Bola.com, Jakarta Konflik antara PSSI dengan Kemenpora belum ada tanda-tanda mereda. Kedua kubu saling klaim turnamen yang mereka gelar bakal banyak mendapat dukungan dari klub-klub ISL atau Divisi Utama.
PSSI secara resmi baru merestui Mahaka Entertainment and Sports untuk menggelar turnamen Piala Kemerdekaan pada 24 Juli hingga 17 Agustus. Turnamen ini bakal diikuti klub-klub kasta elite ISL.
Sekjen PSSI, Azwan Karim menyebut Mahaka akan mendapat bantuan dari PSSI berupa perangkat pertandingan dan izin klub ISL ikut serta dalam turnamen garapan mereka. "Kami menyediakan perangkat pertandingan dan memfasilitasi klub ISL untuk bisa ikut serta di sana," kata Azwan.
Azwan menyatakan PSSI tidak ingin menghalangi pelaksanaan turnamen Piala Kemerdekaan dan akan segera menerbitkan surat dukungan resmi untuk Mahaka menggelar turnamen. "Kami tak ingin menghalangi orang yang ingin menjalankan turnamen sepak bola di masa kekosongan kompetisi. Apalagi mereka datang baik-baik meminta izin ke PSSI," kata Azwan.
Azwan menyarankan agar Mahaka segera mengurus segala perizinan dan proses lain yang harus ditempuh agar bisa menggelar turnamen sepak bola secara legal. "Yang paling penting perlu digarisbawahi Mahaka tidak berkolaborasi dengan Tim Transisi atau pihak Kemenpora," kata Azwan
Azwan mengklaim bahwa turnamen Piala Kemerdekaan murni buatan dari Mahaka dengan mencari dana, sponsor, dan lain-lain secara mandiri. "Mereka sudah mengatakan kepada kami bahwa itu murni merupakan ide dan inisiatif mereka sendiri. Mereka mencari dana, sponsor, partner hingga siaran langsung televisi sendiri," kata Azwan.
Menariknya dalam siaran persnya Tim Transisi menyebutkan turnamen Piala Kemerdekaan bakal diikuti 30 klub Divisi Utama. Mereka mengklaim turnamen ini di bawah supervisi mereka.
“Kami sudah mulai menyebarkan surat pemberitahuan kepada klub-klub. Tinggal memantapkan panpel dan perangkat pertandingan,” ucap Tommy Kurniawan, anggota Pokja Kompetisi Tim Transisi.
Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, menegaskan kalau turnamen Piala Kemerdekaan versi mereka merupakan role model kompetisi profesional PSSI 'baru' yang mendapat restu Kemenpora.
Aksi saling klaim Piala Kemerdekaan ini kian menegaskan bara panas konflik para elite sepak bola Tanah Air. Klub-klub ISL dan Divisi Utama terbelah menyikapi munculnya Piala Kemerdekaan versi PSSI dan Kemenpora.
Baca Juga:
Indra Sjafri: Bali United Ikut Piala Kemerdekaan? Kenapa Tidak!
Piala Kemerdekaan Masih Gelap, Tim Transisi Saling Beda Pendapat
Menpora Tebar Janji Hadiah Piala Kemerdekaan Rp 10 Miliar
Baca Juga
Kenapa Sih PSSI Selalu Mepet dalam Mengajukan Proses Naturalisasi Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia?
Kabar Terkini Mengenai Wasit yang Akan Memimpin Laga Timnas Indonesia Melawan Jepang dan Arab Saudi
PSSI: Kalau Mau Jadi Singa Asia dan Lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia Harus Menaturalisasi Pemain Keturunan