Persipura kan? (Aide agak terkejut saat Bola.com memberi tahu bahwa Ponaryo dan Bepe masih aktif bermain).

T: Di Indonesia kami sangat mengenal Fandi Ahmad.

Ya, tentu saja karena dia pernah bermain dan melatih di sana sementara saya belum pernah bermain di Indonesia. Saya hanya sempat bermain di Malaysia. Saya juga punya ketertarikan untuk melatih klub Indonesia. Pastinya, bila sepak bola di sana sudah terbebas dari sanksi FIFA.

T: Terima kasih coach Aide atas waktunya
Tentu, tidak masalah. Senang ngobrol dengan Anda. Selamat menikmati SEA Games dan Singapura. Salam untuk teman-teman di Indonesia.

Baca Juga:

"Indonesia U-23 Lebih Disiplin dan Solid"

[[Wawancara] Evan Dimas: Gol ke Filipina buat Masyarakat Indonesia](2248689 "")

Timnas U-23 Menang Atas Filipina, Mustaqim Belum Puas

Berita Terkait