Bola.com, Santiago - Neymar Jr. yang diharapkan bisa memimpin Brasil menjuarai Copa America 2015 harus pulang lebih dulu. Kapten tim ini memeroleh sanksi larangan bertanding empat laga buntut kartu merah dan menghina wasit saat laga melawan Kolombia.
Pertandingan yang berkesudahan 1-0 untuk kemenangan Kolombia tersebut sekaligus menandai warna Brasil yang baru. Setelah sejak Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia 2014 identik dengan Neymar, Carlos Dunga perlu menyiapkan tim tanpa andalan Barcelona tersebut.
Tanpa Neymar, jelas banyak yang menyangsikan performa Brasil. Apalagi di Piala Dunia tahun lalu ketika Neymar juga harus menepi setelah cedera kala jumpa Kolombia, Brasil langsung luluh lantak. Dipermak Jerman 1-7 di semifinal lalu kalah 0-3 dari Belanda saat perebutan tempat ketiga.
Namun ujian pertama bisa dilalui. Dalam laga penentuan grup C, Brasil mampu memenangi laga melawan Venezuela 2-1. Gol Thiago Silva dan Roberto Firmino cukup membawa tim Samba melaju sebagai juara grup C dan akan bertemu dengan Paraguay yang berada di peringkat kedua grup B.
Performa Brasil tanpa Neymar
Kemenangan tersebut juga membuktikan Brasil bisa tampil baik tanpa sang bintang. Sepanjang babak grup Brasil melakukan 42 percobaan tembakan. Dari jumlah tersebut, paling banyak disumbang saat melawan Venezuela di mana mereka bisa melakukan 17 kali tendangan ke arah gawang dengan delapan di antaranya menemui sasaran. Akurasi pada laga tersebut juga paling bagus dibanding dua laga lainnya, yaitu 62 persen. Sementara saat berjumpa Peru hanya 31 persen dan ketika kalah dari Kolombia 33 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa Brasil sebenarnya tak terlalu merasakan kehilangan Neymar. Jika sebelumnya permainan berpusat pada dirinya, maka kini Brasil tampak bermain lebih sebagai tim tanpa sosok yang jadi pusat permainan di mana bola seperti harus mengarah pada dirinya.
Kombinasi Willian, Philippe Coutinho, dan Roberto Firmino sejauh ini bisa menghidupkan permainan. Mereka jadi punya kesempatan menyentuh bola lebih banyak dibanding saat masih ada Neymar yang jadi pusat aliran bola.
Pemain penting Paraguay
Walau hanya berstatus sebagai peringkat kedua, Paraguay punya performa yang berimbang dengan Brasil. Mereka juga mengemas empat gol selama penyisihan dengan kebobolan tiga gol. Catatan yang sama persis dengan milik Brasil.
Masih mengandalkan penyerang senior seperti Roque Santa Cruz dan Lucas Barrios, Paraguay masih bisa memberi ancaman. 33 percobaan dilakukan dengan sebelas di antaranya menemui sasaran, 15 melenceng, dan sisanya diblok oleh pertahanan lawan dengan akurasi tendangan 43 persen.
Selain kedua pemain tersebut, pemain kunci anak asuh Ramon Diaz adalah Nelson Haedo Valdez. Penyerang berusia 31 tahun ini tampil penuh saat melawan Argentina dan Uruguay. Pemain Eintracht Frankfurt ini mencetak satu gol ke gawang Argentina dan mengkreasi tiga peluang mencetak gol.
Paraguay punya pengalaman mengalahkan Brasil di saat genting
Kedua tim ini telah bertemu 78 kali. Brasil menang 47 kali, 19 kali imbang, dan sisanya kalah. Kemenangan terakhir Brasil terjadi pada 10 Juni 2009 dengan skor 2-1 di ajang Pra Piala Dunia 2010.
Meski unggul rekor pertemuan secara mencolok, Carlos Caetano Bledorn Verri alias Dunga perlu waspada. Pasalnya Paraguay merupakan tim yang menggagalkan laju Brasil di perempat final Copa America 2011. Pada turnamen yang diselenggarakan di Argentina tersebut Paraguay mampu menang adu penalti dengan skor 2-0 atas Brasil setelah bermain imbang tanpa gol selama 120 menit.
Apabila rekor pertemuan disederhanakan menjadi tujuh pertemuan terakhir maka akan menunjukkan Paraguay lebih unggul. Di mana mereka bisa menang tiga kali termasuk adu penalti empat tahun lalu, dua kali seri, dan sisanya Brasil yang memenangkan laga.
Melihat performa statistik yang tak jauh berbeda dan rekor pertemuan yang justru lebih unggul Paraguay, meski tampil sebagai unggulan Brasil perlu waspada. Kolektivitas tim tanpa Neymar akan menjadi kunci apakah mereka bisa melewati hadangan Paraguay atau tidak. Tapi, yang perlu ada di benak Miranda dan kawan-kawan, mereka harus mantap meski tanpa Neymar. Tanpa keyakinan itu, Paraguay akan mencuri panggung untuk meraih kemenangan berharga bernilai satu tiket semifinal.
Statistik Lab Bola:
Baca Juga:
Neymar: Tanpa Saya Brasil Pasti Juara Copa America
Brasil Urung Ajukan Banding Hukuman Neymar
"Miranda Layak Jadi Kapten Timnas Brasil"