Kompetisi Terhenti, Wasit Ini Hidup dari Sewa Mobil

oleh Gatot Susetyo diperbarui 28 Jul 2015, 12:13 WIB
BISNIS - Asap dapur keluarga Oky Dwi Putra tetap mengepul berkat bisnis patungan yang ditekuni wasit nasional itu. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Bandung - Vakumnya kompetisi tak hanya membuat pemain dan tim pelatih sepi dari aktivitas. Beberapa wasit nasional yang biasa memimpin pertandingan juga memiliki jadwal yang lebih senggang pasca tak lagi bertugas karena tak adanya pertandingan resmi.

Bila memiliki pekerjaan lain, situasi ini tentu tak terlalu memukul perekonomian keluarga. Namun, lain lainnya bila pelaku sepak bola nasional itu hanya menggantungkan harapan dari sepak bola untuk menafkahi diri atau keluarga.

Advertisement

Salah satu yang beruntung karena tak larut dalam situasi sulit adalah Oky Dwi Putra. Wasit nasional itu memiliki naluri bisnis yang layak diacungi jempol. Ketika usaha persewaan mobil mulai marak di Bandung, Oky menginvestasikan sebagian pendapatannya di bidang jasa itu. Kini bisnis penyewaan mobil jadi gantungan nafkah keluarganya di saat sepak bola nasional berhenti berputar.

"Belum lama saya usaha ini. Kira-kira dua tahun terakhir. Tapi, hasilnya lumayan. Minimal tiap hari ada pemasukan untuk dapur karena setiap hari ada saja mobil yang jalan. Uang sewa sebagian untuk keluarga, sebagian dikumpulkan untuk bayar cicilan ke bank," ungkap Oky.

Bersama dua rekannya, Oky menamai jasa rental mobilnya "OJS Transport". Saat ini Oky dkk. telah memiliki enam armada yang siap menghasilkan uang.

"Ada beberapa mobil yang disewa perusahan. Sebagian kami sewakan harian. Kalau dihitung sih lebih untung sewa harian. Tapi, itu pun tergantung permintaan. Kalau pas sepi, ada saja mobil yang parkir. Usai Lebaran ini kami berencana menambah armada. Kami dapat fasilitas pinjaman dari bank karena mereka menilai likuiditas OJS Transport cukup bagus," tutur pria asli Mataram, NTB ini.

Setelah sepak bola profesional vakum, sekarang Oky Dwi Putra total mengurus bisnisnya itu. Apalagi, kata mantan wasit FIFA ini, dirinya tak memiliki pekerjaan tetap seperti rekan wasit lainnya.

"Penghasilan saya hanya dari wasit sepak bola. Perjuangan saya cukup lama untuk bisa jadi wasit LSI. Saya tetap bersyukur bisa menghidupi keluarga dari jasa sewa mobil ini. Tapi, kami harus mengencangkan ikat pinggang karena usaha ini patungan dengan teman. Bukan milik saya pribadi," ungkapnya.

Gara-gara kompetisi dibubarkan, Oky kehilangan kesempatan untuk mendapatkan honor yang nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam satu musim lantaran Oky termasuk wasit yang sering mendapat tugas memimpin pertandingan.

"Sekarang honor kecil-kecil pun saya ambil bila dapat undangan memimpin turnamen. Daripada menganggur dan bagus juga bisa menambah uang dapur. Sebagai pelaku sepak bola, kami mohon kepada para petinggi agar semua konflik segera diakhiri. Kami sangat menderita dengan kekisruhan ini," harapnya.

Baca Juga :

Wasit ISL Asal Malang Satu Ini Kini Aktif Jadi Bintara

Tak Pimpin ISL, Wasit asal Surabaya Kembali ke Barak Tentara

Feature : Honor Wasit Hilang Ratusan Juta, Tetap Loyal pada PSSI