Lupakan Persija, Kabayev-Vunk Berkarier dari Bawah Lagi

oleh Ario Yosia diperbarui 22 Jul 2015, 20:31 WIB
MUDIK - Yevgeni Kabayev dan Martin Vunk. mudik ke negara setelah nasibnya terlunta-lunta di Persija Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Martin Vunk dan Yevgeni Kabayev jadi pemain asing dengan nominal kontrak fantastis, Rp 6,5 miliar, versi Persija Jakarta pada akhir tahun silam. Hanya kisah manis dua legiun asing asal Eropa di Tim Macan Kemayoran itu tinggal kenangan.

Keduanya memutuskan hengkang dari Persija. Tak hanya beralasan Indonesia Super League 2015 terhenti karena konflik PSSI-Kemenpora, tapi juga karena luapan kekecewaan ke manajemen Persija. Pembayaran gaji kedua pemain berulang kali ditunggak.

Advertisement

Martin Vunk, berjuang dari bawah membela klub di posisi buncit Liga Estonia.

Martin Vunk bahkan mengalami kejadian tak mengenakkan. Ia dipinggirkan dari tim karena cedera punggung saat tampil membela Persija di laga pramusim.

Ngenesnya, manajemen Persija tidak bersedia membayar biaya pengobatan gelandang jangkar yang masih aktif membela Timnas Estonia tersebut. Saat pemulihan cedera, kontraknya tidak diputus, namun hanya diberi janji didaftarkan sebagai pemain asing klub pada putaran kedua ISL 2015.

Posisi Vunk digantikan sementara oleh Rohit Chand (Nepal). Ironisnya, di waktu tunggu Vunk tak mendapat gaji bulanan. Saat masih aktif bermain Desember 2014-Februari 2015, gajinya tidak juga dibayarkan.

Seusai meninggalkan Persija Jakarta, Yevgeni Kabayev memulai karier dari bawah lagi di Divisi Dua Rusia.

Nasib Yevgeni Kabayev juga tak kalah apes. Gajinya selama empat bulan, yakni periode Januari-April 2015, belum juga dibayarkan.

Puncak kekecewaan keduanya terjadi pada pertengahan Mei silam. Manajemen Persija mengumpulkan para pemain dan mengumumkan keputusan hanya mau membayar 25 persen saja dari total tunggakan ke penggawa Tim Macan Kemayoran.

Begitu gusarnya Kabayev sempat berujar, "Saya selesai dengan Persija!"

Keduanya menganggap Persija masa lalu, emoh kembali membela Tim Jingga, sekalipun kompetisi ISL berlanjut. "Mereka sudah kapok, diberi janji-janji surga terus oleh pengurus Persija," tutur Ratna Mustika, agen yang membawa kedua pemain ke Persija.

Martin Vunk akhirnya memilih mudik ke negaranya. Ia merapat klub papan bawah Liga Meistriliiga Estonia, Parnu Linnameeskond. Gelandang kelahiran 21 Agustus 1984 itu memulai debut saat klubnya menjajal kekuatan JK Nalva Transi, Sabtu (11/7/2015). Dalam laga itu Parnu, yang berstatus sebagai juru kunci, kalah 0-1.

"Setelah lama tidak bermain di negara sendiri, tentu ada perasaan yang tidak bisa dilukiskan. Saya siap 100 persen dan akan berjuang maksimal untuk tim. Saya yakin akan mendapat dukungan suporter," ujar Vunk seperti dikutip dari Delfi Sport.

Bagaimana dengan Kabayev?

Kabayev sudah merapat ke klub kasta kedua di Liga Rusia, Yenisey Krasnoyarsk. Striker berusia 27 tahun tersebut telah mengikuti laga persahabatan dengan Yenisey Krasnoyarsk sebelum menjalani musim 2015-16.

Buat Kabayev hal itu jadi kemunduran. Pada musim lalu ia jadi pemain paling tajam di Eropa.

Striker asal Rusia yang musim lalu membela klub Estonia, Sillamae Kalev, mengoleksi 36 gol. Jumlah golnya jauh meninggalkan tiga penyerang top, Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan Diego Costa. 

Menurut data resmi UEFA, Cristiano Ronaldo di Real Madrid tercatat mencetak 28 gol. Sementara Lionel Messi di Barcelona melesakkan 19 gol sepanjang musim 2013/2014. Di sisi lain, Diego Costa yang musim silam membela Atletico Madrid dan kini Chelsea, catatan golnya 17 buah.

Hanya, torehan produktivitas gol tinggi tersebut tak lantas membuat Kabayev mendapatkan penghargaan Sepatu Emas UEFA. Otoritas tertinggi sepak bola Benua Biru menempatkan Ronaldo sebagai pemain paling tajam dan diikuti oleh Messi di posisi kedua.

Selain jumlah gol UEFA juga menempatkan koefisien pengali yang berbeda untuk tiap kompetisi. Nilai koefisien kompetisi Spanyol La Liga lebih tinggi dibanding Liga Estonia. Poin produktivitas akhir Ronaldo 56, menyalip Kabayev. Sesuai rumus koefisien jumlah gol CR7 dikali dua, sementara poin ketajaman Kabayev tidak bertambah karena koefisien pengkalian Liga Estonia hanya satu.

Hanya hal itu tidak mengurangi fakta kalau Kabayev jadi mesin gol paling ganas di Eropa musim lalu. Di klubnya, Kabayev di musim 2013/14 tampil sebanyak 35 laga.

Saksikan video penampilan Martin Vunk bersama klub barunya di Estonia:

Baca Juga:

Pemain dan Pelatih Mau Membela Persija di Piala Indonesia Satu?

Kapan Persija Bayar Gaji Pemain? Masih Gelap!

Kantor Kosong, Persija Mati Suri?