Bola.com, Makassar - Sosok Andi Coklat (35) sangat akrab di kalangan suporter PSM di Makassar. Jendral Lapangan The Maczman bergelar Doktor ini juga dosen pada dua perguruan tinggi di Sulsel.
Tegas, tapi luwes plus kreatif dalam menciptakan chant dan koreografi memudahkan Coklat mendapat tempat di hati anggota The Maczman.
Di jajaran pengurus The Maczman, Coklat juga tercatat sebagai Menteri Kreasi dan Seni. Jabatan yang harus membuatnya lebih kreatif lagi. Khususnya membuat sejumlah terobosan agar aktivitas anggota The Maczman tidak vakum pasca penghentian kompetisi.
Kepada Bola.com, ayah dari satu anak ini mengungkapkan sejumlah kegiatan The Maczman dan harapannya buat persepakbolaan nasional.
Sejak kapan Anda jadi suporter PSM?
Saya penggemar PSM Makassar sejak kecil. Tapi, baru pada usia 17 tahun saya mulai aktif sebagai suporter dan aktif jadi pengurus The Maczman yang didirikan empat tahun kemudian (2001).
Ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri bisa menonton aksi pemain PSM di mana pun mereka bertanding. Saking cintanya pada PSM, kami sebagai suporter kadang lupa mengurus kehidupan pribadi dan keluarga.
Sebagai salah satu pentolan The Maczman apa kiat-kiat Anda menyatu dengan belasan ribu karakter anggota The Maczman?
The Macman punya slogan 'Salam Jabat Hati'. Kami mengutamakan pendekatan hati untuk menyatukan dan mengatasi masalah yang timbul dalam tubuh The Maczman. Aksi kreatif The Maczman banyak lahir dari agenda kumpul-kumpul sesama anggota.
Seingat saya sudah 17 chant yang wajib dinyanyikan bersama saat mendukung PSM. Kami juga sudah membuat puluhan koreografi buat digoyangkan bersama di Stadion Andi Mattalata Mattoangin.
Pasca penghentian kompetisi, apa yang dilakukan The Maczman?
Terus terang kami sempat kecewa setelah mendengar kabar kompetisi terhenti. Pasalnya, kami ingin menjadikan ISL 2015 sebagai bagian dari prosesi ulangtahun ke-100 PSM, 2 November 2015. Kami sudah menyiapkan yel-yel dan koreografi khusus buat mendukung PSM. Tapi, kami tidak mau larut dengan kondisi yang ada.
Maksudnya?
Kami ambil hikmahnya saja. Kebetulan dalam suasana bulan puasa, kami perbanyak lakukan pertemuan dan diskusi untuk sosialiasi aturan organisasi The Maczman kepada anggota.
Di sisi lain, kami memperbanyak kegiatan sosial seperti bagi-bagi takjil, mengunjungi panti asuhan dan buka puasa bersama dengan anggota. Kami ingin citra suporter PSM, khususnya The Maczman, tetap baik di mata masyarakat Makassar.
Kami tidak ingin dicap sebagai suporter yang kerap memacetkan jalan saat berkonvoi kendaraan bermotor untuk mendukung PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin.
Baca Juga :
Suporter Dukung PSM Jadi Tuan Rumah Piala Indonesia Satu
Piala Liga Dibatalkan, Suporter PSM Dirikan Rumah Duka Sepak Bola
Suporter Berharap Gelar Piala Liga jadi Kado Ultah ke-100 PSM