Bola.com, Jakarta Bintang muda potensial, Alfin Tuasalamony (22) mengalami kecelakaan dan menderita patah tulang kering di kaki kirinya pada 29 April silam. Pemain Timnas Indonesia U-23 dan Persija Jakarta butuh biaya untuk memulihkan cederanya.
Alfin Tuasalamony telah menjalani dua kali operasi dengan biaya pelaku penabrakan. Bantuan yang diberikan tidak maksimal karena dana pelaku penabrakan terbatas.
"Pada operasi pertama, Alfin ditempatkan di kelas satu. Hanya pada operasi lanjutan pihak penabrak hanya bisa memasukkannya ke kelas tiga RSCM," cerita Rahmad Darmawan, pelatih Alfin di Persija Jakarta.
Alfin sendiri saat ini tinggal bersama pamannya di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Ia menjalani proses pemulihan cedera dengan kocek terbatas.
Sebagai pemain muda yang baru menjalani karier profesional pesepak bola kelahiran 13 November 1992 itu belum punya banyak uang tabungan. Yang mengenaskan klubnya saat ini menunggak gaji empat bulan ke sang pemain serbabisa yang pernah membela klub Belgia, CS Vise, itu. "Persija sempat memberi bantuan, tapi jumlahnya tidak banyak karena klub pun saat ini tengah memiliki masalah keuangan," cerita Rahmad.
Situasi ini jelas terasa mengkhawatirkan karena Alfin sejatinya perlu banyak biaya untuk menjalani terapi penyembuhan pasca operasi. Proses yang memakan waktu enam sampai setahun ini amat krusial. Jika sang pemain tidak ditangani secara serius ia terancam tidak bisa merumput lagi.
"Sebuah kehilangan besar bagi Timnas Indonesia. Alfin salah satu pemain berbakat yang bisa memberikan kontribusi besar buat negara," tutur Rahmad.
RD dengan sejumlah pemain Persija Jakarta berencana menggelar sebuah laga amal untuk mencari dana buat Alfin. "Konsepnya sedang dimatangkan. Intinya kami ingin Alfin pulih sehingga bisa meneruskan karier sepak bolanya," ungkap Rahmad.
Di sisi lain, memasuki bulan Ramadhan, suporter Persija Jakarta, The Jakmania akan menggelar berbagai acara sosial termasuk fokus mencari dana untuk membantu kesembuhan Alfin. "Untuk tahap awal kami membantu lewat sumbangan di acara buka bersama di seluruh korwil Jakmania," terang Richard Ahmad, Ketua Umum The Jakmania.
Puncak pengumpulan dana untuk kesembuhan Alfin, tutur Richard akan dilakukan pada 28 Juni di Panggung Budaya, Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran. Sebuah acara bertajuk Solidaritas Oranye dan akan digelar setelah buka puasa.
“Band-band bentukan anggota The Jakmania akan mentas di acara ini. Semoga saja banyak anggota yang datang dan masyarakat juga bersedia hadir dan menyisihkan uangnya untuk membantu kesembuhan Alfin,” tutur Richard.
Richard juga berharap manajemen Persija bersedia hadir di acara itu, baik secara pribadi atau atas nama klub. Apalagi petinggi-petinggi Macan Kemayoran juga mau memberikan sedikit bantuannya kepada pemain asal Tulehu, Maluku itu.
“PSSI juga diharapkan hadir, karena Alfin membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menyembuhkan tulang kakinya yang patah, karena merupakan salah satu pemain andalan timnas. Gara-gara tulangnya yang patah membuat dia gagal membela Timnas U-23 di SEA Games 2015 di Singapura,” ujar Richard.
PSSI belum lama ini mengeluarkan pengumuman berencana membantu Alfin dan diekspos besar-besaran oleh media. Sayang hingga saat realisasi bantuan belum terlihat. Agaknya kasus Alfin terabaikan karena PSSI sedang sibuk mengurusi konflik dengan Kemenpora.
Baca Juga:
Sialnya, Persija Batal jadi Lawan AS Roma
Saat Pemain Persib dan Persija Satu Tim di Turnamen Tarkam
(FEATURE): Aktivitas Penggawa Persija Saat ISL 2015 Terhenti