Bola.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum (PSSI), Agum Gumelar, menyangsikan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, paham mekasnime untuk menjalankan kompetisi di peesepakbolaan nasional.
Pembekuaan PSSI yang dilakukan Menpora, Imam Nahrawi ,membuat berbagai kompetisi resmi sepak bola di Indonesia terhenti. Untuk itu, Menpora berencana akan menyelenggarakan kompetisi bertajuk, Piala Kemerdekaan dan Piala TNI, akibat buntut dari terhentinya kompetisi resmi sepak bola di tanah air.
Dua kompetisi tersebut nantinya diselenggarakan dengan mekanisme melalui pendaftaran. Beberapa klub harus mendaftar terlebih dahulu untuk mengikuti kompetisi-kompetisi yang dibuat Menpora tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar menegaskan, Menpora tidak memahami mekanisme kompetisi resmi di Indonesia. Menurut mantan ketua KONI tersebut, seharusnya kompetisi dijalankan dengan mekanisme pembinaan prestasi melalui jangka berjenjang bukan dengan cara mendaftar.
"Di Indonesia kompetisi kasta tertinggi ada ISL, dibawahnya ada Divisi Utama. Contoh mekanismenya, tiga klub teratas di Divisi Utama akan masuk ke ISL dan tiga klub terbawah ISL akan terdegradasi ke Divisi Utama. Bukan cara mendaftar untuk mengikuti kompetisi," tegas Agum, di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Selain itu, Agum mengungkapkan, seharusnya mekanisme kompetisi itu harus dijalankan dengan pondasi statuta PSSI dan FIFA.
"Kompetisi yang dijalankan Menpora itu tidak dalam statuta PSSI dan FIFA," pungkas Agum.
Baca Juga:
Batal! Raker Komisi X DPR dengan Menpora soal Pembekuan PSSI
Djohar Mengaku Ketua Umum, PSSI Pilih Cuek Saja
Manajer Sriwijaya FC: Sulit Damai, Menpora dan PSSI Saling Bunuh
Baca Juga
Ketua Umum KORMI Nasional Terpilih Adil Hakim Bertemu Menpora: Bahas Pelantikan dan Persiapan Fornas 8 NTB 2025
Menpora Dukung Timnas Indonesia Turunkan Pemain U-22 di Piala AFF 2024: Regenerasi Berani dari PSSI
VIDEO: Usai Juara Piala AFF 2024, Timnas Futsal Indonesia Kebanjiran Bonus Besar dari Kemenpora