Bola.com, Santiago - Peru dan Paraguay tidak menjadi salah satu tim unggulan di Copa America 2015. Brasil, Kolombia, dan juara bertahan Uruguay jelas lebih difavoritkan untuk melaju lebih jauh. Namun, keduanya tampil baik sehingga bisa melangkah hingga ke semifinal.
Sebagai peringkat kedua grup C Peru lantas bertemu Bolivia di perempat final. Tiga gol Paolo Guerrero menggaransi satu tempat di semifinal. Bertemu tuan rumah Chile, jelas anak asuh Ricardo Gareca tak diunggulkan. Mereka akhirnya kalah 2-1, tapi pertandingan itu menjadi bukti bahwa Peru memang punya kualitas, tidak sekadar kebetulan mereka bisa melangkah hingga semifinal.
Sementara Paraguay, setelah lolos dari grup B mampu mengalahkan salah satu kandidat juara, Brasil, melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit, Paraguay sempat menyita perhatian publik sepak bola dan disebut akan menyulitkan Argentina di semifinal. Di sinilah kemudian mereka menderita kekalahan telak. Kalah 6-1 dari Argentina jelas meruntuhkan mental anak asuh Ramon Diaz.
Duel dua tim yang sebelumnya tak terlalu difavoritkan ini tentu menarik. Peringkat tiga akan sangat bermanfaat bagi Peru guna melengkapi penampilan impresif mereka sepanjang turnamen ini. Sementara bagi Paraguay, kemenangan akan menjadi pelipur lara setelah kekalahan menyakitkan dari Argentina sekaligus jadi modal menuju kualifikasi Piala Dunia 2018.
Performa statistik Peru lebih unggul tapi tak signifikan
Pertandingan juga akan menarik karena berdasarkan statistik keduanya relatif berimbang. Jumlah gol yang dicetak sama-sama enam buah. Rata-rata 1,2 gol per pertandingan mereka bisa menjadi asumsi bahwa laga keduanya tak akan berakhir tanpa gol setelah 90 menit.
Peru kebobolan lima gol dari lima pertandingan. Dua gol ketika bersua Brasil dan Chile, serta satu lagi saat melawan Bolivia. Untuk yang satu ini, Peru unggul atas Paraguay karena sang calon lawan sudah kebobolan sepuluh gol. Tapi, enam di antaranya baru mereka derita setelah melawan Argentina. Catatan itu tak membuat adanya prediksi Peru mudah mencetak gol ke gawang Justo Villar.
Peru juga unggul dalam hal jumlah umpan di mana mereka membuat 1.449 umpan dengan 1.329 di antaranya sukses. Penguasaan bola Peru rata-rata 48 persen per pertandingan dari lima laga. Sementara Paraguay lebih sedikit dengan hanya membuat 1.127 umpan dengan 1.028 di antaranya sukses dengan rata-rata penguasaan bola 43 persen per pertandingan.
Untuk catatan peluang, peru membuat 63 percobaan tendangan. Dari jumlah itu, 17 di antaranya tepat sasaran, 33 melenceng, dan 14 sisanya diblok. Sementara Paraguay melakukan 58 percobaan tembakan. Tapi, akurasinya lebih baik dengan 20 di antaranya tepat sasaran, 26 melebar dan 12 diblok oleh lawan. Itu berarti 44% tendangannya akurat berbanding 38% milik Peru.
Selain akurasi tendangan, Paraguay unggul dalam aksi bertahan. Roque Santa Cruz dan kawan-kawan mampu membuat 100 tekel dengan persentase sukses 72 persen, lalu 65 memotong bola, 115 kali sapuan, dan 15 kali penyelamatan. Sementara Carlos Lobaton dan kawan-kawan tercatat melakukan 97 tekel dengan persentase 76 persen, lalu 59 memotong bola, 83 kali sapuan, dan 13 kali penyelamatan.
Dilihat dari statistik, Peru lebih unggul. Tapi, hal tersebut tak terlalu berpengaruh dan menjamin mereka bisa lebih mendominasi permainan dibanding Paraguay. Semuanya bisa terjadi pada pertandingan, tapi performa tersebut setidaknya memberi gambaran bahwa Peru punya kapasitas untuk bisa mengalahkan Paraguay.
Paraguay unggul rekor pertemuan
Meski kalah dari performa di Copa America kali ini, Paraguay punya modal berharga. Mereka unggul rekor pertemuan atas Peru. Keduanya total sudah bertemu sebanyak 47 kali di semua ajang. Dari pertemuan tersebut Paraguay memenangi 23 pertandingan, 13 kali imbang, dan sisanya dimenangi oleh Peru.
Namun, keduanya berimbang dalam empat pertandingan terakhir dengan berbagi masing-masing dua kemenangan. Peru menang 2-0 dalam kualifikasi Piala Dunia pada 7 Oktober 2011 lalu dibalas 1-0 oleh sang lawan pada 16 Oktober 2012 dia ajang yang sama. La Albirroja kemudian menang lagi dengan skor 2-1 pada 14 November 2014 dalam sebuah pertandingan persahabatan internasional. Peru membalas dengan skor yang sama empat hari kemudian.
Adu tajam Paolo Guerrero dan Lucas Barrios
Lucas Barrios tidak tampil sejak menit pertama kala bertemu Argentina. Dia baru masuk menggantikan Roque Santa Cruz pada menit 30. 13 menit kemudian dirinya mencetak gol yang sempat memperkecil ketinggalan menjadi 2-1 hingga akhir babak pertama. Ini gol ketiga Barrios di Copa America 2015. Sebelumnya dia mencetak gol saat melawan Argentina dan Uruguay di penyisihan grup B.
Jumlah gol yang sama dicetak oleh Paolo Guerrero. Bedanya tiga gol yang dicetak oleh penyerang yang kini terikat kontrak dengan Flamengo itu hanya dicetak dalam satu pertandingan. Itu terjadi pada laga melawan Bolivia di perempat final.
Laga melawan Paraguay akan menjadi pembuktian bagi dirinya bahwa dia bisa terus diandalkan oleh La Blanquirroja. Guerrero tentu butuh mencetak gol lagi untuk memeroleh kepercayaan menjadi andalan oleh Ricardo Gareca. Jika Guerrero gagal, bisa jadi panggung akan diambil alih oleh Barrios yang tampaknya akan dimainkan sebagai penyerang utama sejak menit awal bersama Nelson Haedo Valdez.
Mari kita nantikan siapa yang akan menjadi bintang, apakah Barrios atau Guerrero. Atau justru pemain lain seperti Nelson Haedo Valdez atau penyerang Peru seperti Jefferson Farfan dan Claudio Pizarro.
Kedua tim akan bertarung sengit mengingat perbedaan kekuatan tidak mencolok. Tapi, Peru layak lebih diunggulkan mengingat performa mereka di Copa America kali ini sedikit lebih unggul. Di lain pihak, pelatih Ramon Diaz perlu membangkitkan moral anak asuhnya yang terguncang setelah dibantai oleh Argentina.
Statistik Lab Bola:
Baca Juga:
Inilah Tiga Laga Menarik Argentina vs Cile
5 Hal yang Membuat Argentina Bisa Menjadi Juara Copa America 2015
Copa America 2015 : Pesta Gol 6-1, Argentina Lolos ke Final