Gara-gara Wasit, Emas Tenis Tunggal Putra Melayang

oleh Aning Jati diperbarui 14 Jun 2015, 16:18 WIB
GAGAL - Petenis tunggal putra Indonesia, David Agung Susanto, gagal memersembahkan medali emas yang diproyeksikan Satlak Prima setelah dikalahkan wakil Thailand dalam pertarungan rubber set.(Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Singapura - Petenis tunggal putra Indonesia, David Agung Susanto, gagal memenuhi target meraih medali emas pada nomor tunggal putra SEA Games 2015 Singapura. Di final, David ‘dipaksa’ menyerah dengan skor 6-4, 3-6, 3-6, dari petenis Thailand, Warit Sornbutnark.

Bermain di Kallang Tennis Centre, Singapura, Minggu (14/6), David sempat memimpin di set pertama. Namun, insiden call yang dianggap merugikan kubu Indonesia membuat konsentrasi David menurun di set kedua.

Advertisement

Di set ketiga, petenis kelahiran Semarang itu berusaha bangkit. Tetapi medali emas tetap tak terjangkau, karena lawan justru makin ‘pede’, menyusul keputusan wasit yang menguntungkan Sornbutnark.

Diakui David, saat masuk ke set kedua, ia terlalu terburu-buru ingin menyudahi perlawanan Sornbutnark. Hal itu tak lepas dari minimnya pengalaman berlaga di nomor perorangan multi-event internasional, seperti SEA Games 2015.

"Sebelumnya saya tergabung di nomor beregu putra yang merebut emas SEA Games 2011. Itulah mengapa tadi saya bersemangat sekali ingin segera bisa merebut emas," ungkapnya.

Meski menilai dirinya bermain baik dan nyaman, David tetap harus menerima fakta bahwa dirinya kini pernah dikalahkan Sornbutnark. Padahal, di dua duel pendahulu, David selalu sukses mengandaskan Sornbutnark.

"Terakhir saya berhadapan dengan Warit Sornbutnark di Men's Future Hong Kong lalu. Dari dua pertemuan, saya selalu menang terus. Tapi, kali ini saya belum beruntung," tukas David Agung Susanto.

Baca juga:

Gagal Raih Emas Ketiga Panahan, Titik: Kami Kurang Beruntung

Gugup Saat Kejar-kejaran Skor, Tim Panahan Gagal Raih Emas

Dua Ganda Putri Indonesia Melenggang ke Perempat Final