Tak Mudik Lebaran, si Piton Pilih Bantu Istri di Rumah

oleh Tengku Sufiyanto diperbarui 26 Apr 2021, 12:21 WIB
Mantan striker Timnas Indonesia, Budi Sudarsono memilih tidak melakukan mudik pada lebaran tahun ini dan lebih memilih membereskan rumah. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Jakarta Masih ingatkah anda dengan pencetak gol pertama Indonesia ke gawang Bahrain pada Piala Asia 2007 di Jakarta? Ya betul, pencetak satu dari dua gol kemenangan satu-satunya Indonesia di babak penyisihan grup Piala Asia 2007 tersebut adalah Budi Sudarsono.

Bagaimana kabar Budi Sudarsono belakangan ini? Ternyata, mantan pemain Persija Jakarta dan Persik Kediri itu sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga.

Advertisement

Masih dalam momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini, eks striker Deltras Sidoarjo tersebut berbagi cerita tentang kesehariannya dan tentu, tradisi Lebaran bersama keluarga. Berikut wawancara Bola.com dengan Budi Sudarsono :

Apa kabar Budi dan keluarga?

Alhamdullilah baik sehat. Keluarga juga sehat. Saya masih bermain bola kok, tapi saat ini saya bermain hanya untuk senang-senang bersama teman-teman seprofesi. Contohnya ketika pertandingan amal untuk Alfin Tuasalamony beberapa minggu yang lalu. Selain itu, di kompleks tempat saya tinggal, saya juga sering bermain bola bersama para tetangga.

Aktivitas apa yang Anda lakukan ketika kompetisi terhenti?

Banyak menghabiskan waktu di rumah bersama anak-anak, seperti bermain, menonton televisi dan film. Kalau anak-anak ajak saya untuk keliling kompleks, paling saya jogging.

Di Lebaran kali ini, Anda mudik atau tidak? Persiapan apa yang dilakukan menyambut Lebaran kemarin?

Kebetulan Lebaran tahun ini saya tidak mudik. Saya tetap di Jakarta. Selain itu, bersih-bersih rumah dan bantu-bantu kegiatan istri sebagai ibu rumah tangga di rumah.

Tradisi seperti apa yang dilakukan ketika Lebaran?

Kebetulan Lebaran tahun ini saya tidak mudik. Kalau tahun ini, seperti biasa tradisinya kumpul keluarga. Selain itu, paling bersilaturahmi ke tetangga, kerabat serta sanak saudara di Jakarta.

Ngobrol soal lain, apa pendapat Anda soal hasil keputusan PTUN yang memenangkan gugatan PSSI?

Kalau dilihat dari keputusan PTUN, tentunya yang terbaik bagi sepak bola nasional. Tapi, saya tak mau berpihak ke siapa-siapa. Menurut saya, federasi memerlukan pemerintah dan pemerintah memerlukan federasi untuk menjalankan sepak bola. Keduanya harus saling mengawasi dan melengkapi, jadi sama-sama membangun sepak bola indonesia ke depannya. Kasihan kalau kisruh terus-menerus, pemain seperti saya dan teman-teman, yang menjadi korban dan paling terkena dampaknya.

Harapan untuk sepak bola Indonesia ?

Harapannya kisruh ini cepat selesai, kompetisi berjalan dan sepak bola Indonesia bisa maju setelah mengalami fase sulit di tahun ini.

Baca Juga :

Kasihan, Dedi Gusmawan Terancam Batal Bermain di Liga Myanmar

Pemain Mitra Kukar Ditawari Gabung Klub Myanmar

Asisten Pelatih Mitra Kukar Segera Gabung dengan Klub Bahrain

 

Berita Terkait