Jelang GP Hungaria 2015: 10 Memori Besar GP Hungaria (3)

oleh Diya Farida diperbarui 24 Jul 2015, 17:20 WIB
TERBAKAR - Pebalap Lotus Renault, Nick Heidfeld, terpaksa keluar dari GP Hungaria 2011 setelah jet daratnya mendadak terbakar.(Formula 1)

Bola.com, Budapest - Menuju GP Hungaria jilid ke-30 akhir pekan ini, banyak peristiwa heroik, unik, dan menarik yang telah terekam. Salah satu yang paling hangat ialah kemenangan pebalap Red Bull, Daniel Ricciardo, pada musim lalu.

Namun, selain torehan manis Ricciardo, Sirkuit Hungaroring juga pernah menjadi saksi kejadian panas yang melibatkan pebalap Lotus, Nick Heidfeld di musim 2011. Pada tahun itu, Heidfeld lolos dari insiden api yang membakar jet daratnya seusai melahap 23 putaran.

Advertisement

Berikut 10 memori besar GP Hungaria bagian terakhir, yang dilansir dari situs resmi Formula 1.

1. Nigel Mansell raih kemenangan dari posisi start ke-12 (1989)

Buruknya hasil sesi kualifikasi tak lantas membuat pebalap Inggris, Nigel Mansell, patah arang saat balapan GP Hungaria 1989 digelar. Memulai lomba dari posisi start ke-12, Mansell membuktikan kecepatannya di Sirkuit Hungaroring dengan memenangi seri balap tersebut. Momen terbaik dari kemenangan Mansell? Menyalip pimpinan lomba, Ayrton Senna, di lap ke-58.

2. Daniel Ricciardo catat kemenangan dramatis (2014)

Membalap untuk tim Red Bull, Daniel Ricciardo sukses melepaskan diri dari bayang-bayang ikon Red Bull yang juga rekan setimnya, Sebastian Vettel, di GP Hungaria 2014. Tepat di empat lap terakhir, manuver brilian Ricciardo membawanya melewati pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, dan pebalap Ferrari, Fernando Alonso. Ricciardo pun mengantongi kemenangan ketiga sepanjang karirnya.

3. Insiden Michael Schumacher-Rubens Barrichello (2010)

Memburu posisi lebih baik, Michael Schumacher terpaksa melakukan manuver berbahaya yang melibatkan dirinya dengan mantan rekan setim di Ferrari dulu, Rubens Barrichello. Schumacher pada akhirnya memang diberi jalan oleh Barrichello, yang menghindari insiden lebih buruk. Namun, aksinya di GP Hungaria 2010 ini dianggap tidak sportif oleh FIA. Alhasil, penalti 10 posisi menjadi milik Schumi di seri balap berikutnya, GP Belgia.

4. Start impresif menangkan Mika Hakkinen (2000)

Tidak berhasil meraih pole position di GP Hungaria 2000 tidak menjadi masalah berarti bagi pebalap McLaren, Mika Hakkinen. Melakukan start impresif dari baris kedua lomba, Hakkinen menambah momen terbaik balapannya dengan menyalip seteru terberatnya, Michael Schumacher, jelang tikungan pertama Sirkuit Hungaroring. Selepas itu, Hakkinen tampil dominan hingga menyentuh garis finis. Membuahkan gelar juara GP Hungaria kedua bagi Hakkinen.

5. Kekacauan sesi latihan pebalap Minardi (2005)

Tim gurem Minardi menjadi bulan-bulanan ajang balap F1 setelah pebalap pengganti mereka, Chanoch Nissany, mengacaukan sesi latihan bebas pertama GP Hungaria 2005. Baru melahap 8 putaran, Nissany yang merupakan pebalap berusia 42 tahun dari Israel, sudah tergelincir. Merasa kapok, Minardi pun tak pernah memberi kesempatan lagi kepada Nissany.

6. Tabrakan membuat Kimi Raikkonen gagal finis (2006)

Tengah memimpin lomba, Kimi Raikkonen harus menelan pil pahit ketika jet darat yang dikemudikannya menabrak bagian belakang pebalap Toro Rosso, Tonio Liuzzi. Akibat tabrakan itu, baik Raikkonen maupun Liuzzi gagal menyentuh garis finis GP Hungaria 2006. Raikkonen kemudian menyalahkan Liuzzi, yang dianggapnya terlalu lamban.

7. Drama pit-lane Robert Kubica dan Adrian Sutil (2010)

Baik Robert Kubica maupun Adrian Sutil sama-sama bernasib sial di GP Hungaria 2010 setelah keduanya terlibat dalam drama pit-lane. Namun, nasib Sutil lebih sial karena langsung gagal melanjutkan balapan usai jet daratnya bersenggolan dengan milik Kubica. Sementara kubu tim Kubica, Renault, kemudian kena denda senilai 50 ribu Dollar AS karena dianggap lalai saat melepas pebalapnya kembali ke pit-lane.

8. Strategi jitu bawa Michael Schumacher menang (1998)

Ross Brawn tampil sebagai dalang kemenangan pebalap Ferrari, Michael Schumacher di GP Hungaria 1998. Alih-alih menerapkan strategi dua kali pit-stop seperti pada umumnya, Brawn menginstruksikan Schumi untuk melakukan tiga kali pit-stop. Taktik ini sukses mengantar Schumacher menang dan kembali bersaing dalam perburuan gelar juara dunia.

9. Ayrton Senna pecundangi Alain Prost (1988)

Perseteruan Ayrton Senna-Alain Prost memang berlaku sepanjang masa. Termasuk saat keduanya melakoni balapan di GP Hungaria 1988. Namun hari itu Dewi Fortuna lebih berpihak kepada Senna. Meski terus membayangi Senna, Prost akhirnya harus rela menjadi runner-up lantaran masalah pada kendali setirnya.

10. Kobaran api hentikan Nick Heidfeld (2011)

Akhir balapan dramatis harus diterima pebalap muda Jerman, Nick Heidfeld di GP Hungaria 2011. Baru menyelesaikan 23 putaran, tiba-tiba jet darat pabrikan Renault yang dikemudikan Heidfeld terbakar. Beruntung, Heidfeld langsung sigap keluar dari kokpit dan terhindar dari luka bakar serius.

Baca juga:

Jelang GP Hungaria 2015: 10 Memori Besar GP Hungaria (2)

Momen Hening Akan Dilakukan Buat Jules Bianchi di GP Hungaria

Jelang GP Hungaria 2015: 10 Memori Besar GP Hungaria (1)