Cara Instan ala Greg Nwokolo Adaptasi Bahasa di Thailand

oleh Ario Yosia diperbarui 18 Jul 2015, 14:04 WIB
KAGUM - Greg Nwokolo mengaku dibuat kagum dengan profesionalitas manajemen klub BEC Tero.

Bola.com, Jakarta Berdarah Nigeria, Greg Nwokolo bernyali besar merantau ke Asia Tenggara di usia yang terhitung muda (17 tahun). Saat berkiprah di klub Singapura, Tampine Rovers pada 2003, dan setahun selanjutnya di Persijatim Solo FC, ia cukup cepat beradaptasi bahasa.

Di Singapura Greg dengan cepat nyetel, karena komunikasi sehari-hari di negara tersebut menggunakan bahasa Inggris, yang juga dipakai di Nigeria. Di Indonesia, ia tak butuh lama menguasai bahasa Indonesia. Praktis hanya hitungan bulan saja penyerang kelahiran 3 Januari 1986 itu bisa cas cis cus dengan rekan setimnya.

Advertisement

Situasi berbeda kini dirasakan Greg di Thailand. Pemain yang kini sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia itu mengaku kesulitan melafalkan bahasa Negeri Gajah Putih.

Ia merasa perlu menyewa seorang penerjemah untuk membantunya berkomunikasi dengan rekan setim dan pelatih klub BEC Tero Sasana. Padahal, selama hampir enam bulan pada tahun 2012 Greg sempat bermain di klub asal Thailand lainnya, Chiangrai United, dengan status pemain pinjaman dari Pelita Jaya.

Nyatanya Greg mengaku tetap kesulitan memahami bahasa Thailand. "Jujur saja saya terkendala bahasa. Untungnya saya dibantu penerjemah. Saya berharap tidak mengalami kendala berkomunikasi dengan awak tim," ungkap Greg.

Greg yang dikontrak satu setengah tahun oleh BEC Tero, berharap bisa berkarier panjang di negara yang jadi raja ASEAN di pentas sepak bola.

Ia mengaku angkat jempol dengan lengkapnya fasilitas yang dimiliki BEC Tero. Tim ini memiliki stadion dan fasilitas latihan sendiri yang selevel dengan klub Eropa.

Greg yang sebelumnya membela Persija Jakarta, dibuat terkagum-kagum dengan profesionalitas manajemen BEC Tero mengelola klub. Situasi berbeda ia rasakan saat bermain di Indonesia.

Sang striker mengaku trauma dengan cara pengurus Persija memperlakukan pemainnya. Hingga saat ini Greg belum tahu kapan tunggakan gaji selama empat bulan akan dibayar Tim Macan Kemayoran.  “Sepak bola di sini levelnya sudah mendekati Eropa. Jangan heran kalau mereka bisa berprestasi bagus di Asia Tenggara dan mungkin nantinya di Asia," papar Greg.

Walau begitu Greg sejatinya masih ingin kembali bermain di Indonesia. Terlepas dari konflik berkepanjangan yang melanda sepak bola Tanah Air, ia melihat antusiasme penggila bal-balan Indonesia sulit ditandingi negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Bicara soal Persija, Greg mengaku hal terberat yang dirasakan saat memutuskan meninggalkan tim ibu kota adalah fanatisme The Jakmania. Rasa cinta sang striker bisa dilihat dari seringnya ia memposting foto-foto diri menggunakan kostum Tim Macan Kemayoran di akun Instagramnya.

Terakhir pada Kamis (17/7/2015) Greg melayangkan ucapan selamat Idul Fitri dengan foto diri menggunakan jersey Persija.

Baca juga :

Greg: Sanksi FIFA Harus Bikin Menpora Sadar Diri

Greg Nwokolo: Saya Bukan Pemain Persija Lagi

Ini Alasan Greg Nwokolo Pilih Merumput di Thailand