Bola.com, Makassar - Setelah kompetisi terhenti, para pesepakbola profesional Indonesia melakukan aktivitas masing-masing untuk mengisi waktu luang.
Yang paling banyak dilakukan oleh pemain adalah bermain pada turnamen tarkam dengan alasan menjaga kebugaran dan mencari nafkah buat keluarga. Seperti yang dilakukan Rizky Pellu, gelandang Mitra Kukar.
Bersama pemain top ISL lainnya seperti Zulkifli Syukur, Diego Michels dan Hamkah Hamzah, eks gelandang timnas U-23 ini membela klub amatir, Nasuham FC di Liga Ramadhan Makassar.
Sebagai pemain, Rizky berharap kisruh sepakbola Indonesia cepat selesai. Pasalnya, dia mengaku tidak punya keahlian selain bermain sepakbola. Kepada bola.com, gelandang asal Tulehu ini mengungkapkan perasaan dan harapannya usai membawa klubnya menekuk Dibar Gowa 5-0, Rabu (17/6) petang.
Apa kabar Rizky? Anda terlihat gemuk ya?
Iya nih. Pasca pembubaran tim, saya memilih pulang ke Tulehu untuk berkumpul dengan keluarga. Memang saya tetap melakukan latihan ringan untuk menjaga kebugaran. Tapi, jelas beda kondisinya dibandingkan dengan latihan terprogram di klub.
Apa yang Anda pikirkan dan rasakan pasca penghentian kompetisi?
Sebagai pemain yang belum lama berkarir di sepakbola profesional, saya pasti kecewa harus menerima kenyataan kompetisi harus terhenti. Terus terang saya sempat bingung memikirkan masa depan saya tanpa sepakbola. Beruntung, saya punya keluarga yang terus mendorong dan memotivasi saya untuk tetap fokus sebagai pesepakbola
Sempat tidak terpikir banting stir atau mencari usaha lain selain sepak bola?
Sampai saat ini belum ada. Saya tahu banyak teman yang mulai berbisnis, kuliah mau jadi karyawan dan anggota TNI. Tapi, saya masih percaya sepakbola bisa jadi mata pencaharian buat pemain. Apalagi saya masih muda. Mungkin, setelah saya mulai merasa tidak mampu lagi bermain, saya baru memikirkannya. Atau paling tidak saya mungkin mencoba berkarir sebagai pelatih.
Kenapa anda mau membela Nahusam FC yang notabene milik Nabil Husain owner Pusam Borneo FC. Anda kan terikat kontrak dua tahun bersama Mitra Kukar?
Saya datang ke Makassar bersama Nasuham FC tanpa ikatan kontrak. Saya hanya bermain untuk mengisi waktu. Kebetulan di Nasuham juga ada senior saya Zulkifli Syukur. Tujuan saya bermain di Liga Ramadhan selain menjaga kebugaran, saya juga bisa reuni dengan teman dan keluarga besar di Makassar.
Sebagai mantan pemain timnas U-23, apa tanggapan Anda terkait kegagalan Indonesia di Sea Games?
Secara teknik, sebenarnya Indonesia tidak kalah. Tapi, dalam sepak bola kan ada asumsi, tim yang lebih siap dan kompak itulah yang pantas menang. Kalau itu acuannya, Myanmmar, Thailand dan Vietnam pantas mengalahkan Indonesia.
Baca Juga:
Ini Aktivitas Pemain Persib Menjelang Bulan Puasa 2015