Analisis Bayern vs Inter: Eksperimen Berbahaya Ala Guardiola

oleh Bola diperbarui 21 Jul 2015, 06:26 WIB
Laga Persahabatan: Bayern Munchen vs Internazionale (Bola.com/Samsul hadi)

Bola.com, Jakarta - Ini adalah kesempatan langka melihat dua tim raksasa asal Jerman dan Italia adu kuat di lapangan hijau. Maklum, Bayern Munchen dan Internazionale relatif jarang bertemu di laga resmi.

Musim depan, Inter absen dari ajang kompetisi antar klub Eropa setelah mengakhiri Serie A musim 2014-2015 di urutan kedelapan. Adapun Bayern, seperti musim-musim sebelumnya, akan selalu menjadi ujung tombak Jerman dalam perebutan lambang supremasi antar klub Eropa.

Advertisement

Sayangnya, ini sekadar pertandingan dalam rangkaian kegiatan pramusim kedua klub tersebut. Tentu saja, status laga yang tidak kompetitif itu membuat kedua tim tak akan ngotot menurunkan kekuatan terbaiknya untuk menjadi pemenang.

Namun demikian, status sebagai partai uji coba sekaligus memberi ruang bagi pelatih kedua tim untuk meracik berbagai eksperimen demi menyambut musim baru 2015-2016. Ini sangat dibutuhkan terutama oleh Inter yang musim ini kedatangan cukup banyak pemain baru.

Ada gelandang pekerja keras Geoffrey Kondogbia, bek tengah Miranda, Jeison Murillo, hingga Martin Montoya. Dari nama-nama yang direkrut, tampak jelas bahwa fokus pelatih Roberto Mancini musim ini adalah membenahi lini pertahanan Inter.

Kebobolan 48 gol dari 38 laga musim lalu tampaknya dianggap sinyal kurang kokohnya lini belakang sehingga bisa kalah 0-2 dari Parma, 0-3 dari Fiorentina, serta 1-4 dari Cagliari.

Sayangnya, Miranda dan Nemanja Vidic tak ada dalam skuat Inter yang akan tampil di Shanghai Stadium, Selasa (21/7/2015) malam ini. Sehingga Mancini harus menduetkan Andrea Ranocchia bersama Juan Jesus, seperti dalam berbagai laga musim lalu yang membuat dia kecewa.

Ujian bagi ketangguhan pertahanan Inter akan cukup berat kali ini. Pasalnya, Bayern adalah salah satu tim dengan daya serang terbaik di Eropa. Benar, untuk tur ke Tiongkok kali ini, Bayern tak diperkuat dua sayap andalannya: Franck Ribery dan Arjen Robben.

Seperti saat menghadapi Barcelona di semifinal Liga Champions musim lalu, Bayern tanpa Ribery dan Robben terasa kurang tajam tusukan-tusukannya. Namun demikian, setidaknya, sekarang Bayern sudah punya pemain sayap baru dalam diri Douglas Costa.

Mantan pemain Shakhtar Donetsk itu tampil mengesankan saat Bayern menggilas Valencia 4-1, Sabtu (18/7/2015). Ini jelas sinyal positif bagi pelatih Pep Guardiola yang tampaknya akan tetap mengandalkan gempuran dari dua sisi sayap sebagai andalan pasukannya.

Yang menarik, dari tiga laga uji coba yang sudah dijalani, Pep tampaknya makin mantap dengan pola eksperimen 3-6-1 dan 3-1-4-2. Padahal, musim lalu, ia cukup konsisten dengan pola 4-1-4-1.

Kecewa melihat barisan gelandangnya kurang mampu memaksimalkan dominasi dalam penguasaan bola tampaknya mendorong Pep kini semakin berani menumpuk pemain di lini tengah. Untuk itu, Pep bahkan tak keberatan mengurangi pemain di lini belakang menjadi tiga orang.

Ini akan menjadi ujian yang sangat menarik dan penuh bahaya bagi Pep dan pasukannya. Pasalnya, kekuatan Inter justru ada di lini depannya. Inter punya striker tajam dalam diri Mauro Icardi.

Anak muda Argentina ini ditopang seniornya, Rodrigo Palacio, yang sudah bikin tiga gol dalam dua uji coba terakhir. Semakin penuh bahaya bagi Bayern karena Pep bukan tipe pelatih yang kaku soal kriteria pemain belakang.

Saat kalah 1-2 lawan Augsburg, contohnya, Pep menempatkan pemain muda Phillipp Steinhart bersama David Alaba dan Rafinha sebagai trio bek tengah. Padahal, semua orang tahu bahwa Alaba dan Rafinha adalah tipe bek serang –bukan tipikal bek tengah yang kuat bertahan seperti Mehdi Benatia atau Jerome Boateng.

Begitulah Pep dengan keyakinannya yang sangat kuat terhadap possession football. Keyakinan itu yang membuatnya sukses membangun Bayern –juga Barcelona, dulu—jadi tim yang menakutkan dengan penguasaan bola begitu dominan.

Sayangnya, saat penguasaan bola yang dominan itu tak kunjung berbuah gol, celah-celah kecil mulai terbuka di lini pertahanan Bayern Munchen dan seringkali tak mampu ditutup dengan segera oleh Philipp Lahm dan kawan-kawan.

Di situlah peluang bagi Inter. Icardi, Palacio, Mateo Kovacic, ataupun Hernanes harus jeli dan cermat memanfaatkan celah tersebut. Oleh: Mohamad Kusnaeni

*) Penulis adalah pengamat dan komentator sepak bola Indosiar

Baca Juga: 

Douglas Costa Sumbang Assist, Bayern Muenchen Bungkam Valencia

Ribuan Fans di Tiongkok Sambut Bintang Bayern Muenchen

Gelandang Inter Ogah Gantikan Raheem Sterling di Liverpool