Bola.com, London - Status pahlawan layak disematkan kepada Andy Murray. Bermain impresif, Murray sukses membawa skuat tenis Inggris Raya menjejak semifinal Piala Davis 2015 Grup Dunia untuk pertama kali sejak 1981.
Kepastian tempat untuk Inggris Raya datang ketika Murray menumbangkan wakil Prancis, Gilles Simon, di partai keempat yang berlangsung di Queen's Club, London, Inggris, Sabtu (19/7/2015). Sempat tertinggal satu set lebih dulu, Murray sanggup membalikkan keadaan dan menang 4-6, 7-6(5), 6-3, dan 6-0,
Di dua partai sebelumnya, Murray juga tampil sebagai aktor kemenangan. Pada partai tunggal kedua, Murray mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga, 7-5, 7-6(10), 6-2, lalu, bersama sang kakak, Jamie Murray, petenis nomor tiga dunia ini menang atas Nicolas Mahut/Tsonga, 4-6, 6-3, 7-6(5), dan 6-1.
Meski menjadi pencetak tiga angka kemenangan bagi Inggris Raya, Murray menolak disebut sebagai pemain yang bisa memenangi Piala Davis seorang diri. Dalam kolomnya di BBC, petenis berusia 28 tahun ini secara tegas mengatakan satu pemain tidak akan bisa memenangi Piala Davis.
"Anda tidak bisa memenangi Piala Davis sendirian. Keberhasilan kami (tim Inggris Raya) mencapai semifinal merupakan bentuk nyata dari kerja keras tim," tulis Murray di alinea pertama kolomnya yang rilis hari ini.
"Roger Federer adalah salah satu petenis terbaik yang pernah bertanding, dan dibutuhkan waktu sampai akhir tahun lalu sampai dia bisa memenangi Piala Davis. Dia mungkin tidak memainkan semua kesempatan bertanding yang ada, tapi dia membutuhkan Stan Wawrinka untuk membantunya meraih gelar tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut, Murray menulis betapa hebatnya, sang kakak, Jamie, saat bertandem dengannya di nomor ganda. Selain itu, Murray juga menyebut dukungan publik yang tak pernah putus merupakan salah satu hal istimewa di Piala Davis 2015 Grup Dunia.
"Satu hal terhebat dari Piala Davis ialah saat Anda menemui kesulitan, Anda bisa meminta penonton untuk 'membantu' Anda," tulis Andy Murray.
Baca juga:
Piala Davis 2015 : Leyton Hewitt Antar Australia ke Semifinal
Wawancara Christopher Rungkat: Kartu Truf Tim Davis Indonesia