Bola.com, Singapura -
"Saya dan tim mohon maaf pada masyarakat Indonesia, pada masyarakat olah raga Indonesia. Apa yang dicapai, ya seperti ini. Tapi, saya percaya perjuangan atlet sudah maksimal karena saya juga pernah jadi atlet," imbuh mantan perebut medali emas di Olimpiade Athena 2004 itu.
Sebagai komandan kontingen, Taufik merasa bertanggungjawab atas pencapaian ini. "Saya pasti akan melaporkan seperti apa kondisinya, ke KOI maupun Menpora," ujarnya.
Mantan pebulutangkis andalan Indonesia itu mengajak agar selepas SEA Games 2015 segera ada perubahan total dalam olah raga nasional. Terlebih tiga tahun lagi Indonesia akan jadi tuan rumah Asian Games.
Satu hari jelang penutupan SEA Games 2015, Chief de Mission Indonesia, Taufik Hidayat, mengungkapkan permohonan maaf atas pencapaian Indonesia di SEA Games ke-28 yang digelar 5-16 Juni di Singapura.
Tanpa bermaksud mendahului penutupan SEA Games 2015 yang dilangsungkan pada Selasa (16/6) di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, serta cabor yang masih diikuti kontingen Indonesia di hari terakhir seperti bulutangkis dan polo air, Taufik mengungkapkan perolehan medali yang diperoleh sudah tak mempengaruhi peringkat Indonesia di klasemen.
Indonesia hingga saat ini berada di peringkat kelima dengan 45 medali emas, 57 perak, dan 66 perunggu. Raihan emas Indonesia itu hanya separuh dari koleksi Thailand, pemuncak klasemen sementara dengan 90 emas, 83 perak, dan 68 perunggu.
Sementara pemerintah melalui Menpora menargetkan raihan 72 emas dan berada di peringkat kedua. "Bukan mendahului, tapi keadannya seperti ini sehingga saat ini sudah bisa diprediksi dapat berapa medali dan ada di posisi berapa," kata Taufik.
"Saya dan tim mohon maaf pada masyarakat Indonesia, pada masyarakat olah raga Indonesia. Apa yang dicapai, ya seperti ini. Tapi, saya percaya perjuangan atlet sudah maksimal karena saya juga pernah jadi atlet," imbuh mantan perebut medali emas di Olimpiade Athena 2004 itu.
"Pemerintah harus utamakan prestasi dulu baru prasarana. Caranya bisa macam-macam, semisal mendukung pembinaan secara kontinyu dengan anggaran mencukupi. Bila bicara olah raga demi prestasi, tak bisa dibatasi bujet," tuturnya.