Bola.com, Canitas - Beberapa hari terakhir ini merupakan hari yang berat buat Edinson Cavani. Setelah sang ayah ditahan akibat menewaskan pemuda 19 tahun dalam tabrakan, Uruguay tersingkir di Copa America 2015.
Cavani juga dikartu merah oleh wasit Sandro Ricci saat meladeni Cile di perempat final setelah menampar Gonzalo Jara yang mencolek pantatnya. Insiden colek pantat itu jadi perhatian dunia. Begitu pula dengan kecelakaan yang menimpa sang ayah.
Ayahanda Cavani, Luis Cavani, diketahui memiliki kadar alkohol melewati batas saat berkendara saat kecelakaan terjadi. Pemuda pengendara motor yang terlibat dalam tabrakan itu dinyatakan meninggal beberapa jam pasca kecelakaan. Cavani senior lantas dijadikan tersangka atas tuduhan pembunuhan dan ditahan di penjara di Fray Bentos, Kota Canitas, Uruguay.
Sekembalinya dari membela Le Celeste di Copa America 2015, Cavani membezuk sang ayah di penjara. Ditemani kakak laki-lakinya, pada Sabtu (27/6), sekitar dua jam lamanya Cavani bertemu dengan Luis.
"Saat ini merupakan masa sulit dan berat bagi kami sekeluarga. Kami sangat sedih," kata Cavani, yang angkat bicara untuk pertama kalinya sejak serangkaian insiden yang menimpanya belakangan.
"Tapi, kami ada di belakang ayah dan akan memberikan dukungan serta apapun yang dibutuhkannya untuk menjalani masa sulit ini sebagai satu keluarga," imbuhnya seperti dikutip di El Pais
Cavani mengungkapkan seluruh keluarganya ikhlas menjalani cobaan ini karena menilai hal buruk dalam hidup bisa terjadi. Ia dan keluarganya mengakui sang ayah membuat kesalahan dan harus membayar kesalahan itu. "Seperti itulah hidup," ujarnya.
Menurut El Pais, penyerang PSG itu berencana membeli rumah di daerah dekat penjara agar ia dan keluarga bisa rutin menjenguk Luis setidaknya sekali dalam dua pekan.
Baca Juga :
Copa America 2015: Cavani Marah Bokongnya Diusik Tangan Usil Jara
Peringkat Fucile dan Cavani di Cile vs Uruguay Terendah!
Pelatih Uruguay: Cavani Tak Pantas di Kartu Merah