Bola.com, Singapura - Suka cita penggawa dan ofisial timnas U-23 Myanmar tak tertahankan begitu wasit Alkhudhayr (Turki) meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan semifinal di Stadion Nasional, Sabtu (13/6). Di laga itu, Myanmar menang 2-1 atas Vietnam.
Kebahagiaan tim itu tumpah dan disambut sorakan ribuan fans yang selama ini setia mendampingi perjuangan Myanmar U-23 di SEA Games 2015.
Sejak babak penyisihan Grup A lalu, ribuan pendukung Myanmar cukup solid dalam mendukung. Dari menit pertama hingga selesai, mereka selalu berdiri dan berteriak memberi semangat. Jumlah fans Myanmar ini bahkan jadi yang terbanyak di antara fans kontestan lain di luar tim tuan rumah.
Fans Myanmar juga sangat tertib dalam mendukung. Mereka dikoordinasi dengan baik. Terbukti hampir seluruh fans yang hadir di stadion kompak mengenakan jersey dengan warna sama sesuai yang dikenakan pemain saat itu.
Bola.com mendapat informasi bahwa mayoritas suporter itu memang merupakan warga Myanmar yang bekerja di Singapura alias bukan datang dari negara asal secara sengaja untuk mendukung timnas kesayangan mereka.
"Warga Myanmar yang bekerja di sini memang banyak. Mereka bekerja di konstruksi juga IT," kata Gerald, salah seorang panitia SEA Games Singapura (SINGSOC).
Dukungan total suporter setia itu mendapatkan ganjaran. Pasukan asuhan pelatih Kyi Lwin itu melaju ke final yang digelar Senin (15/6).
Kontras dengan pemain dan suporter yang seolah meledak dalam kegembiraan bak sudah jadi juara, Kyi Lwin tampak dingin.
Ekspresinya tetap kalem. Ia juga tak banyak bicara di depan media asing. Melalui penerjemahnya, Kyi berujar tak terlalu senang mengomentari penampilan tim lawan. Termasuk, siapa yang lebih ingin dihadapi timnya di laga final.
"Kami sudah lama menunggu momen ini, bermain di final. Saya tak mau berkomentar soal lawan. Yang pasti, hari ini pemain tampil luar biasa," ucapnya.
Saat SEA Games masih bernama Peninsular Games (1959-1975), Myanmar yang kala itu bernama Burma, merajai sepak bola Asia Tenggara. Dari delapan edisi Peninsular Games, Burma menjuarai cabang olah raga sepak bola lima edisi, termasuk sekali jadi juara bersama dengan Thailand (1961).
Kemudian pada masa SEA Games (1977 hingga sekarang), superioritas itu hilang. Myanmar tercatat baru dua kali masuk final, yakni pada SEA Games 1993 dan 2007. Pada dua final itu Myanmar selalu dikalahkan lawan sehingga hanya mendapat medali perak.
Baca Juga:
Taklukkan Vietnam 2-1, Myanmar ke Final
Hasil Sepak Bola SEA Games 2015: Thailand dan Myanmar Masih Kokoh
Kasihan, Dedi Gusmawan Terancam Batal Bermain di Liga Myanmar