Ini 3 Pemain Paling Loyal di Klub Indonesia

oleh Ario Yosia diperbarui 13 Jul 2015, 20:31 WIB
SETIA, Ismed Sofyan jadi salah satu pemain yang paling loyalis di Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Rata-rata klub Indonesia mengontrak pemain dalam durasi waktu yang pendek, yakni satu musim. Efek nyatanya, rata-rata pemain silih berganti pindah klub hampir tiap tahunnya. Namun, ada juga pemain yang loyalis, membela satu klub dalam durasi lama. Siapa-siapa saja pemain loyalis yang mentas di Liga Indonesia? Ini dia versi Bola.com:

1. Ismed Sofyan

Advertisement

Ismed Sofyan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pemain asal Aceh kelahiran, Manyak Payed, 28 Agustus 1979 itu, memulai karier profesionalnya di klub PSBL Langsa pada musim 1997-1998. Bek sayap kanan yang awalnya berposisi sebagai striker, baru menarik perhatian saat jadi bagian klub Persijatim Jakarta Timur pada musim 2001 hingga 2002. Persija Jakarta kepincut memboyong Ismed di Liga Indonesia 2003.

Siapa sangka bila Ismed menghabiskan sebagian besar kariernya di klub berjulukan Tim Macan Kemayoran tersebut. Hingga musim 2015, Ismed tak pernah pindah-pindah klub. Selama 13 tahun sang pemain membela Tim Jingga. Saat Persija krisis finansial berkepanjangan tiga tahun ini, Ismed tetap setia.

"Usia saya tidak lagi muda. Saya sudah memiliki rumah di ibu kota. Tidak terbesit keinginan untuk hengkang dari Persija, apalagi saya masih punya utang belum memberikan gelar juara buat Persija," tutur pemain berusia 36 tahun itu.

2. Boaz Solossa

Boaz Solossa bersama Persipura Jayapura (Faizal Fanani/Liputan6.com)

Boaz Solossa jadi ikon bagi Persipura Jayapura. Selama 11 musim (sejak 2005), pemain yang sejatinya berasal dari Sorong, Papua, membela Tim Mutiara Hitam. Boaz yang memulai karier junior di Perseru Serui bergabung dengan Persipura atas permintaan pamannya, almarhum Japp Solossa, yang kala itu berstatus sebagai Gubernur Papua.

Ia ingin keponakannya memberi sumbangsih ke klub kebanggaan masyarakat Bumi Cendrawasih. Di tahun debutnya sebagai pesepak bola profesional, Boaz turut membantu Persipura meraih gelar juara pertama kompetisi kasta tertinggi.

Tak berhenti sampai di situ, rentetan gelar ISL dipersembahkan Boaz buat Persipura, yakni pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013.

Boaz tercatat tiga kali menjadi top scorer sekaligus best player kompetisi elite musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013. Empat musim terakhir Boaz didapuk sebagai kapten tim, menggantikan sosok pemain legendaris, Eduard Ivakdalam. Boaz tidak bosan hanya bermain di satu klub saja?

"Sama sekali tidak. Persipura merupakan hidup saya. Tak terbayangkan saya membela klub lain."

3. Atep

Atep (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Persib Bandung dikenal sebagai klub yang doyan gonta-ganti pemain di tiap musimnya. Sangat jarang ada pemain yang bisa bertahan lama di Tim Maung Bandung. Bahkan banyak pesepak bola daerah memilih mencari peruntungan di klub luar Bandung karena kesempatan bermain yang sedikit di Tim Pangeran Biru.

Atep jadi sedikit pemain asal Jawa Barat yang bisa eksis cukup lama di Persib. Gelandang sayap kelahiran Cianjur, 5 Juni 1985 merupakan didikan SSB UNI Bandung (anggota Persib).

Uniknya Atep yang jadi salah satu pemain timnas Indonesia U-20 di bawah komando Peter Withe pada 2004, justru memulai karier profesional di Persija Jakarta pada 2006. Ia baru pulang ke klub kampung halamannya di ISL 2008.

Sejak itu, pemain yang jadi bagian timnas Indonesia di Piala AFF 2007 tersebut tak pernah pindah tim lagi. Dua musim terakhir Atep, didapuk sebagai kapten Persib. Juara ISL 2014 jadi momen spesial bagi gelandang sayap bernomor punggung 7 itu.

Baca Juga:

Nostalgia : 7 Veteran Piala Dunia yang Bermain di Indonesia

Ini Dia 5 Pemain Asing Tersukses di Kompetisi Indonesia

Wawancara Ismed Sofyan : Kini Rajin Olahraga Badminton dan Sepeda