Indonesia Sulit Ikuti ASL 2016 bila Masih Disanksi FIFA

oleh Tengku Sufiyanto diperbarui 26 Jul 2015, 22:04 WIB
NILAI - CEO PT Liga Indonesia (LI), Joko Driyono menilai Indonesia yang masih di bawah sanksi FIFA, belum bisa memastikan ambil bagian dalam ajang ASEAN Super League (ASL). (Bola.com)

Bola.com, Jakarta CEO PT Liga Indonesia (LI), Joko Driyono, menilai Indonesia yang masih di bawah sanksi FIFA, belum bisa memastikan ambil bagian dalam ajang ASEAN Super League (ASL) 2016.

ASL 2016 merupakan sebuah kompetisi klub yang diadakan Sub-Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Turnamen tersebut juga sudah mendapat restu dari FIFA. Rencananya turnamen tersebut akan mulai bergulir pada Agustus 2016 dan diikuti klub dari 12 negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota AFF, termasuk Indonesia yang mendapat slot jatah sebanyak dua klub.

Advertisement

Namun, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menilai Indonesia belum bisa memastikan mengirim dua klub yang akan ikut serta dalam ASL 2016. Meski begitu, Joko tetap mendukung pelaksanaan ASL 2016.

"Indonesia masih berada dalam posisi sulit, mengingat saat ini sedang mendapatkan sanksi dari FIFA. Kami berharap bisa menjalani diskusi lebih lanjut dengan komite ASL. Masih banyak hal yang perlu dibahas, seperti regulasi kompetisi, serta teknis dan aspek komersial,” ujar Joko dikutip dari Straits Times.

"Bahkan, bila sanksi FIFA tidak dicabut hingga akhir tahun ini, nyaris mustahil bagi Indonesia untuk ikut serta dalam ACL 2016," imbuh Joko.

Selain itu, Joko menyatakan, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) sudah diberitahu oleh AFF terkait keikutsertaan Indonesia yang mendapatkan slot jatah sebanyak dua klub di ASL 2016.

"Sejauh ini kami belum bisa memastikan klub yang akan menjadi wakil, atau apakah akan membentuk tim baru nantinya," tutur Joko.

Baca Juga :

PTUN Menangkan Gugatan PSSI atas Kemenpora

Hasil Sidang PTUN Pengaruhi Keikutsertaan Sriwijaya FC di PIS

Kuasa Hukum PSSI Tawarkan Opsi Perdamaian dengan Menpora