Persis Solo Resmi Terima Undangan Piala Kemerdekaan

oleh Vincensius Sawarno diperbarui 23 Jun 2015, 13:00 WIB
KANDANG - Persis Solo berharap Piala Kemerdekaan mengggunakan sistem tandang dan kandang seperti di Piala Polda Jateng. (Bola.com/Vincensius Sawarno)

Bola.com, Jakarta Klub-klub Divisi Utama akhirnya menerima undangan untuk mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan dari Tim Transisi Kemenpora. Dalam undangan disebutkan turnamen digelar selama satu bulan. Rencananya, kick-off Piala Kemerdekaan pada 15 Juli dan berakhir 15 Agustus.

Karena digelar secara singkat, Piala Kemerdekaan menggunakan format home tournament. Tapi belum ditetapkan tuan rumah dan jadwal dari turnamen bentukan Tim Transisi tersebut.

Advertisement

Hanya, format home tournament kurang disambut antusias oleh klub. Pasalnya, home tournament diragukan bisa menumbuhkan gairah sepak bola di berbagai daerah. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan hiburan sekaligus menumbuhkan geliat ekonomi dengan adanya pertandingan sepak bola di daerahnya setelah kompetisi dibubarkan.

“Dengan menggunakan format home tournament, atmosfer kompetisi sulit diperoleh. Persoalannya untuk apa menggelar Piala Kemerdekaan. Bila untuk menghidupkan atau menjadikan sepak bola di daerah-daerah kembali menggeliat, maka tujuannya tidak akan tercapai,” jelas Totok Supriyanto, Direktur Olah raga PT Persis Solo Saestu yang menaungi Persis Solo.

Menurut dia Piala Kemerdekaan seharusnya menggunakan format kandang dan tandang seperti di Piala Polda Jateng. Format itu mampu  menggairahkan kembali sepak bola di kota-kota di Jawa Tengah.

“Bila home tournament digelar di kota tertentu, bagaimana dengan tim tamu. Kebutuhan dana Persis tentu sangat besar bila bermain di kota lain. Padahal home tournament membuat klub yang datang tidak akan mendapat pemasukan. Seharusnya turnamen menggunakan sistem kandang dan tandang,” katanya.

Ditambahkan Totok, “Format itu hanya membuat sepak bola di kota-kota yang menjadi tuan rumah yang menggeliat. Sementara di kota lain tidak ada perubahan. Jadi tujuan Piala Kemerdekaan untuk menggairahkan kembali sepak bola di daerah-daerah tidak akan tercapai. Berbeda dengan Piala Polda Jateng. Atmosfer kompetisi begitu hidup. Masyarakat yang sudah lama ingin menyaksikan pertandingan sepak bola bisa terpuaskan.”

Dari informasi yang diterima klub, Tim Transisi Kemenpora menyebutkan tim peserta berhak mendapatkan kompensasi berupa biaya perjalanan, biaya penginapan, hingga match fee. Tim peserta pun diberi waktu sangat singkat untuk mendaftarkan keikutsertaannya. Mereka diberi batas waktu sampai 25 Juni atau hanya tiga hari sejak surat undangan diterima pada Senin (22/6).

Baca Juga:

Klub Ini Pertanyakan Subsidi Piala Kemerdekaan

Piala Kemerdekaan Masih Gelap, Tim Transisi Saling Beda Pendapat

Menpora Tebar Janji Hadiah Piala Kemerdekaan Rp 10 Miliar