Bola.com, Jakarta PSSI kepengurusan La Nyalla Mattalitti protes keras dengan Kementrian pemuda dan olahraga (Kemenpora) yang mengundang PSSI kepengurusan lama Djohar Arifin dalam pertemuan tertutup pada Selasa (23/6). Pertemuan tertutup yang diselenggarakan atas permintaan Komisi X DPR RI dianggap ilegal karena tidak menghadirkan orang-orang yang kompeten.
Kemenpora dianggap makin keluar jalur dengan ikut mengundang sejumlah Asosiasi Provinsi PSSI (Asprov): Jawa Timur, Jawa Barat, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Timur.
”Yang pertama adalah sudah jelas bahwa tidak ada niat atau itikad baik dari Menpora untuk keluar dari situasi konflik persepak bolaan nasional saat ini. Sedangkan yang kedua, sudah jelas bahwa tidak ada keinginan berupa upaya dari Menpora agar sanksi FIFA segera dicabut," tutur Tommy Welly, juru bicara PSSI.
Tommy Welly juga menambahkan: ”Tindakan Menpora, Imam Nahrawi dengan mengundang pengurus PSSI lama dan empat Asprov sulit dicerna secara nalar atau logika akal sehat sebagai upaya menindaklanjuti perintah Komisi X DPR RI. Ini bisa jadi untuk memecah belah PSSI. Hal ini juga bisa diartikan sebagai bentuk penghinaan terhadap intelektualitas. Baik kepada Komisi X DPR RI, kepada PSSI maupun kepada masyarakat luas,” tutur Tommy.
PSSI menilai Menpora telah memilih bersikap bermain-main, tidak ada niat menyelesaikan konflik sepak bola nasional. "Ada kesan ia menghindari masalah, dengan cara yang melecehkan kecerdasan dan norma umum. Pada akhirnya upaya mencari jalan keluar dari permasalahan sepak bola Indonesia saat ini dengan pihak Menpora sulit lagi dilakukan dengan cara-cara dan logika berpikir yang normal,” tegas Tommy.
Baca Juga:
Piala Kemerdekaan Masih Gelap, Tim Transisi Saling Beda Pendapat
Menpora Tebar Janji Hadiah Piala Kemerdekaan Rp 10 Miliar
PSSI Didukung Klub ISL, Kemenpora Disokong Klub Divisi Utama?