Bola.com, Jakarta Pertandingan sepak bola tidak terlepas dari pemain ke-12 di lapangan yaitu, suporter. Di antara sekian banyak puluhan ribu orang yang memadati stadion untuk menyaksikan pertandingan sepak bola, ada sekelompok orang yang memiliki loyalitas terhadap klub kebanggaannya. Istilah itu dikenal dengan nama suporter.
Kelompok tersebut tak mengenal kata lelah untuk mendukung klub kebanggaannya bertanding. Menang atau kalah, mereka tetap mendukung sampai mati. Selain loyalitas, banyak suporter yang dikenal fanatik dan menciptakan suatu koreografi atau gerakan demi mendukung klub kesayangannya bertanding.
Hal tersebut banyak dijumpai di dunia, tak kecuali di Indonesia. Banyak klub di Indonesia yang mempunyai suporter tak kalah hebatnya dibanding klub-klub luar negeri dari segi fanatisme, loyalitas, dan kreatifitas. Bahkan beberapa kelompok-kelompok suporter tersebut dapat membuka lahan bisnis dengan menjualkan berbagai macam merchandise klub.
Berikut sembilan suporter paling fanatik dan loyal di Indonesia versi Bola.com, setuju atau tidak ?
1. The Jakmania
Suporter kebanggaan Persija Jakarta tersebut lahir pada tanggal 19 Desember 1997. Ketika itu, The Jakmania didirikan saat bergulirnya kompetisi Liga Indonesia (Ligina) IV.
Ide terbentuknya The Jakmania lahir dari Diza Rasyid Ali yang menjabat manajer Persija Jakarta ketika itu. Selain itu, terbentuknya The Jakmania juga mendapat restu dari Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Sutiyoso yang juga bertindak selaku Dewan Pembina Persija Jakarta.
Saat terbentuk, sekretariat The Jakmania ketika itu berada di markas Persija Jakarta, Stadion Menteng, Jakarta Pusat. Setelah itu sekretariat The Jakmania pindah ke Stadion Lebak Bulus sebelum kemudian dipindahkan ke Ragunan. Saat ini markas The Jakmania berada di kawasan komplek GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan Jakarta.
The Jakmania memiliki kepengurusan yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum. Ketum tersebut dipilih oleh seluruh anggota kepengurusan The Jakmania setiap dua tahun sekali. Saat didirikan pertama kali, artis Gugun Gondrong yang merupakan fans berat Persija Jakarta diberikan mandat sebagai Ketum The Jakmania.
Seiring berjalannya waktu, kepengurusan The Jakmania kali ini dipimpin oleh Richard Ahmad yang memiliki 72 ribu anggota tetap dan memiliki kurang lebih 50 koordinator wilayah yang tersebar di Jakarta. Selain itu, The Jakmania juga memiliki suporter khusus kaum hawa yang dinamakan, Jak Angel.
Selain di lapangan, kreatifitas The Jakmania juga teruji dalam urusan bisnis. Kelompok suporter Persija Jakarta tersebut menjual berbagai macam merchandise asli Macan Kemayoran.
2. Viking
Viking Persib Fans Club atau yang dikenal dengan sebutan familiar Viking merupakan suporter fanatik klub Persib Bandung. Viking didirikan pada tanggal 17 Juli 1993.
Viking didirikan atas ide dari (Alm) Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat yang sangat fanatik dan mencintai Persib Bandung. Nama Viking diambil dari suku bangsa yang mendiami kawasan Skandinavia di Eropa Utara.
Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari pengadopsian nama Viking ke dalam nama suporter fanatik Persib Bandung.
Seperti suporter pada umumnya, Viking juga memiliki kepengurusan yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum (Ketum). Saat ini, Viking dipimpin oleh Heru Joko dan memiliki lebih dari 70 ribu anggota yang tersebar di seluruh kota dan wilayah provinsi Jawa Barat.
Selain itu, Viking juga merambah dunia bisnis dengan menjual pernak-pernik kesebelasan Maung Bandung. Sekretariat Viking saat ini berada di Jalan Gurame No. 2A, Bandung Selatan.
3. Aremania
Pendukung setia klub asal Malang, Arema Malang yang kini menjadi Arema Cronus tersebut lahir atas dasar simpatisan pendukung Arema. Bukan berdasarkan bentukan PS Arema Malang.
Aremania lahir ketika tahun 1997. Nama Aremania muncul karena dinilai bisa mempersatukan suporter Arema. Secara psikologis persamaan dasar antara Arema dan Aremania membuat suporter merasa bersatu. Kata Aremania bisa dibagi Arema dan Mania. Saat ini, Aremania telah memiliki lebih dari 50 ribu basis pendukung di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk beberapa wilayah di Indonesia.
Berbeda dengan yang lain, Aremania benar-benar lahir dan ditakdirkan bukan sebagai organisasi melainkan kelompok suporter yang mencintai klub kebanggaannya. Bahkan Aremania rela membuka beberapa bisnis penjualan merchandise klub untuk menambah biaya administrasi klub. Markas Aremania saat ini berada di lingkungan dekat Stadion Kanjuruhan, Malang.
Yang menarik, beda dengan kelompok suporter lain, Aremania tidak memiliki Ketua Umum.
4. Bonek
Suporter kebanggaan klub Persebaya Surabaya tersebut lahir pada tahun 1988. Istilah Bonek berasal dari akronim bahasa Jawa Bondo Nekat yang artinya modal nekat.
Istilah Bonek lahir ketika para suporter Persebaya berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk menyaksikan klub kesayangannya bertanding di Jakarta. Hal tersebut membuat Bonek dikenal sebagai prionir Away Days atau pendukung sepak bola yang mengirim tim pujaannya bertanding ke kota lain.
Saat ini, Bonek mempunyai kepengurusan dan dipimpin oleh Ketua Umum (Ketum) Andi Peci dan memiliki hampir 50 ribu basis pendukung di seluruh wilayah Indonesia. Selain dikenal fanatismenya, Bonek juga memiliki kreatifitas yang tak terhingga khususnya dalam dunia bisnis.
Suporter kebanggaan Persebaya Surabaya tersebut memiliki toko resmi yang menjual merchandise asli tim Bajul Ijo yang bernama Green Shop. Saat ini, Sekretariat Bonek berada di Jalan Kaliwaron no. 104, kota Surabaya.
5. Pasoepati
Kelompok suporter kebanggaan klub Persis Solo tersebut lahir pada tahun 2000. Ketika itu, kelahiran Pasoepati tidak terlepas dari klub Pelita Jaya yang bermarkas di Stadion Manahan, Solo.
Istilah Pasoepati lahir dari akronim Pasukan Soeporter Sejati Pelita. Saat Pelita Jaya berpindah markas, Pasoepati mendukung klub Persijatim Solo FC. Tidak lama kemudian, Persijatim Solo FC pindah markas ke Palembang dan berubah menjadi Sriwijaya FC.
Selanjutnya, Pasoepati mendukung klub Persis Solo yang promosi ke divisi utama Liga Indonesia. Akhirnya Pasoepati menjadi pendukung klub Persis Solo.
Saat ini, kepengurusan Pasoepati dipimpin oleh Bimo Putranto selaku Presiden. Pasoepati mempunyai hampir 50 ribu basis pendukung yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sekretariat Pasoepati berada di komplek Stadion Mahanan, Solo.
6. The Macz Man
Kelompok suporter klub PSM Makassar tersebut lahir pada tahun 2000. Ketika itu, tim Juku Eja harus kehilangan gairah bermain saat menghadapi Arema dalam lanjutan Liga Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang, akibat teriakan yel-yel dari Aremania.
Untuk itu, pemain PSM Makassar meminta para suporter untuk berlatih meneriakan yel-yel penyemangat untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Atas permintaan tersebut, tiga orang suporter PSM Makassar yaitu, Amrullah Pase, Iriantosyah Kasim, Ocha Alim mengabulkan permohonan tim Juku Eja.
Ketiga orang tersebut mengajak seluruh kelompok suporter berlatih meneriakan yel-yel dengan bantuan latihan dari komando yang didatangkan langsung dari Pasoepati. Seiring berjalannya waktu, kelompok suporter PSM Makassar memiliki kekompakan untuk meneriakan yel-yel.
Akhirnya terbentuk The Macz Man atau singkatan dari Macazzart, yang mengambarkan laki-laki asli Makassar yang memulai untuk mendirikan kelompok suporter PSM Makassar. Saat ini, kepengurusan The MaczMan dipimpin oleh Ocha Alim.
The MaczMan sudah memiliki hampir 30 ribu basis suporter di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah Sulawesi dan Kalimantan. Sekretariat The Macz Man berada di Jalan Laccukang Makassar.
7. Pusamania
Kelompok suporter Persisam Putra Samarinda yang sekarang berganti nama menjadi Pusamania Borneo FC tersebut lahir saat kompetisi Galatama Liga Indonesia tahun 1994. Ketika itu, Pusamania lahir untuk mendukung kesebelasan Persatuan Sepak Bola Putra Samarinda (PUMA).
Seiring berjalannya waktu, nama klub kebanggaan Kota Samarinda tersebut berganti-ganti dari PUMA menjadi PS Putra Mahakam, lalu Putra Mahakam, kemudian PS Putra Samarinda ke Persisam Putra Samarinda.
Namun saat ini, Pusamania mendukung klub bentukan baru leburan dari Borneo FC yaitu, Pusamania Borneo FC. Saat ini, Pusamania telah memiliki hampir 25 ribu basis pendukung di seluruh Indonesia, termasuk yang paling dominan di wilayah Kalimantan.
Saat ini, kepemimpinan Pusamania dipimpin oleh Tommy Ermanto Pasemah. Sekretariat Pusamania berada di kompleks Stadion Segiri Samarinda.
8. La Mania
Suporter kebanggaan Persela Lamongan tersebut berdiri atas bentukan kelompok-kelompok fans klub yang berjuluk Laskar Joko Tingkir, tersebut, diantaranya Lamongan Fans Club (LFC), Alex Fans Club, dan sejumlah kelompok suporter lainnya.
Ketika itu, Persela yang berlaga Divisi II Liga Indonesia masuk ke Divisi I Liga Indonesia. Berawal dari sanalah, para suporter Persela Lamongan yang terpecah bersatu membentuk LA Mania pada tahun 2001
La Mania selalu setia menemani Laskar Joko Tingkir hingga masuk ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada tahun 2007. La Mania juga dinobatkan sebagai suporter terbaik ISL musim 2008-2009.
Saat ini, La Mania memiliki hampir 86 koordinator wilayah di seluruh Indonesia, khususnya wilayah Jawa Timur. Sekretariat La Mania berada di Jalan Lamongrejo No.01 Lamongan.
9. Slemania
Kelompok suporter kebanggaan klub PSS Sleman tersebut lahir pada bulan Desember tahun 2000. Slemania dikenal sebagai suporter yang terbilang memiliki banyak kreatifitas.
Hingga saat ini, Slemania mempunyai 18 ribu anggota dan 50 ribu simpatisan yang tersebar di wilayah Indonesia, terutama daerah Sleman, Yogyakarta. Kepengurusan Slemania saat ini dipimpin oleh R. Supriyoko.
Dalam perkembangannya, Slemania memiliki anggota yang dikenal dengan sifat militansinya yaitu, Brigade Curva Sud (BCS). BCS dikenal sebagai suporter militan Slemania yang menduduki tribun selatan Stadion Maguwiharjo.
Selain dikenal dengan militansi, BCS merupakan anggota suporter Slemania yang memiliki kreatifitas yang tak terhingga saat tim kesayangannya bertanding. Selain itu, Slemania juga memiliki suporter perempuan yang dinamakan, Slemanona.
Kesembilan suporter tersebut tidak pernah memecah diri dan membentuk sebuah kelompok suporter yang baru untuk bersaing mendukung klub kebanggaannya. Justru, beberapa diantaranya terbentuk dari sebuah kelompok-kelompok suporter yang telah terbagi menjadi bagian paling kecil.
Baca Juga :
Nostalgia : 7 Veteran Piala Dunia yang Bermain di Indonesia
Ini Dia 5 Pemain Asing Tersukses di Kompetisi Indonesia
Ini 12 Klub Dunia yang Pernah Berkunjung ke Indonesia