Bola.com, Singapura - Pelatih tim tenis Indonesia, Roy Therik, menyesalkan buruknya kinerja wasit yang memimpin final tunggal putra SEA Games 2015 Singapura. Kerap membuat keputusan merugikan bagi Indonesia, David Agung Susanto akhirnya hanya bisa menyumbang medali perak.
"Ada enam call yang sangat memukul mental David karena terjadi saat kondisi poin kritis. Hal itu membuat fokusnya goyah dan susah buat David menaikkan mental lagi di set kedua dan ketiga,” tutur Roy.
“Sementara lawan yang terbantu wasit, praktis lebih percaya diri," sambungnya.
Bentrok di laga pamungkas cabang olah raga tenis nomor perorangan tunggal putra, yang berlangsung di Kallang Tennis Centre, Minggu (14/6), performa David dinilai Roy setara dengan sang lawan, Warit Sornbutnark. Menurut dia, David dan Sornbutnark memiliki teknik, strategi, dan taktik sama di partai final tadi.
Selain itu, David juga berani tampil menyerang. Akan tetapi, kepemimpinan wasit tertinggi asal Kuwait yang merugikan Indonesia, jadi faktor pembeda. Usai bertarung tiga set, David kalah 6-4, 3-6, dan 3-6.
Tak hanya gagal memenangi medali emas, rekor pertemuan David – Sornbutnark kini juga mengalami revisi menjadi 2-1. Masih untuk keunggulan petenis kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu.
“Tapi, saya tetap bangga dengan David yang sudah bermain baik," tukas Roy Therik.
Baca juga:
Gara-gara Wasit, Emas Tenis Tunggal Putra Melayang
Gagal Raih Emas Ketiga Panahan, Titik: Kami Kurang Beruntung