Bola.com, Shanghai - Sejujurnya sulit untuk memprediksi seperti apa laga Bayern Munchen vs Internazionale yang digelar di Shanghai Stadium, Selasa (21/7) malam WIB. Pasalnya kedua klub terakhir bertemu pada empat tahun silam, tapi bukan berarti pertandingan ini akan berjalan monoton karena dua kesebelasan mencoba "mencicipi" kapasitas lawan masing-masing.
Lampu aktivitas bursa transfer musim panas Bayern Munchen patut disorot ke arah hengkangnya Bastian Schweinsteiger ke Manchester United. Hilangnya Schweini sendiri menimbulkan problematika di tubuh Die Roten. Meski hanya tampil 15 pertandingan musim lalu, pemain Jerman itu punya rataan operan yang cukup tinggi yakni 87,7 persen dan bisa memindahkan bola sebanyak 66,1 operan per laga.
Lubang yang ditinggalkan membuat Pep Guardiola hanya bisa menggaruk-garuk kepala botaknya. Memang ada opsi kalau Thiago Alcantara bisa diturunkan di pos tersebut. Namun, eks Barcelona tersebut lebih punya karakter menyerang dan lebih cocok untuk meneruskan operan final, ketimbang mencoba mengambil kembali penguasaan bola.
Solusi mengantisipasi kepergian Schweini bisa dilimpahkan kepada Sebastian Rode, terlebih Guardiola memberikan garansi kepada sang pemain dengan berkata: "Saya tidak tahu sampai kapan akan menjadi pelatih Bayern Muenchen. Namun, selama saya masih ada di sini, Sebastian Rode juga akan begitu."
Ini tentu membuat senyum gelandang 24 tahun itu mengembang. Pasalnya dia bisa diturunkan di habitatnya alih-alih di pos bek kanan pada musim lalu. Semuanya makin berjalan positif bagi Rode lantaran saat menumpas Valencia 4-1, Sabtu (18/7), Bayern bermain dengan formasi 3-3-3-1 di mana Rode berada di tengah.
Berbicara di sepertiga daerah Internazionale, Douglas Costa yang didatangkan dari Shakhtar Donetsk langsung tancap gas lantaran sudah bisa memberikan satu assist kepada Thiago. Dalam laga kontra Los Che, kerjasama kedua pemain sudah terlihat dan ini wajib diwaspadai oleh Internazionale.
Di sisi lain, Internazionale terbilang cukup pasif dalam bursa transfer musim panas. Total hanya ada tiga nama yang mengemuka di media saat mereka diperkenalkan kepada publik. Mereka adalah Martin Montoya, Miranda dan Geoffrey Kondogbia. Namun bukan berarti pemain-pemain itu bukanlah pemain kacangan.
Dalam beberapa tahun terakhir Miranda menjadi palang pintu pertahanan dan dia merupakan penyapu bola berbahaya terbaik ketiga di skuat Los Rojiblancos menurut Whoscored. Masalah bertahan dari gempuran lawan memang menjadi persoalan yang belum ditemukan solusinya oleh pelatih Roberto Mancini.
Tiga pertandingan pra-musim dijajal La Beneamata tapi mereka sudah kebobolan delapan gol dan ini jelas menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mancio tampaknya masih mencoba-coba kombinasi yang pas untuk menggalang pertahanan Inter. Terbukti dalam tiga laga terakhir duo bek tengah Inter kerap kali berubah, mulai dari Juan Jesus-Andrea Ranocchia, Jesus-Danilo D'Ambrosio sampai Felipe-Ranocchia.
Jika sedikit lebih berani maka Mancini seharusnya bisa menurunkan Miranda dan Martin Montoya. Ini dimaksudkan agar para pemain lain tentu bisa merasakan aura kompetitif di skuat dan tak terlena karena status pemain kunci sudah dipegang.
Di lini tengah, ada Geoffrey Kondogbia yang didatangkan dari AS Monaco dengan mahar 35 juta euro atau senilai Rp 521 miliar. Bersama La Beneamata, Kondogbia mendapatkan kontrak hingga 2020 dengan bayaran lima juta euro setara dengan Rp 75 juta per musim. Pemain anyar ini sudah memberikan satu operan matang berbuah gol saat timnya menang 4-2 atas Carpi.
"Pogba merupakan pemain yang mempunyai kualitas bagus. Tapi Kondogbia tidak kalah dengan dia. Kondogbia mempunyai potensi untuk jadi pemain bintang," kata mantan pelatih timnas Prancis, Raymond Domenech dikutip dari La Gazzette dello Sport.
Setiap tim punya masalah masing-masing tapi di sini Bayern lebih punya keunggulan karena sudah bermain bersama dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan Inter bisa memberikan kejutan kepada lawannya andai lini bek mereka dirapatkan. Jika tugas ini terselesaikan, skema trio Hernanes, Rodrigo Palacio danMauro Icardi bisa fokus memecah konsentrasi Mehdi Benatia cs.
Head to Head Bayern Munchen VS Inter Milan :
16.03.11 Bayern Munchen 2 ~ 3 Inter Milan
24.02.11 Inter Milan 0 ~ 1 FC Bayern Munchen
23.05.10 Bayern Munchen 0 ~ 2 Inter Milan
06.12.06 Bayern Munchen 1 ~ 1 Inter Milan
28.09.06 Inter Milan 0 ~ 2 FC Bayern Munchen
Prakiraan susunan pemain:
Bayern Munchen : Ulreich, Alaba, Rafinha, Steinhart, Lahm, Douglas Costa, Xabi Alonso, Thiago Alcantara, Rode, Muller,Bernat
Internazionale : Handanovic, Ranocchia, Miranda, Martín Montoya, Brozovic, Kondogbia, Di Marco, M. Kovacic, Hernanes, Icardi, Palacio