Bola.com, Jakarta - Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus berhasrat besar klub yang dipimpinnya bisa ambil bagian di turnamen pengisi kekosongan kompetisi ISL, Piala Indonesia Satu. Namun, jika melihat fakta nyata kondisi finansial Tim Macan Kemayoran yang porak-poranda, sulit agaknya bagi tim yang satu ini tampil di turnamen garapan Mahaka.
Pemain dan ofisial Persija sampai saat ini belum menemukan titik temu soal ganti kerugian pemutusan kontrak pasca ISL 2015 dipastikan bubar jalan pasca pembekuan PSSI oleh Kemenpora. Awak tim keberatan jika mereka hanya mendapat bayaran 25 persen saja dari empat bulan masa tunggakan gaji.
"Saya sempat diminta mengembalikan uang muka kontrak yang sudah diterima saat teken kontrak akhir tahun lalu. Saya tak mau. Kalau kontrak mau diputus silahkan saja, akan tetapi bayar kewajiban gaji pemain saat masa persiapan hingga laga-laga awal kompetisi," tutur Alfin Tuasalamony, bek sayap kanan Persija.
"Jangankan para pemain, saya dan para asisten sampai saat ini juga mengalami nasib sama. Saya telah berulangkali mengontak manajemen, untuk membicarakan kemungkinan pertemuan membahas jalan tengah penyelesaian kewajiban klub. Namun, belum ada respon," imbuh Rahmad Darmawan, pelatih Persija.
"Kami tidak punya pemasukan. Jika Piala Indonesia Satu digelar, kewajiban bisa kami selesaikan," ungkap Asher.
Sayangnya, janji Asher dianggap angin lalu oleh para pemain. Mereka kehilangan kepercayaan ke manajemen, karena sering melontarkan janji palsu. Seusai melakoni dua duel awal ISL 2015 Arema Cronus (4 April) dan Persela Lamongan (7 April) para pemain yang dikomandoi kapten Bambang Pamungkas sempat melakukan aksi mogok.
Hak mereka dijanjikan akan dibayar jika mau menjalani kewajiban melakoni laga tandang ke Jayapura menghadapi Persipura Jayapura (25 April). Sebagian besar pemain bersedia berangkat ke Papua kala itu. Pertandingan akhirnya batal karena tidak mendapat izin pihak kepolisian. Selepas kembali ke Jakarta janji tinggal janji. Karena frustasi tiga pemain asing Tim Jingga, Yevgeni Kabayev (Rusia), Rohit Chand (Nepal), Alan Aciar (Argentina), memilih mudik ke negaranya masing-masing.
Martin Vunk, gelandang asal Estonia yang mengalami cedera punggung, biaya penyembuhannya terkatung-katung. Vunk menjelang kick-off ISL 2015 dicoret digantikan Rohit Chand. Beberapa pemain Persija pilih pindah ke klub lain. Sebut saja Greg Nwokolo yang kini berkostum BEC Tero (Thailand).
"Jangan sebut saya pengkhianat. Saya juga butuh makan. Bosan saya menunggu Persija. Manajemen hanya janji-janji saja," ungkap Greg, striker naturalisasi beradarah Nigeria.
Selain problem utang, jangka waktu persiapan untuk berlaga di Piala Indonesia Satu amat mepet. Turnamen ini akan dihelat pada 15 Agustus 2015 mendatang. Dengan kata lain tim pelatih hanya punya waktu demikian pendek untuk membangun soliditas permainan. Mayoritas pemain Tim Macan Kemayoran saat ini sudah demikian lama tidak menjalani laga kompetitif.
Satya Bagdja, asisten pelatih Persija, blak-blakan berujar misi mustahil membangun tim yang tangguh dalam hitungan pekan. Apalagi di sela-sela masa persiapan pemain menjalani libur Idul Fitri setelah sebulan menjalani puasa. "Berat buat pelatih manapun."
"Minimal butuh waktu dua bulan untuk membenahi fisik pemain," ungkap Rahmad Darmawan.
Rumornya petinggi Persija berencana memaksimalkan pemain-pemain dari tim junior U-21 jika para pilar senior menolak bergabung. Hanya jika itu terjadi kelompok suporter The Jakmania yang pasti kecewa. Mereka yang rindu menonton pertandingan tim kesayangannya berharap Persija tampil dengan kekuatan terbaik.
Jadi agaknya sulit bagi Persija ikut Piala Indonesia Satu.
Baca Juga:
Pemain dan Pelatih Mau Membela Persija di Piala Indonesia Satu?
Kapan Persija Bayar Gaji Pemain? Masih Gelap!
Kantor Kosong, Persija Mati Suri?