Bola.com, Nice - Kabar duka menyelimuti dunia balap Formula 1. Pebalap asal Prancis, Jules Bianchi, meninggal dunia di Rumah Sakit Centre Hospitaler di Nice, Prancis, Sabtu (18/7/2015) WIB. Bianchi meninggal dalam usia yang relatif masih muda, yakni 25 tahun. Bulan depan, Bianchi akan berusia 26 tahun.
Bianchi mengembuskan napas terakhir setelah berjuang hidup sembilan bulan lamanya dalam koma, akibat cedera otak yang dialaminya akibat kecelakaan di Sirkuit Suzuka pada Grand Prix Jepang, Oktober 2014.
Kecelakaan hebat tersebut terjadi saat sirkuit dalam keadaan basah. Mobil Marussia yang ia kemudikan menabrak sebuah traktor yang sedang meminggirkan mobil Sauber milik Adrian Sutil dari trek balapan.
"Jules berjuang sampai akhir, seperti yang selalu dilakukannya, namun hari ini ia mencapai akhirnya," demikian pernyataan dari keluarga Bianchi, seperti dikutip BBC.
"Kami berterima kasih kepada rekan-rekan Bianchi, teman, fans dan semua orang yang telah menunjukkan kasih sayang mereka untuknya selama beberapa bulan terakhir ini, itu memberi kami kekuatan besar dan sangat membantu kami menangani masa-masa sulit seperti ini," tambahnya.
Pada Senin lalu, ayah Bianchi, Philippe, sempat memberikan pernyataan mengenai kondisi terkini putranya. Ketika itu ia berujar sudah pasrah dengan apapun yang akan terjadi lantaran selama sembilan bulan koma, tidak ada perkembangan berarti .
"Bahkan, bila ia bangun dari koma, ia harus menjalani hidup yang sulit akibat kecelakaan itu," ungkap Philippe Bianchi, seperti dikutip di AFP.
Bianchi merupakan pebalap F1 pertama yang meninggal dunia akibat kecelakaan di lintasan, sejak juara tiga kali asal Brazil, Ayrton Senna, mengalami tabrakan keras di Sirkuit Imola Italia pada 1994.
Bianchi membuat debutnya sebagai pebalap F1 bersama Marussia pada 2013. Sebelumnya ia juga merupakan anggota pebalap termuda di Ferrari, ia pernah bekerja sebagai test driver bagi tim. RIP Bianchi.
Baca Juga:
Valentino Rossi: Istirahat Dulu Sebelum MotoGP Indianapolis