Bola.com, Jakarta - Sempat mengawali turnamen dengan kekalahan 2-4 dari Myanmar, Indonesia U-23 perlahan tapi pasti mampu memperbaiki kesalahan dengan kemenangan 6-1 atas Kamboja dan 2-0 atas Filipina. Sebelum laga yang dilangsungkan pada Kamis (11/6), Singapura selaku tuan rumah event dua tahunan memiliki jumlah poin yang sama dengan Indonesia.
Indonesia diuntungkan selisih gol, sehingga hasil seri sebenarnya sudah cukup untuk membawa Indonesia u-23 ke babak semifinal. Tapi, sejak awal pelatih Aji Santoso memasang target menang, begitu juga pelatih Singapura, Aide Iskandar, wajib menang di partai terakhir grup A ini.
Melalui pertarungan sengit, Manahati Lestusen dkk akhirnya berhasil menundukkan Singapura dengan skor tipis 1-0 melalui gol tunggal Evan Dimas di menit ke-47.
Berikut ulasan pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Jalan Besar tersebut dari kacamata statistik.
Babak Pertama: Lini Tengah Indonesia Mampu Mengendalikan Permainan
Singapura langsung mengambil inisiatif serangan di awal pertandingan. Namun serangan tersebut terlihat tidak efektif, tercatat striker Singapura hanya menghasilkan tiga tembakan yang tidak membahayakan gawang Indonesia. Pelatih Aji Santoso yang tahu benar kekuatan timnya ada di lini tengah, mampu meredam serangan Singapura. Aji Santoso tetap menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan memiliki lima gelandang dengan mobilitas tinggi.
Seakan tidak terpengaruh dengan suara suporter tuan rumah, Indonesia perlahan mulai menguasai ritme permainan. Dua peluang matang tercatat dilakukan Adam Alis dan Ahmad Nufiandani. Adam melakukan tembakan keras mendatar dari luar kotak penalti, sementara Nufiandani masuk dari sisi sayap kanan bekerja sama satu-dua dengan Evan Dimas. Sayang kedua peluang tersebut masih bisa dimentahkan kiper Singapura, Syazwan Buhari.
Meski skor masih 0-0 hingga akhir babak pertama, Indonesia sukses meredam Singapura yang bermaksud bermain menyerang sejak awal. Zulfiandi dan Adam Alis menjadi aktor penting berjalannya taktik Aji Santoso.Adam Alis menjadi motor alur serangan Indonesia U-23, dimana ia memiliki jumlah tertinggi untuk operan sukses sebanyak 33 kali dan tekel bersih sebanyak enam kali.
Babak Kedua: Singapura Frustrasi, Indonesia Mencuri Kesempatan
Singapura melakukan dua pergantian pemain sekaligus yakni dengan memasukkan Faris Ramli dan Irfan Fandi yang lebih agresif, menggantikan Yoo Woo Stanely dan Samion Amy. Singapura jelas ingin all out menyerang pada 45 menit terakhir.
Pelatih Aji Santoso yang melihat hal tersebut langsung memasang taktik serangan balik di awal babak kedua. Hal tersebut terbukti sukses, berawal dari serangan balik cepat, Muchlis Hadi mencoba menyisir dari sebelah kiri pertahanan Singapura. Striker bernomor punggung 9 ini langsung mengirim umpan tarik ke tengah kotak penalti Singapura. Evan Dimas yang sudah siap dengan posisinya sebagai striker bayangan langsung menendang bola dengan teknik melengkung yang sangat bagus, bola masuk tepat di pojok kiri atas gawang Syazwan Buhari.
Stadion Jalan Besar Singapura tersentak, dikarenakan mereka butuh setidaknya dua gol untuk bisa masuk fase semi final. Singapura mencoba bermain terbuka dan menyerang, sundulan Sahil Suhaimi masih bisa ditepis Teguh Amiruddin. Pemain-pemain muda Singapura tampaknya sudah terlanjur panik dan tak mampu mengontrol emosinya. Pada menit ke-65 , Wai Loon malah mempersulit keadaan Singapura, pemain belakang tersebut mendapat kartu kuning kedua setelah melanggar Evan Dimas.
Total wasit Kim Heegon memberikan tujuh kartu kuning dan satu kartu merah untuk Singapura, sementara Indonesia U-23 menerima empat kartu kuning. Ini menjadi rekor disiplin terburuk pertandingan SEA Games 2015.
Pada pertengahan babak kedua, Indonesia yang sudah unggul skor dan jumlah pemain memasukkan pemain bertahan seperti Vava Mario Yagalo dan Hansamu Yama Pranata. Pelatih Aji Santoso sepertinya ingin membuat tempo melambat. Singapura yang semakin frustrasi tidak mampu menjebol gawang Indonesia lebih banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran keras. Tercatat pemain Singapura melakukan 24 kali pelanggaran.
Meski tambahan waktu babak kedua diberikan hingga tujuh menit, namun Singapura tak kunjung mampu berbuat sesuatu, skor 1-0 lebih dari cukup untuk mengantar Indonesia lolos ke semifinal. Hal ini mengulangi pencapaian SEA Games 2013 di Myanmar.
Fokus yang harus diperhatikan Aji Santoso adalah bagaimana para pemain segera melakukan pemulihan fisik dan mental. Bermain 97 menit dalam tekanan suporter Singapura dan derasnya tekel-tekel pemain Singapura membuat Garuda Muda terlihat kelelahan. Indonesia akan melawan juara Grup B Thailand pada 13 Juni mendatang di National Stadium Singapura.
Man of the Match: Adam Alis Setyano
Evan Dimas memang menjadi penentu skor kemenangan Indonesia, namun secara keseluruhan permainan ada satu nama yang pantas diberi sanjungan. Pemain tengah serba bisa, Adam Alis Setyano layak menjadi pemain terbaik di pertandingan ini.
Berdasarkan statistik yang dihimpun tim dari Labbola, Adam Alis merupakan pemain dengan jumlah operan terbanyak dengan 61 operan sukses, ia juga pemain dengan jumlah tekel bersih terbanyak dan aktif melakukan tendangan jarak jauh. Tercatat, pemain Persija Jakarta tersebut melakukan lima tendangan, dimana dua di antaranya mengarah ke arah gawang. Angka ini juga merupakan jumlah tertinggi dibanding seluruh pemain.
Pemain kelahiran Jakarta, 22 tahun lalu tersebut tampil enerjik dan taktis. Ia sangat optimal baik dalam bertahan maupun menyerang. Adam Alis berhasil meredam serangan Singapura, total ia melakukan empat kali memotong bola dan sapuan. Dalam laga yang intens dengan kontak fisik ini, mantan pemain Martapura FC mampu tetap tenang dan membuat lini tengah Singapura tak banyak berkutik. Strategi Aji Santoso memenangi duel di lini tengah adalah berkat permainan gelandang andalan Indonesia U-23 ini. (Sornong Maulana)
Baca juga :
Tantang Singapura, Timnas U-23 Tak Akan Parkir Bus
"Ayo Kalahkan Singapura, Garuda Muda!"
Aksi Imam Nahrawi dan La Nyalla Selfie Bareng Indonesia U-23