Bola.com, Jakarta - Di era sepak bola saat ini, stadion sebagai arena para gladiator lapangan hijau ikut berbenah. Tak hanya sekadar memenuhi standar dari pengelola kompetisi, stadion kini juga merepresentasikan kemajuan sebuah kota tempat stadion itu berasal atau klub yang bermarkas di stadion itu.
Di Indonesia, setidaknya ada sembilan stadion megah yang dibangun belakangan ini. Namun, penggemar sepak bola di Tanah Air tak boleh melupakan stadion-stadion yang sudah dibangun puluhan tahun silam, saat sepak bola tak melulu bicara menang-kalah dan berbalut bisnis.
Sepak bola sejatinya adalah alat perjuangan bangsa, hal yang menyatukan bangsa ini. Dan sejumlah stadion-stadion tua di negeri ini jadi saksi bisunya. Tak heran stadion-stadion itu pantas dilabeli sebagai arena legendaris karena di tempat itu, terjadi berbagai peristiwa bernilai sejarah tinggi pada umumnya, maupun secara khususnya kejadian dalam jagat sepak bola nasional.
Berikut di antaranya, enam sepak bola legendaris di Indonesia, yang dirangkum oleh Bola.com :
1. Stadion Lebak Bulus (Jakarta)
Stadion berkapasitas 12.500 penonton tersebut memiliki nilai sejarah, khususnya bagi klub kebanggaan Ibu Kota Jakarta, Persija Jakarta. Stadion Lebak Bulus memiliki kenangan di setiap pertandingan Persija Jakarta pada era Liga Indonesia, terutama pada awal 2000-an. Selain itu, berbagai pertandingan internasional juga pernah di gelar di Lebak Bulus. Sebelum dipakai jadi kandang Persija, pada era Galatama tempat ini adalah kandang dari klub Pelita Jaya.
Persija kini tidak lagi menggunakan stadion kepemilikan Pemprov DKI Jakarta tersebut. Pada 2010, PT Liga Indonesia yang jadi operator kompetisi ISL tidak meloloskan Stadion Lebak Bulus sebagai markas Macan Kemayoran karena tidak sesuai standar AFC. Macan Kemayoran pun berpindah home base ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, hingga sekarang.
Saat ini, Stadion Lebak Bulus sudah diruntuhkan untuk keperluan pembangunan Stasiun Mass Rapid Transit (MRT).
2. Stadion Menteng (Jakarta)
Stadion berkapasistas 10 ribu penonton dibangun pada 1921. Stadion Menteng merupakan home base pertama Persija Jakarta sebelum berpindah ke Stadion Lebak Bulus dan Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Pada zamannya, Stadion Menteng merupakan stadion kebanggaan masyarakat Jakarta. Stadion yang dirancang arsitek Belanda, FJ. Kubatz dan PAJ. Moojen ini menjadi tempat bermain legenda pesepak bola Indonesia seperti Abdul Kadir, Iswadi Idris, Anjas Asmara, atau Ronny Pattinasarani.
Pada 1975, Surat Keputusan Gubernur Jakarta Tahun 1975 menetapkan stadion ini sebagai salah satu kawasan cagar budaya. Namun pada 2006, Stadion Menteng resmi dialihfungsikan sebagai taman, dengan nama "Taman Menteng".
3. Stadion Sriwedari (Solo)
Stadion ini mulai dibangun pada 1932 dan selesai delapan bulan kemudian, atas permintaan Sri Susuhunan Paku Buwono X. Stadion Sriwedari merupakan stadion pertama yang dibangun oleh bangsa Indonesia karena stadion lain pada saat itu dibangun Belanda. Sri Susuhunan Paku Buwono X ketika itu menginginkan warganya memiliki tempat untuk kegiatan olah raga.
Dalam perjalanannya, Stadion Sriwedari pernah dijadikan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama pada tanggal 9-12 September 1948. Pada 1983, pencanangan Hari Olah Raga Nasional juga dilakukan di stadion kebanggaan warga Solo ini. Pada masa pemerintahan Wali Kota Slamet Suryanto, tepatnya pada 2003, nama Stadion Sriwedari berubah jadi Stadion R. Maladi untuk menghormati jasa Maladi.
Maladi, tokoh kelahiran Solo, memang memiliki banyak sumbangsih untuk olah raga negeri ini. Tak hanya menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Maladi juga pernah jadi Menteri Penerangan serta Menteri Pemuda dan Olahraga di masa Orde Lama.
Tanpa mengurangi rasa hormat pada sosok Maladi, Pemkot Surakarta pada peringatan Hari Olah Raga Nasional 9 September 2009 kembali mengembalikan nama Stadion R. Maladi ke Stadion Sriwedari.
4. Stadion Siliwangi (Bandung)
Stadion yang dibangun mulai 1 Januari 1954 ini memiliki nilai sejarah yang tak bisa dilepaskan dari sepak bola di Bandung. Pasalnya, Stadion Siliwangi merupakan markas pertama Persib Bandung sebelum pindah ke Stadion Si Jalak Harupat.
Stadion yang dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946 ini, pernah menggelar pertandingan internasional, seperti PSV Eindhoven yang diperkuat Ruud Gullit dan Ronald Koeman kontra Persib Bandung pada Maret 1988. Selain itu, stadion yang pernah digunakan untuk PON V 1961 ini pernah melahirkan legenda sepak bola Indonesia seperti Adjat Sudradjat, Iwan Sunarya, dan Robby Darwis.
Stadion Siliwangi masih berdiri kokoh di Kota Bandung. Walau sudah ditinggalkan Persib Bandung yang bermarkas di Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Siliwangi tetap ada di hati karena memiliki nilai sejarah yang tak tergantikan bagi masyarakat Bandung.
5. Stadion Gelora 10 Nopember (Surabaya)
Stadion berkapasitas 30 ribu penonton tersebut memiliki nilai sejarah yang tak terhingga khususnya bagi sepak bola di Surabaya. Stadion Gelora 10 Nopember jadi saksi bisu perkembangan Persebaya Surabaya sejak awal berdiri hingga masa sekarang. Kendati di ISL 2014 bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya tetap tak bisa dilepaskan dari Stadion Gelora 10 Nopember.
Stadion bersejarah ini pernah pula menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) VII 1969. Selain itu, stadion yang didirikan pada 1951 dan terkenal dengan nama Stadion Tambaksari ini pernah menggelar pertandingan antara Ajax Amsterdam melawan Persebaya pada tahun 1975 dan Arsenal melawan Niac Mitra pada 1983.
6. Stadion Gajayana (Malang)
Stadion Gajayana memiliki sejarah panjang dengan Arema. Gajayana merupakan salah satu stadion tertua di Indonesia yang didirikan pada 1924 dan dibuka pada 1926. Arema merengkuh titel Galatama untuk pertama dan terakhir kalinya, tepatnya pada musim 1992/1993, di Gajayana. Di stadion ini pula Arema dan Aremania tumbuh jadi klub dan kelompok suporter besar di Indonesia. Berbagai kenangan yang mungkin dimiliki Aremania mungkin terpatri di stadion ini.
Semenjak berdiri hingga sekarang, Stadion Gajayana sudah mengalami beberapa renovasi. Selain pernah menjadi kandang Arema, Gajayana juga ditempati Persema Malang.
Meski tak lagi jadi markas Arema, yang sekarang menggelar laga kandang di Stadion Kanjuruhan, Stadion Gajayana tetap jadi favorit publik Malang karena lokasinya yang cukup strategis, yakni di pusat kota, serta punya nilai sentimental yang tinggi.
Baca Juga :
Nostalgia : 7 Veteran Piala Dunia yang Bermain di Indonesia
Ini Dia 5 Pemain Asing Tersukses di Kompetisi Indonesia
Ini 12 Klub Dunia yang Pernah Berkunjung ke Indonesia